If

105 7 0
                                    

SNU, 2019

-Tzuyu POV-

Sudah hampir dua minggu berlalu sejak aku terakhir kali bertemu dan berbicara dengan Mingyu sunbae di café itu. entah kenapa aku merasa ingin menghubunginya, tapi tidak tahu apa yang akan aku katakan. Aku ingin bertanya pada teman-temannya, tapi aku juga tidak tahu apa yang akan aku tanyakan.

Aku berjalan tanpa tujuan di sekitar kampus. Aku berjalan dari gedung ke gedung, dari kelasnya ke perpustakaan, dari perpustakaan ke aula. Akhirnya aku berhenti di halaman kampus, duduk di bangku panjang di bawah pohon. Aku mengeluarkan ponsel dan menatap benda itu sambil menarik napas.

Kenapa dia tidak menelpon? Tapi memangnya kenapa dia harus menelpon? Aku menggeleng-geleng dan menarik napas lagi. Kenapa dia tidak menelpon?

Aku tersentak karena mendengar suara Yuqi yang ternyata sudah berdiri di belakangku. “Apa?” tanyaku pada Yuqi.

Yuqi duduk di sampingku. Wajahnya terlihat ceria seperti biasa, “Tadi kau bertanya kenapa dia tidak menelpon. Siapa yang kau maksud?”

Ternyata tanpa sadar aku telah menyuarakan pikiranku. Ini berarti bahaya, aku kenapa lagi?

“Ah, tidak. Bukan siapa-siapa,” sahutku sambil memaksakan tawa.

“Aku harap ini bukan tentang Lucas,” kata Yuqi.

Aku langsung mengibaskan tangan, “Bukan! Bukan dia.”

“baguslah kalau bukan,” kata Yuqi. Ia mengangkat tangan dan menarik napas dalam-dalam. “Haaah..cuaca hari ini indah sekali!”

Aku memandang langit, lalu meliriknya dengan hati-hati. “Yuqi-ah,” panggilku.

Yuqi menoleh. “Hm?”

“Chaeyeon eonni sedang berlibur untuk merayakan hari sebelum kelulusannya, kan?”

Dia mengangguk. “Benar, beberapa hari yang lalu. Memangnya kenapa? Bukankah kita roommate-nya sudah tau itu? bahkan, dia menyuruh kita menggantikan tugasnya selama pergi.”

Aku menggeleng. “Ah, tidak apa-apa,” aku terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Berarti Chaeyeon eonni akhir-akhir ini pasti sibuk sekali, ya?”

Dia mengangguk sekali lagi dan berkata, “Tentu saja. Kudengar mereka di sana bukan hanya sekedar berlibur, tapi juga mencoba membuat demo sebuah game virtual.” Yuqi bertepuk tangan gembira. “Aku sudah tidak sabar ingin segera melihat hasil karya para sunbae kita.”

Ternyata memang sedang sangat sibuk…

***

SNU DORM

Aku keluar dorm. Aku perlu menenangkan pikiranku sebelum beranjak tidur. Saat aku sedang berjalan menuju ke taman, seseorang dengan tiba-tiba menepuk pundakku. Aku pun berbalik dan sedikit mendengus kesal.

“Apa kau tahu akses menuju rooftop dorm ini?" Tanya mingyu sunbae tiba-tiba.

“S-sunbae? Bagaimana kau bisa ada disini?”

“Aku sudah menyelesaikan demo untuk game virtualku, jadi aku boleh pulang lebih dulu. Ternyata disana tampak membosankan, makanya aku berusaha menyelesaikan tugasku secepat mungkin.”

Aku masih terpaku, melihatnya sudah berdiri di hadapanku setelah cukup lama tidak bertemu.

“Jadi, bagaimana kau tau akses ke rooftop?”

Aku menatap pemuda itu sedikit curiga.“Tentu. Sunbae bisa menggunakan elevator hingga lantai terakhir, lalu menaiki tangga di ujung lorong. Kenapa sunbae tiba-tiba ingin ke rooftop?”

“Aku hanya penasaran dengan rooftopnya.” ucapnya santai.

“Aku akan mengantar sunbae kalau begitu.”

Dia meringis.“Tidak perlu, kau sebaiknya masuk ke kamarmu sekarang.”

“Tak masalah. Lagi pula sunbae membutuhkan ini untuk ke tempat itu, sunbae tidak membawa kartu kamar kan?” aku meggoyang-goyangkan kartu dorm di dekat telinganya.

Dia mengangkat bahu.“Terserah kau saja kalau begitu.”

***

Cuaca di rooftop terasa dingin setelah hujan reda. Bintang yang sebelumnya disembunyikan awan mendung mulai bermunculan menghiasi langit Seoul.

“Tempat ini cukup mendukung,” dia berdiri di ujung, melihat-lihat keadaan tempat itu, lalu menoleh ke arahku, meminta pendapat “bagaimana menurutmu?”

Aku memperhatikan sekelilingnya, mengedikkan pundak.“sunbae lebih paham tentang ini.”

Dia berjalan mendekati dinding, mengamati sakelar yang menempel di sana “apa ini masih berfungsi?” tanya pemuda itu menengadah ke arah lampu-lampu kecil yang bergelantungan di atas tempat itu.

“Entahlah, aku tidak pernah menyalakannya setiap kemari.” sahutku tanpa perhatian, lalu terperangah ketika lampu-lampu dinyalakan olehnya. Mataku langsung melebar.

Meski menyala redup, tapi aku baru menyadari bahwa tempat ini menjadi lebih indah saat lampu-lampu menyala. Kabel yang menghubungkan antarlampu hampir tidak terlihat, dan membuat bohlam-bohlam seperti melayang di udara.

Dia tersenyum menatap lampu-lampu itu.“Kau lihat? Tempat ini persis seperti yang ada dikepalaku.”

Senyumku merekah melihatnya duduk di bibir pembatas lalu menatap takjub ke sekitarnya.”Aku tidak tahu tempat ini bisa menjadi seindah ini,” kataku sambil berjalan, kemudian duduk di sebelah pemuda itu.

Dia tersenyum menerawang, mengamati barisan gedung yang bersinar di depannya.“Dan aku tidak tahu kampus kita bisa seindah ini bila dilihat dari tempat ini” sahutnya sendu, lalu menatapku “kau sering kemari?”

“Ya, terutama sehabis hujan seperti saat ini.” aku tersenyum menatap pemandangan di bawah mereka.“Segalanya tampak lebih jelas dari atas sini setelah hujan pergi.”

Dia melihat aku yang bergidik, mengusap-usap lengan di sebelahnya. Sambil tersenyum geli, dia melepas mantelnya, lalu menyodorkannya kepadaku “pakailah…”

Aku memandang ragu ke arah mantel itu dan dirinya. Melihat pemuda itu kini menggerak-gerakkan mantel di depan wajahku. Akhirnya aku meraih mantelnya, langsung memakainya. Kenyataannya aku memang kedinginan, bukan mencari perhatian.

Dan untuk sejenak kami membisu. Manatap gedung-gedung tinggi, langit bertabur bintang. Bunyi bising kendaraan, tanpa memikirkan apa-apa.

“Kau bisa menceritakan masalahmu padaku kapanpun, jika kau ingin,” tanyanya seperti ingin tahu lebih dalam tentang kehidupanku.

Aku  menggeleng sambil tersenyum. Aku yakin jika rasa hangat yang ada di hatiku ini merupakan cinta yang mulai muncul.

“Tidak apa-apa, aku justru senang kau mau menceritakannnya padaku,” ucapnya

Aku hanya bisa tersenyum tipis.

Aku hanya bisa tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang