Restaurant Seoul, 2019
-Author POV-
Tzuyu sibuk mengaduk-aduk bibimbapnya dengan sendok tanpa selera. Saat ia menyendok bibimbap itu dan hendak memasukkannya ke mulut, ia membatalkan niatnya dan kembali mengaduk bibimbap sampai isinya nyaris hancur seperti bubur.
“Ya! Chou Tzuyu!” Tegur Chaeyeon kesal melihat temannya itu tidak menghargai makanan di depannya. “Kenapa kau mengaduk-aduk makananmu seperti itu? kau tahu, masih banyak orang di luar sana yang tidak bisa makan,”
Tzuyu mendongak ke arah Chaeyeon lalu kepalanya kembali tertunduk menatap mangkuk batu panggangnya sambil terus mengaduk-aduk isinya dengan sendok, hingga daging sapi irisnya hancur, bercampur dengan sayuran, nasi dan juga saus gochujang.
Kesal, Chaeyeon menjulurkan tangan dan menarik sendok dari tangan Tzuyu supaya gadis itu berhenti dari aktivitas bodohnya.
“Kembalikan sendokku eonni,” Tzuyu merengek manja.
“Tidak, sampai kau berjanji untuk segera menghabiskan makananmu,” Tegas Chaeyeon sambil menunjuk mangkuk Tzuyu dengan sendok yang ia pegang.
Kepala tzuyu mengangguk tanpa semangat. “Baiklah, tapi kembalikan dulu sendokku!” Dengan cepat Tzuyu segera menyambar sendok dari tangan Chaeyeon dan langsung menyantap bibimbapnya.
“Sebenarnya, ada apa denganmu? Kau jadi sedikit berubah. Kau jadi temperamental bukan seperti tzuyu yang ku kenal, gadis yang lunak seperti jeli,” ucap Chaeyeon
“Teman eonni menggerikan,” Ucap tzuyu.
“Mengerikan? Nugu?” Tanya Chaeyeon.
“Mingyu sunbae, dia selalu membuatku salah tingkah. Eonni tahu caranya menatapku? Matanya begitu detail memperhatikanku dari kepala sampai ke ujung kaki. Ouh..benar-benar mengerikan,”
Chaeyeon terkekeh pelan “Sudahlah, dari dulu sifatnya memang seperti itu. jadi, kau jangan kaget,”
“Eonni sepertinya mengenalnya dengan baik.”
“Aku sudah mengenalnya sejak masih sekolah. Aku, Jaehyun dan Mingyu, kami teman sekelas dan mungkin akan menjadi saudara nantinya, omong-omong… dia juga masih sendirian,”
Mulut Tzuyu menganga lebar, tidak paham dengan maksud Chaeyeon barusan. Benar-benar tidak paham “apa maksud eonni?”
“Kau juga masih sendirian, kan?”
Mulut Tzuyu semakin menganga lebar. Semakin tidak paham dengan maksudnya “apa hubungannya?”
Tiba-tiba, Chaeyeon mengacungkan jari telunjuk kanannya dan jari telunjuk kirinya menyusul tak lama setelah itu. ia mendekatkan kedua jari telunjuknya sampai benar-benar menempel.
“Berpacaran,” ucap Chaeyeon perlahan-lahan, setengah mendesis.
“Apa?! Berpacaran?” pekik Tzuyu di tengah suasana kedai bibimbap yang cukup hening karena kebetulan sekali semua tamunya sibuk menikmati pesanan mereka masing-masing. Bahu Tzuyu perlahan merosot lemas. Rasanya ia ingin segera sembunyi di bawah meja kayu atau bisa segera menghilang dari restorant itu. wajahnya terasa panas dan ia yakin pasti ada semburat merah yang merona di pipinya karena malu. Dalam hati, ia pun meringis.
“Yang aku tahu, Mingyu adalah tipe pria yang baik dan setia. Ia tidak akan berlaku kasar pada wanita. Ia juga cukup sabar menghadapi gadis temperamental sepertimu. Bukankah cukup gentle untukmu?”
Tzuyu diam, tidak menjawab. Ia menggigit bibir bawahnya. Terpaksa membenarkan fakta kalau Mingyu memang sabar menghadapi sifat temperamentalnya.
Tapi, apa mungkin Tzuyu bisa berpacaran dengan mingyu, kalau hatinya sendiri juga tidak yakin tentang hal itu.
TBC
CAST:
Jung Chaeyeon
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny✅
FanfictionMereka semua yang pergi dan pada akhirnya kembali. Meski langkah kaki sempat terhenti di persimpangan hati, tapi mereka telah memilih. Memilih untuk pulang dan menikmati segala keindahan yang sebuah rumah tawarkan. Kita tak akan pernah tahu di mana...