Gangnam, Seoul 2019
Taemin turun dari mobilnya sambil membawa sebuket bunga dan segera meluncur menuju tempat tujuannya. Saat ia memencet bel dia sedikit terkejut karena yang membukanya bukan Naeun.
"Krystal? Dimana Naeun?"
"Dia tidak memberitahumu oppa?" tanyanya balik.
"Memberitahu apa?"
"Halmonie kita sedang sakit keras di Jeju, dia meminta salah satu di antaraku dan Naeun untuk mengunjunginya, karena aku sedang sibuk sekali akhir-akhir ini, jadi aku memberikan Naeun cuti selama seminggu,"
"APA?!"
Tanpa berucap lagi, Taemin segera berbalik dan pergi dari sana. Di jalan, ia mencoba menelpon Naeun, tapi ternyata nomor teleponnya sudah mati. Dia benar-benar memutuskan satu-satunya penghubung yang bisa mempertemukannya dengan gadis itu.
***
Jeju Island
-Naeun POV-
Krystal memberikan aku cuti selama satu minggu untuk mengunjungi nenekku yang sedang sakit dan sekaligus menenangkan diri dari apa yang harus dilakukan dengan kenyataan yang ada di hadapanku saat ini. Aku menetap di rumah halmonie yang tinggal dengan bibi Yuri dan kedua anaknya. Mereka sangat bahagia melihat aku datang dengan membawa oleh-oleh serta pakaian mahal. Semua itu Krystal yang membeli sebagai hadiah dan permintaan maaf karena ia tidak bisa datang.
Aku mulai membongkar isi koperku yang berisi baju-bajuku dan mengeluarkan semua bajuku untuk diangin-anginkan, namun hal itu malah membuat kenanganku akan Taemin kembali muncul dan membanjiri ingatanku.
Saat menggantung satu per satu bajuku, aku tidak dapat menghindari kenangan itu, yang sempat memberikan kebahagian dalam hidupku.
Bajuku saat aku masih di Spain dan saat aku berlibur di Barcelona memang aku bawa kembali ke Korea, kupikir itu tidak akan berpengaruh apa-apa padaku, ternyata dugaanku salah.
Setiap helai jaket musim gugur mengingatkanku pada saat Taemin untuk pertama kali menggeggam tanganku melewati beberapa pohon ek, dress yang aku pakai saat menghadiri sebuah pesta di Barcelona, mengingatkanku pada saat Taemin mencium keningku dan menjadikanku gadis paling bahagia di pesta itu. juga setiap baju hangat yang aku pakai, masih saja mengingatkanku pada sosoknya yang memelukku dan berjanji akan terus bersamaku. Dan kaos couple, yang membuat semua terjadi
Semua kenangan indah itu malah membuatku termangu sedih.
Aku putuskan untuk berjalan-jalan di pantai untuk sekedar menghilangkan kesedihanku.
Pantai jeju tampak sunyi jika matahari mulai tenggelam. Saat seperti inilah waktu yang paling kusukai karena aku bisa melihat matahari bergerak hilang dibalik datangnya senja. Persis seperti yang dia lakukan. Sayangnya dia bukanlah matahari yang pergi dan akan kembali keesokan harinya demi memberikan sinar kebahagiaan untuk orang sepenjuru dunia. Dia bahkan tidak menepati janjinya untuk memberikan sinar bagi salah satu orang yang sangat menyayanginya.
***
-Taemin POV-
Akhirnya aku mendapatkan alamat lengkapnya, setelah berhasil merayu keras si ice princess itu. aku sudah sampai di Jeju dan pergi ke salah satu supermarket dekat situ. Aku pergi ke kasir dan sengaja menunjukkan foto naeun kepadanya. pelayan kasir itu mengiyakan, bahkan memberitahukan kalau gadis dengan logat Seoul itu baru saja membeli sarung tangan karet di sini.
Aku langsung menyelesaikan transaksiku dengan cepat, dan segera pergi dari supermarket tsb. aku sampai berlari ke sana kemari menyusuri kota tapi tetap tidak dapat menemukan sosoknya.
Sampai akhirnya aku melihat kaos couple kami tergantung di sebuah rumah dan melihat kalau ada seseorang di balik baju-baju itu. aku terpaku, menanti sosok itu muncul untuk memperkuat keyakinanku kalau itu memang milik Naeun.
Duniaku seakan berhenti saat aku akhirnya melihatnya kembali. Tapi bersamaan dengan itu, berbagai macam pikiran muncul dan semuanya itu menahan kakiku untuk tidak menemuinya. Kesedihan di wajahnya yang tampak jelas mencegahku untuk berlari menghampirinya.
Dia terlihat berjalan meninggalkan rumah itu, kuputuskan untuk hanya mengikutinya saat ini. Dia duduk di tepi panti menatap laut dengan pandangan kosong. Aku melangkahkan kaki untuk mendekatinya, tapi hanya satu langkah saja, karena setelah itu aku berbalik pergi dan meninggalkannya sendiri.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny✅
FanfictionMereka semua yang pergi dan pada akhirnya kembali. Meski langkah kaki sempat terhenti di persimpangan hati, tapi mereka telah memilih. Memilih untuk pulang dan menikmati segala keindahan yang sebuah rumah tawarkan. Kita tak akan pernah tahu di mana...