🍰 6b. Ngelamar Kerja

3.8K 640 46
                                    

Sepuluh tahun berlalu, rasa nya tak terlalu lama, namun berhasil melatih Lalisa hidup tanpa Taeyong. Hidup tanpa bergantung pada nya. Bukti nya sekarang Lalisa punya banyak teman baru saat Taeyong tak lagi di sisi nya. Gadis kecil polos tak tau apa-apa itu kini tumbuh dewasa menjadi gadis cantik yang selalu berhasil mencuri perhatian setiap mata yang memandang nya.

Betapa beruntung nya kedua orang tua gadis itu, telah punya berlian seindah Lalisa. Namun terpaksa mereka malah harus bercerai dan Lalisa pada akhirnya ikut dengan Ibu nya, ke rumah kakek dan nenek di Jakarta -tempat Taeyong kini tinggal. Entah itu adalah kabar baik atau buruk.

Namun pada akhirnya Lalisa senang, karena mereka akan bertemu setelah sekian lama tak bersua. Bertahun-tahun Lalisa hidup di Jakarta. Ia benar-benar berusaha dengan keras. Hidup di kota begitu tak mudah, namun ia ingat alasan nya untuk tetap kuat. Yaitu Ibu nya, Neneknya, dan juga Taeyong. Hingga hasil pun takkan menghianati usaha... Lalisa mulai terkenal di kalangan para pegawai di Perusahaan swasta tempat ia bekerja sekarang. Telaten, pekerja keras, perfeksionis. Dengan begitu, Lalisa setidaknya punya pengalaman dan pegangan.

Ia memilih keluar dari perusahaan yang sekarang tempat nya bekerja. Dan memilih untuk melamar kerja di Industri perfilman Indonesia/Production House
MD Entertainment.

MD Entertainment dinaungi oleh MD Corp, yang juga memiliki anak perusahaan. Salah satunya, MD Pictures, ialah anak perusahaan yg bergerak di bidang film. Nah Lalisa inginnya masuk di MD Pictures tersebut, ia ingin terjun ke industri perfilman, mewujudkan impian nya sejak remaja.

Kebetulan teman nya semasa SMA -Bambam ada disana. Jadi akan lebih mudah untuk Lisa beradaptasi, karena Bambam akan senang hati membantu nya. Hari itu Lalisa datang ke kantor pusat ditemani Bambam. Ia bertemu dengan seseorang yang akan mewawancarai Lisa, pihak HRD. Sebelum nya Bambam memperkenalkan Lisa pada lelaki itu.

"Ini dia mas, teman saya, yang mau jadi Asisten Produksi."

"Ohh ini... Perkenalkan, nama saya Chanyeol."

"Lalisa."

Pemuda bernama Chanyeol itu tersenyum, "silahkan duduk."

Dan mereka pun duduk di sofa ruang kerja milik Chanyeol.

"Saya dengar kamu ingin jadi Produser ya? " tanya Chanyeol.

"Iya, Pak."

"Panggil mas saja, toh umur kita tidak terpaut jauh," ucap Chanyeol dengan senyum manisnya, membuat Lisa mengangguk paham.

"Niat nya ingin jadi Produser mas, tapi kalau sekarang dimulai dari bawah aja dulu," ucap Lisa tersenyum lembut.

"Benar, harusnya sih seperti itu. Meski saya lihat pengalaman kamu memang bagus, baik secara tekhnis maupun non-tekhnis, " puji Chanyeol

"Terimakasih Mas."

Setelah mengobrol lima menit, Chanyeol pun memutuskan untuk membicarakan perihal ini pada atasannya dulu.

"Nanti saat atasan setuju, saya hubungi kamu lagi ya, " ucap Chanyeol dan Lalisa mengangguk mengerti, karena hari itu sebenarnya bukan hari resmi Lalisa di wawancara. Mereka hanya mengobrol ringan seputar kehidupan dan pengalaman kerja Lisa, selebihnya mereka akan membahas itu di sesi wawancara yang sebenarnya.

Dan setelah hari itu, Lalisa tetap berusaha mengirimkan surat pada Taeyong, berharap ia membalasnya dan mengajak Lisa untuk bertemu. Tapi sampai hari ini, Lalisa tak mendapatkan kabar sedikitpun tentang pemuda itu.

Satu minggu setelahnya, Lalisa mendapatkan telpon dari Chanyeol, bahwa mereka akan mewawancarai Lisa seputar pekerjaan yang Lisa ingin lamar di perusahaan itu. Dan Lalisa pun bersiap-siap untuk itu.

Cheese CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang