🍰 20. Story WA

1.3K 243 12
                                    

Pada sebuah kehidupan di masa remaja... Disapa oleh perasaan suka teramat wajar rasanya. Terhadap lawan jenis yang membuat terpana, dan terkadang memilih memendam sendiri dengan nelangsa.

Begitu pula Lisa. Saat satu detik pertama tatapan nya bertemu dengan Taeyong di lorong kelas, saat menginjakkan kaki di bangku dua SMA... Ia menemukan paras mempesona, yang membuat ia jatuh cinta.

Menurut informasi yang Lisa dengar, nama lelaki itu Taeyong. Ia cukup terkenal di kalangan kaum hawa, dan menjadi populer karena kerap membawa piala organisasi untuk sekolah. Tak heran banyak yang suka, ia tampan dan pintar... Siapa yang tidak tertarik pada makhluk sempurna sepertinya?

Hingga Lalisa kerap kali sengaja melewati kelasnya, hanya untuk menatap keberadaan lelaki yang mencuri atensi nya itu. Dan sesekali, ia sengaja izin ke toilet di jam pelajaran, hanya untuk melihat... Apa yang dikerjakan lelaki itu di kelasnya.

Hal sesederhana itu sungguh punya banyak makna bahagia untuk Lisa. Hidupnya seperti lebih berwarna... Ia lebih semangat untuk datang pagi ke sekolah, dan sangat tidak sabaran saat jam istirahat di mulai. Lisa bahkan langsung menyimpan nomor lelaki itu tatkala ia satu grup chat dengannya —gc angkatan. Memfollow seluruh akun sosmed nya, dan memberanikan diri untuk minta follback lewat dm.

Dan tanpa di sangka-sangka, lelaki itu membalas dm Lalisa dengan kata, "Done ya."

"Sikirinsyot! Sikirinsyot! Aakkk!" Lisa pun dengan senang nya, berjingkrak di atas kasur, dan suara bedebum pun terdengar —Lisa keseleo, dan jatuh ke atas lantai.

Sesekali Lisa dapat notif bahwa Taeyong menyukai poto yang ia posting. Dan ia selalu mengabadikan momen seperti itu dengan screenshot. Dan foto foto tersebut ia simpan di satu folder di galeri yang ia namai, "The moon."

Klasik, sangat klasik. Dan hari dimana ia merasa down, Lisa selalu membuka folder itu, dan senyum nya kembali mengembang. Sesederhana itu.

Hingga pada satu titik waktu... Ia mendapatkan informasi bahwa lelaki itu punya teman dekat perempuan, dan itu cukup membuat Lalisa down, ia tak tau harus bersikap seperti apa... Lantas akhirnya ia mendapatkan saran oleh temannya, meminta Lisa melepaskan rasa suka nya pada Taeyong. Mencoba melupakan nya.

Lalisa mencoba. Mencoba melupakan kebiasaan screenshot nya. Melupakan kebiasaan nya izin ke toilet untuk melihat Taeyong di kelasnya. Mecoba terbiasa tatkala ia mendapati Taeyong tengah menatap dirinya saat Lisa lewat di depan kelas Taeyong.

Perasaan itu perlahan memudar, namun tidak seutuhnya hilang. Benih rasa itu masih ada di sana... Seringkali merasa rindu untuk hal yang tak bisa ia dapatkan.

Dan saat kelulusan itu tiba... Para gadis-gadis seangkatan mereka, langsung mengerubungi Taeyong... Meminta foto sebagai kenang-kenangan. Dan Lisa hanya bisa melihat hal tersebut dari jauh. Seandainya ia punya nyali seperti itu, apakah ia akan lebih bahagia dan merasa lega? Tapi Lisa sungguh punya harga diri setinggi langit... Ia tak pernah melangkahkan kaki nya maju terlebih dahulu mendekati lawan jenis. Ia tak ahli dalam menggoda, ia pun tak ahli jujur pada perasaan di depan orang yang ia suka. Akhirnya Lisa hanya bisa membuang muka, mencoba melepaskan apa yang memang harus terlepas.

Ah, bahkan Lisa belum memulai apa-apa... Namun ia seolah dipaksa menyerah oleh keadaan.

Tak mungkin juga Taeyong melirik dirinya... Banyak sekali gadis yang menyukai nya... Ia seolah tak tergapai bagi Lisa.

Lisa menghela nafas.

Harusnya tak perlu menyerah prihal rasa, karena prihal suka, itu tidak bisa dikehendaki oleh kita... Untuk urusan cinta, biarkanlah hati yang menentukan. Namun Lisa pun akhirnya menyerah pada keadaan.

Cheese CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang