🍰 14. Buka Bareng.

4.7K 624 61
                                    

Sore hari yang nampak sepi, 4 lelaki tengah berjalan kaki menyusuri kompleks kembang sari.
Yuta, Doyoung, Johnny dan Taeyong.

Yuta seperti biasa, ceritanya lagi nge-vlog.
Doyoung main game sambil jalan, ga peduli kalo sendalnya abis nginjek tai ayam.
Johnny ikut-ikutan bareng Yuta mainin kamera.
Dan Taeyong yang sibuk ngechat seseorang di WA.

"Oke guys, jadi hari ini kita mau ke rumah Si Tuan Putri Jelita, ini gara-gara Taeyong yang kata nya pengen ngumpul bareng setelah 2 bulan ga nongkrong gara-gara Corona." Ujar Yuta sambil tetep jalan di perumahan yang cukup sepi tersebut, —karena masih terlalu pagi.

"Padahal mah bilang aja kangen ama si do'i, bukan kangen kita. Belagu emang si Taeyong mah." Johnny ikut menimpali, membuat Taeyong hanya membalas dengan kalimat andalannya yaitu, "Bacot."

Setelah beberapa meter berjalan kaki, tibalah mereka di depan rumah Lalisa, si sahabat tercantik diantara 4 Pria.

"Nah, ini dia Princess kita akhirnya keluar juga." Ujar Yuta sambil mengambil video Lisa yang tengah membuka pagar rumahnya, kemudian Taeyong mendekat dan mengacak surai hitam gadis itu lembut, membuat sorakan 'cie cie' tak terelakkan.

"Ini atas usulan Taeyong Lis, dia yang kangen." Celetuk Johnny.

"Yah.. Emangnya kalian ga kangen aku juga ya?" Tanya Lalisa dengan cebikan lucu di bibirnya.

"Tiap hari vc mah cukup Lis. Taeyong tuh yang ga sanggup jauh-jauh." —Doyoung.

"Bacot." Kalimat andalah Taeyong yang cukup nyelekit di pendengaran 3 lelaki disana. Dan Lalisa pun hanya tertawa kecil, begitu rindu melihat perdebatan yang selalu terdengar dari mulut 4 temannya itu.

Omong-omong ke lima nya telah bersahabat semenjak kelas satu esempe, hingga kini mereka menginjakkan kaki di bangku perkuliahan, hubungan persahabatan mereka kian mengerat.

"Emang kamu sekangen itu ya sama aku?" Lisa menyenggol bahu Taeyong, menggoda nya. Dan Taeyong hanya menjawab singkat, "nggak."

"Dih jahat banget," ucap Lisa, dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Taeyong.
"Perlu banget gitu nanya? Ya kangen lah, kalo nggak, ga perlu ngajak ketemu."

"Asikkk." Johnny, Doyoung dan Yuta kompak berseru.

"Kalo kangen mah ketemu nya berdua aja, ngapain bawa anak-anak?" Lalisa menahan senyum disamping lelaki dingin itu, begitu senang menggoda Taeyong yang bernotabe kaku menghadapi wanita.

"Nyamuk dah gue nyamukkk." Yuta berseru sewot. Suara riuh tawa 4 manusia begitu menyebalkan di telinga Taeyong, hingga tiba-tiba lengan kanan Taeyong mengapit leher Lisa dan menahan nya di posisi itu, membuat gadis itu tak bisa berjalan dengan lurus karena posisi tubuhnya yang reflek membungkuk sambil memeluk pinggang Taeyong.

"Iya iya ampun ampun ishh." Lisa mengaduh protes, namun Taeyong tetap pada posisi nya yang mengacak rambut gadis itu.

"Taeyong ah! Lepasin!"

Dan lelaki itu pun melepasnya, dengan cebikan lucu di wajah Lalisa.

"Kita mau kemana sih ini?" tanya gadis itu.

"Ke rumah ku, buka bareng. Si Bunda kangen." Ujar Taeyong singkat.

"Yang kangen si Bunda apa anaknya?" Johnny seperti biasa, nyeletuk gada akhlak.

"Si Bunda yang kangen, soalnya kalo Taeyong yang kangen.. Pasti dia kesini sendiri jemput aku, ga usah bareng kalian." Ujar Lalisa, dan ketiga teman lelaki nya tertawa lebar, Taeyong emang sasaran paling empuk kalo masalah buli membuli prihal perasaan. Karena Taeyong memang lemah kalo sudah dihadapkan dengan wanita, khususnya Lalisa.

Cheese CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang