🍰 3c. Hukuman

4.8K 719 36
                                    

"Lisa sudah ku bilang padamu, harus hormat sama yang lebih tua."

Dan Lalisa pun segera menurunkan tangannya, tak lagi menunjuk Taeyong dengan telunjuk nya.

"M-maaf."

Taeyong tersenyum pada Lalisa. Rindu yang selama ini Lisa tahan, kini sudah terbayar hanya dengan menatap wajah pemuda yang ia kagumi beberapa tahun lalu.

"Kamu belum jawab pertanyaan ku.
Apakabar? "

Lisa jadi gugup, kenapa sekarang Taeyong menggunakan aksen Aku-Kamu begini? Lisa kan jadi memikirkan yang iya iya.

"Alhamdulillah baik."

"Bagus lah."

"Yong siapa tuh?" Seorang pemuda memeluk akrab bahu Taeyong, sepertinya itu teman Taeyong selama di kantor.

"Oh dia.... " Taeyong melirik ke arah Lalisa sebentar, kemudian membisikkan sesuatu ke telinga temannya itu, yang Lisa baca sih namanya Johnny kalau dilihat dari nametag di seragam polisi nya.

Pemuda bernama Johnny itu pun mengangguk paham selepas Taeyong membisikkan sesuatu padanya.

"Okedeh, goodluck bro." Johnny pun menepuk pundak Taeyong dan segera pergi dari sana, mengurus orang lain yang telah melanggar lalu lintas jalanan.

"Jadi sekarang gw di tilang ya?" Lisa bertanya dan Taeyong mengangguk sebagai jawaban.

"Hukumannya apa?"

"Jalan sama aku."

"Hah?"

"Yuk...." Taeyong pun menggenggam jemari Lalisa dan membawa nya ke motor gadis itu.

"Konci nya mana? "

"Ini...."

Setelah menggunakan helm nya, Taeyong menaiki motor scoopy milik Lisa dan menunggu gadis itu menaiki motornya.

"Tapi yong —"

"Mau jalan apa mau di tilang?"

"Harusnya kan gw dihukum...."

"Ya ini hukuman mu... Naik." Taeyong pun memerintahkan. Lisa pun patuh-patuh saja akhirnya. Dan selama perjalanan tak ada yang terjadi, tak ada obrolan, keduanya memilih diam.

Dan Taeyong pun membawa gadis itu ke salah satu restoran enak yang menyajikan sup daging kesukaan Taeyong.

"Aku laper, jadi makan nya di sini.
Gapapa kan?" Taeyong bertanya pada Lalisa dan gadis itu hanya mengangguk dihiasi dengan senyuman manisnya.
Keduanya pun sudah memilih tempat duduk dan menunggu pesanan nya datang.

"Kak Taeyong sendiri apa kabar?" Lalisa akhirnya memberanikan diri bertanya. Ia hanya masih tak menyangka harus bertemu dengan Taeyong dengan keadaan diri nya yang selalu tak taat pada aturan hukum. Itu memalukan, sungguh!

"Seperti yg kamu lihat sekarang. Baik kan? " Taeyong menaikkan sebelah alisnya, tersenyum. Senyuman yang selalu membuat Lisa terpesona selama dua tahun lebih lamanya. Sayang sekali, senyuman itu tak selalu tercipta.

"Kamu mau lanjutin kuliah dimana?"

"Kalo Univ nya sih masih pilih-pilih. Tapi kalo jurusannya, mau ambil jurusan hukum."

Taeyong mengangguk paham.

"Kalo kakak emang setelah jadi polisi ga kuliah? "

"Kuliah kok, ambil kelas sore."

"Oh ya? Jurusan apa?"

"Hukum"

"Ehhh masa?"

Cheese CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang