Dedaunan terbang menyapa tanah gersang. Liukan angin membawa rasa nyaman bagi para siswa. Tawa ringan terdengar bahagia, dan Lalisa hanya bisa terdiam di dalam UKS bersama seorang Pria.
"Olesin salep ini setelah mandi ya. Biar luka nya cepet kering dan gak makin parah." Lalisa memberikan sebuah botol kecil pada Pria itu yang bernotabe junior di SMA nya. Bukan hanya satu Pria, di sana ada lima lelaki yang menunggu Lisa untuk mengobati luka mereka. Selain cantik, gadis dengan mata bulat itu terkenal telaten mengobati para siswa yang terluka, entah karena cedera bermain bola, atau bahkan berpura-pura kesakitan hanya untuk mendapat perhatian Lalisa semata.
Lalisa, 11 IPA 5, gadis manis dengan senyuman jelita yang menghiasi ruang UKS tiap pagi. Menjadi sangat populer di kalangan pria tatkala Lalisa begitu sigap mengatasi para siswa yang pingsan saat apel upacara tiap hari senin. Ia nampak cantik dengan rambut hitam panjang nya yang ia ikat tinggi, memperlihatkan leher mulusnya yang putih. Memimpin para anggota UKS untuk segera memberikan pertolongan pada mereka. Benar-benar seperti pahlawan di pagi hari yang indah. Gadis itu pun terkenal ramah dan dermawan, tak heran banyak yang menyukai nya, bahkan followers di instagram nya hampir mencapai seratus ribu pengikut. Benar-benar panutan para remaja.
Namun sifat ramah nya itu dijadikan kesempatan bagi para lelaki untuk datang menggoda nya, dan Lalisa kadang hanya menanggapi nya dengan senyuman kecil, tak berniat menggubris.
Bahkan anak-anak osis iri dengan gadis itu... Karena ia membuat seluruh anak lelaki kelas 10 berlomba-lomba untuk gabung ekskul UKS, agar bisa bertemu Lisa setiap hari, dan peminat ekskul OSIS menurun drastis. Akhirnya Lisa jadi bahan gibahan setiap orang di sudut sekolah. Menyebalkan.
"Kak Lisa, aku bawain coklat nih. Di makan ya."
"Kak, aku juga bawain roti nih... Aku tau kakak belom ke kantin kan?"
"Aku bawain minuman juga nih kak."
Lisa hanya bisa mengangguk ramah, dan mengucapkan terimakasih pada junior nya yang begitu perhatian padanya.
Brak!
Hingga saat pintu UKS terbuka dengan keras, semua mata tertuju pada lelaki gagah yang membawa bola basket di tangan kiri nya. Bahkan lelaki itu membawa pasukan nya di belakang. Seperti mau ngajakin tawuran aja....
Lelaki dengan paras dingin itu berjalan menghampiri Lisa, dengan senyuman kecil di sudut bibirnya. Lisa hanya menatap lelaki itu tanpa berkedip.
"Apa ada yang luka?" Lalisa bertanya ramah pada lelaki itu, dan ia kemudian menunjukkan siku kiri nya yang terlihat berdarah di sana.
"Kalau begitu, tolong antri ya," ujar Lalisa dengan senyuman ramah. Namun lelaki itu tiba-tiba mendengus.
"Antri?"
Lalisa mengernyit dengan ucapan lelaki itu, tak paham maksudnya. Namun sedetik setelah nya, para siswa kelas 10 di sana langsung keluar tanpa berpamitan dengan Lisa. Karena mereka tau, dengan siapa mereka berurusan.
Taeyong, kelas 11 IPS 2, anggota unggulan basket yang selalu membawa piala kemenangan untuk sekolah. Terkenal dengan wajah dingin yang seperti tak punya hati. Siapa yang berani berurusan dengannya? Apalagi setelah melihat sekumpulan genk nya yang punya otot besar di sana. Lebih baik mencari aman bukan?
Setelah para junior kelas 10 telah pergi dari sana, Taeyong mulai duduk di pinggiran ranjang ruang UKS, di samping Lisa, membiarkan gadis itu mengobati luka nya di siku kiri.
"Duluan, Yong."
Sekumpulan genk Taeyong mulai meninggalkan dua insan itu di dalam UKS, memberikan waktu untuk mengobrol banyak, dan tak berniat menganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheese Cake
Historia Corta[Oneshoot/ShortStory] Lalisa Manoban x Lee Taeyong ayuuohh © 2020 __________ | pict by pinterest | cover by ayuuohh