🍰 9b. Reflek

3.5K 623 63
                                    

Karena sikap reflek tersebut Lalisa pun malu setengah mati sekarang menatap lelaki yang tak sengaja ia peluk

"Aduhh maaf ya kak, itu reflek sumpah" Ujar Lisa dengan wajah bersemu, untung lagi pake masker
Jadinya rona di wajah ga terlalu ke ekspose

Dengan tatapan tajam yang siap menerkam, Lalisa kira lelaki itu akan mengomel atau mengucapkan kalimat pahit, tapi ternyata..

"Yaudah ayok lanjut"

Taeyong pun kembali berjalan ke depan, hendak masuk ke rumah tetangga berikutnya
Lalisa pun meski sedikit canggung tetap mengikuti nya dari belakang

Namun Bang Johnny tiba-tiba bersua

"Dek, Yong, kalian lanjut berdua aja ya
Nyokap nelpon minta dijemput di supermarket" Ucap Johnny sambil putar balik arah, hendak kerumah ambil motor

"Eh tapi bang —"

"Taeyong nya gak gigit kok dek, asal jangan dipancing aja
Dah ya..
Yong jagain adek gw"

"Jagain jagain.. Dikira baby sitter kali" Dumel Taeyong disana, membuat Lisa cemberut

Meski begitu, dua manusia itu pun tetap melanjutkan perjalanan ke rumah tetangga selanjutnya

Tapi Anjing tetangga di rumah sebelah tetap saja menggonggong di sana, membuat Lisa tak mau jauh-jauh dari Taeyong

"Emang Dogie nya pernah apain kamu si ampe takut banget gitu?" Tanya Taeyong pada gadis disamping nya itu

"Ga di apa-apain si, tapi kan takut di gigit gitu" Jawab Lisa

"Kalo di gigit, balik gigit" Taeyong berujar santai sambil membuka gerbang rumah tetangga yg akan mereka berikan hand sanitizer dan masker disana

"Enak banget ngomong nya
Belum pernah di gigit Dogie ya?"

"Aku mah langganan di gigit Dogie dari kecil, tapi biasa aja
Ga bikin mati"

Lisa yg mendengar itu pun menatap Taeyong sinis
"Kak Taeyong pernah liat hand sanitizer melayang ga?"

"Gapernah, kenapa?"

Dan Lisa pun mengambil Hand Sanitizer itu di kotak yg Taeyong pegang, hendak menimpuk nya dengan botol tersebut
Namun urung dilakukan karena pemilik rumah sudah membuka pintu nya, menyapa kedatangan Taeyong dan Lalisa di sana

Setelah berbasa-basi sedikit, Lalisa pun keluar dari pekarangan rumah tetangga nya tersebut diikuti Taeyong di belakang

"Baru ketemu aja udah mau dipukul
Apalagi kalo pacaran" Gumam Taeyong di belakang sana, namun hal itu justru di dengar dengan jelas oleh Lisa
Gadis itu pun menoleh

"Bilang apa?"

"Apaan?"

"Tadi dumel nya bilang apa?"

"Kepo?"

"Ck"

Kak Taeyong kalo irit bicara bikin kesel, sumpah!
Pengen Lisa tabok pake masker, eh tapi gausah deh.. Ga kerasa sakit soalnya

Dan sampai lah mereka di rumah tetangga terakhir, diujung kompleks, dekat gardu besar

Setelah itu mereka berjalan pulang menuju rumah Lisa, karena motor Taeyong ada disana

Sambil berjalan sesekali mereka membicarakan perihal pandemi Corona dan segala macam politik yang menyangkut Negeri +62 itu

"Seharusnya disaat seperti ini, orang-orang harus kerjasama buat lawan virus ini
Tapi beberapa pihak malah memanfaatkan situasi dengan naikin harga pangan dan kebutuhan wajib lainnya
Heran ya sama people +62 " Keluh Lisa pada Taeyong disana
Kebetulan jurusan mereka sama, Ilmu Hukum
Jadi kalo ngomongin politik pun nyambung, karena sama-sama paham
Pembicaraan mereka pun sampai pada masalah konstitusi dan hak hidup warga, ckckck —Mahasiswa pinter obrolannya emang berkelas

"Konstitusi itu produk politik
Jangankan Covid-19 (pandemi global WHO), konstitusi sekalipun sudah mewajibkan Presiden untuk tidak membiarkan tidak terkendali nya harga cabe dan tomat (P33)
Apalagi Covid-19 yg terus mengancam bahkan telah merengut hak paling fundamental warga negara, yaitu hak hidup. " Penjelasan Taeyong cukup berdasar dan punya pasal-pasal yg mengatur tentang hal tersebut
Lisa pun mengangguk setuju, harusnya memang seperti itu
Tapi Negara pun sedang berjuang untuk tetap membuat kestabilan ekonomi di Indonesia agar tidak menimbulkan kekacauan

Jadi untuk saat ini kita hanya bisa berdoa pada yang kuasa
Semoga virus ini segera mereda, dan bumi akan lekas pulih dan sehat-sehat saja

Oh ya omong-omong karena terlalu asyik membahas politik, tak terasa keduanya hampir sampai di gerbang rumah Lisa

"Sa.. "

"Napa kak?"

"Aku dulu pernah punya adek cewe
Umur 5tahun gitu
Tapi dia meninggal karena sakit"

"Oh ya? Turut berdukacita kalo gitu kak"

"Iya makasi
Rasanya dirumah sepi, gada lagi yg bisa aku jailin"

Lisa pun terdiam, tak tau harus bilang apa untuk menghibur Taeyong

"Kamu kalo ku anggep adek gpp?"

"E-eh? Saya kak?" Tunjuk Lisa pada dirinya sendiri, cukup terkejut dengan 1 kalimat Taeyong itu

"Iya, rasanya asyik punya adek cewek
Apalagi jurusan kita sama, pasti enak kalo sharing kek tadi"

"Iya boleh kok kak, lagian kak Taeyong kan temennya bang Johnny
Jadinya kak Taeyong pasti ku anggep kakak ku juga" Ujar gadis itu dengan senyum manis
Yang membuat Taeyong menepuk kepala nya lembut

"Tapi Sa..
Kamu tau ga?" Ucap lelaki itu dengan senyum yg nampak mencurigakan

"Kenapa kak?"

Ia terdiam sejenak, dan Taeyong pun mencubit pipi Lisa gemas
Tersenyum misterius

Ini..
Kak Taeyong gak mungkin nembak Lisa disini kan?
Iya kan?? —Gumam Lisa dalam hati dengan degupan tak karuan

Taeyong pun akhirnya mengucapkan 1 kalimat

"Ada Dogie di belakang kamu"

Taeyong kemudian berlari meninggalkan Lalisa disana
Membuat gadis itu menegang seketika
Ia pun dengan perlahan menengok ke belakang dan —

"GUK! "

"HUWAAAAAAAA KAK TAEYONG SIALAAANNNNNN
GW KUTUKKK LOO JADI DAJAALLLLL"

"HAHAHAHAHHA"

Dan derapan langkah sepasang kaki menggema di kompleks itu
Dengan teriakan Lisa yang heboh luarbiasa

Kini gadis itu pun tak peduli
Meski sendal nya sudah copot sebelah
Yang penting sekarang ia harus segera sampai rumah.

Ya siapa suruh kamu mau jadi adeknya Taeyong Lis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya siapa suruh kamu mau jadi adeknya Taeyong Lis..
Coba kalo jadi pacarnya, pasti gak dijailin —eh 🌝

—ayu

Cheese CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang