28. Usai Sudah

5.6K 491 42
                                    

Bila hidup ini tak pernah ada kata ending. Tapi dalam cerita di mana hanya ada aku yang tersisa dalam tali setia, cerita itu sudah selesai. Menemukan ending cerita tentang kita yang tak bisa kembali bersama.

---

Sepulang dari kerja aku sempat mampir ke rumah calon mertua mbak Yuni, di sana aku bantu-bantu beberapa hal untuk mengisi waktu luang. Rencananya akad nikah akan diadakan di rumah mempelai pria kemudian resepsi akan di adakan di gedung RW perumahan ini. Jadi untuk menyiapkan banyak hal kami sering berkumpul dan membahas beberapa bentuk dekorasi dan juga menu makanan.

Saat ini aku sudah selesai mandi dan siap untuk beristirahat, ini musim para mahasiswa libur jadi kuliah terbuka pun libur sehingga nanti di akhir pekan aku tidak perlu mengisi kuliah dan artinya saat ini aku bisa langsung beristirahat.

Aku membuka bedcover lalu membaringkan tubuhku. Tidak lupa aku berdoa sebelum tidur lalu membaca ayat kursi dan tiga surat terakhir dalam Al-Qur'an. Karena mataku tak kunjung mengantuk aku jadi teringat kisah Fatimah Radhiallahu Anha, menurut kisah itu dulu Fatimah sempat merasa lelah dan letih mengurus rumah tangga kemudian setelah terjadi peperangan Fatimah mendatangi Rasulullah shalallahu alaihi wa salam untuk meminta budak. Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tidak memberikannya. Dan pada malam harinya saat itu di musim dingin Ali dikejutkan dengan kehadiran Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang berkunjung. Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam meminta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah untuk duduk berdampingan dengan beliau shalallahu alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memberikan sebuah amalan yang mampu menghilangkan letih yaitu sebelum tidur bacalah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 33 kali.

Mengingat kisah itu aku segera melakukannya kemudian terlelap tanpa bisa aku mencegahnya.

"Aku ingin kita putus."

"Kita akhiri semua hubungan bodoh ini, lupakan semuanya dan buka lembaran baru."

"Apa?"

"Ayolah jangan naif, hubungan ini tak akan pernah bisa dilihat masa depannya. Jadi ayo kita selesaikan semuanya sampai di sini."

"Apa salahnya?"

"Kamu tidak salah, tapi hubungan ini tidak semestinya seperti ini."

"Lalu seperti apa?"

"Sudah lupakan, aku akan menjalani kehidupanku dengan caraku dan begitu pula denganmu. Jangan pernah mencariku lagi."

"Tapi...."

Aku segera terbangun dengan napas terengah-engah, aku meraih gelas berisi air yang ada di nakas samping tempat tidur membaca basmalah dan meminumnya. Sungguh, aku tak pernah bisa menghilangkan masa lalu dan mungkin aku akan tetap terjebak di dalamnya.

Aku menyibak bedcover lalu berjalan menuju ke kamar mandi untuk berwudhu. Aku selalu ingat pesan ayah dulu tentang wudhu sebelum tidur. Seingatku, aku sudah wudhu tadi dan sekarang sepertinya aku harus membersihkan diri dan shalat malam. Jadi, aku tidak menyesali mimpi buruk ini. Aku cukup bersyukur dengan begini aku bisa terbangun dan melakukan shalat malam.

---

Pagi ini terasa sembab, dengan mataku yang terasa berat dan juga kondisi badan yang terasa ringan tanpa beban. Aku melangkah menuju ke ruang makan kulihat Mbak Ratih yang sedang merapikan rak dan mbak Yuni sedang sibuk menulis.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," salamku lalu duduk di kursi.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, sarapan?"

"Iya, mbak Yuni sedang apa?"

"Ini aku sedang menulis nama-nama undangan pernikahan, oh iya aku undang Alfa sekeluarga gak papa kan?"

Setia Di Hati (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang