07. Sunday

55 13 1
                                    

"k..kalian?" Aku menatap terkejut ke arah Rina dan retty yang berada di depan ku sekarang. Entah apa yang mereka lakukan tanpa memberiku kabar terlebih dahulu.

"Surprise!!"
Ucap mereka berdua sebelum tawa nya pecah.

"Ngomong ngomong, kamu mau kemana,sudah rapi saja?" Rina bertanya padaku saat menatap style ku saat ini.

"Umm.. begini, m..maaf sebelum nya, tapi aku ada janji untuk pergi bersama teman teman kelas ku." Jawab ku dengan menggaruk tengkuk ku gugup. Terlihat ekspresi mereka berubah drastis, dari yang awal nya tersenyum dan cerah. Sekarang berubah menjadi sinis dan dingin

"OHH.. gitu, yasudah tidak apa apa. Kami cuman mau mengajakmu jalan jalan saja, tapi kamu sudah ada janji ya, yaudah kami berdua aja nggak papa kok." Jawab retty berusaha ramah.

"I..iya sekali lagi aku minta maaf, karna aku benar benar tidak tahu jika kalian ingin dayang ke sini, kalian juga tidak membuat janji sebelumnya dengan ku." Ucap ku. Kemudian ponsel yang sedari ku genggam pun berdering, setelah melihat nama penelpon aku langsung mengangkat nya dengan cepat.

"Iya, halo..-"

"Via kamu dimana?? Kami sudah menunggumu dari tadi"

"I..iya iya, aku sedang di jalan tunggu sebentar lagi.."

"Yasudah hati hati, kututup ya!"


"M..maaf ya, aku.. aku buru buru, maaf sekali lagi.. aku tidak bisa pergi bersama kalian hari ini" ucap ku setelah menutup sambungan telepon.

***

Kami sangat menikmati hari ini, setelah menonton film di bioskop yang menghabiskan waktu 1 jam, kami keluar untuk mencari restoran terdekat.

"Woahhh film. Ini sangat bagus, aku sampai mengeluarkan air mataku karena takjub" ucap Andin dan mengusap matanya.

"Matta.. kalian lihat, Kim seokjin.. oh my God dia membuatku segera ingin menikahi nya" Dinda melompat beberapa kali sambil berteriak.(benar)

"Ayo bangun dari mimpi lo, kita sudah keluar dari bioskop. Gue takut Lo jungkir balik karena kesandung sesuatu" sambung Annisa dan memutar bola matanya malas

Sontak kami terbahak mendengar nya, sedangkan Dinda hanya menghentakkan kakinya tidak terima dan seperti di pojokan.

"Terima kasih telah peduli padaku, aku sangat menyayangi mu huhu'~"

"Nggakk!! Gue nggak sebaik itu sama Lo.. gue cuman ga mau sumbangan buat beli obat merah sama plester buat luka lo!" Sambung Annisa dan berjalan duluan..

Sekali lagi kami kembali terbahak karena omongan Annisa, gadis itu. Sifatnya memang sangat dingin sama seperti Suga, tetapi percayalah, dia sangat perduli di antara kami dan sangat mudah menangis.

.

.

.

.

.

"Jadi kita mau makan dimana?" Dinda mengedarkan pandangan nya kanan dan kiri mencari sebuah resto.

"Aku tidak tahu, resto resto di sini sudah pernah kudatangi." Andin berucap

"Itu Lo, gue belum." Annisa membalas ucapan Andin,seperti biasa dengan sikap dingin dan cuek nya.

"Oh ya, kabarnya ada resto Korea baru di sekitaran sini.. mau coba?? Aku sudah pernah melewati nya tapi belum sempat untuk mampir.. bagaimana kalo kita mampir hari ini??" Bheby yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara..

"Baiklah, sepertinya menarik!!" Jawab ku.. akhirnya kami sepakat untuk makan di resto korea baru itu.

Setelah sampai dan memesan menu, kami memilih tempat duduk dan memilih bangku di sudut. Kami berlima duduk melepaskan penat kami setelah berjalan cukup jauh dari dalam mall.

"Jadi apa rencana setelah ini??" Dinda membuka suara pertama

"Rencana maksud mu?" Andin menyambung.

"Hmm..sebuah rencana setahun makan, jangan pulang dulu. Aku sangat tidak ingin untuk pulang ke rumah sekarang, dan aku masih ingin menghabiskan waktu bersama kalian" Jawab Dinda, kembali.

"Uhmm..bagaimana jika kita bermain sepeda di pinggir pantai? Kita bisa menyewa sepeda.." ucap ku.

"Ide yang bagus!!" Mereka semua menjawab dengan serempak.

Setelah beberapa menit berbincang, akhirnya makanan yang kami pesan pun, sampai. Kami melihat hidangan yang satu persatu di letakkan di atas meja kami. Hidangan nya kelihatan lezat dan menggiurkan. Ada kimchi, ttaekbokki, ramyeon, dan beberapa makanan khas Korea lainnya.
Tanpa banyak bicara pun kami mulai makan bersama dengan sesekali berbincang bincang

.

.

.

.

.

Setelah makan di restoran Korea itu, kami melangkah keluar mall menuju pantai yang letak nya tidak jauh dari mall..

"Huh.. kenapa aku jadi tidak sanggup berjalan, perutku rasanya ingin meledak." Ucap Dinda sambil mengelus perut nya yang buncit.

"Hihi.. kau makan terlalu banyak kimchi dan sushi, kau juga meneguk dua gelas soft drink" kekeh Andin.

"Inget, sudah ini Lo harus olahraga dua jam non stop, kalo nggak mau gue bilang pokemon dengan perut buncit."
Sambung Annisa dengan tatapan tajam melihat Dinda.

"What.. dua jam?? Kau menyuruhku untuk olahraga atau mmebuang lemak dan daging yang ada di tubuhku huh??" Dinda membalas nya tak terima..

"Yah.. sudah hentikan, tidak bisakah kalian tidak bertengkar selama satu hari saja??" Bheby yang sedari tadi diam dan menyimak pun membuka suara nya.

"Tidak!!" Ucap mereka berdua serempak dan berjalan saling menjauh.

***

Setelah sampai di dekat pantai, kami melihat banyak sepeda yang di susun berjejer rapi. Tanpa membuang waktu kami pun langsung memeluk sepeda dan menyewa nya. Kami berjalan menuju pantai, dan bersepeda di pinggir nya, bersepeda di pinggir pasir pantai yang basah karena ombak laut, membuat bercak dari ban sepeda kami membekas di pasir pantai yang basah dan hilang dalam sekejap.

Setelah berkeliling selama setengah jam, kami memarkirkan sepeda kami tidak jauh dari kami. Kami pun membuka sepatu kami, dan berlari menuju pinggir laut, merasakan air laut yang membasahi kaki kami. Dan melihat matahari sore yang perlahan menghilang seakan dimakan oleh laut. Warna oranye cerah, seolah memberikan kesan yang sangat indah saat di pandang. Air laut pun seakan ikut berwarna oranye karena pantulan sang Surya.

Dan di hari Minggu ini, aku menghabiskan waktu ku bersama sahabat ku. Dan kuharap aku bisa bersama mereka seperti ini terus.



Tak terasa matahari pun sudah berganti menjadi bulan dan gelap awan malam. Waktu sudah menunjukan pukul 07:00 pm. Setelah bermain di pantai tadi, aku dan teman teman ku bergegas pulang ke rumah dengan menggunakan mobil bheby yang telah terparkir sejak 10 menit yang lalu dengan supir pribadi keluarganya.

Pertama, mobil ini sampai depan rumah ku, setelah mengucapkan kata selamat malam dan berpamitan aku masuk ke dalam rumah ku. Beristirahat dan menunggu datang nya hari Senin. Untuk kembali bertemu dengan mereka











GflowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang