Aku menghela nafas berat, langkah ku gontai dengan pandangan fokus pada barisan anak tangga yang sedang ku titih.
"Ada apa dengan wajahmu?" Suara Dinda membuat ku mengangkat kepalaku lalu memutar nya tepat di sisi kiriku. Dapat kulihat keempat teman ku menatap ku dengan raut wajah khawatir bercampur tanya.
Sekali lagi aku menghela nafas berat, "kelas dramaku, akan membuat sebuah pertunjukan drama."
Jawab ku dan kemudian kembali terdiam."Wah, bukan kah itu hal yang bagus. Tetapi kenapa wajah mu seperti tak bersemangat?" Ucap bheby menimpali.
Kembali aku menatap ke arah teman teman yang menunggu jawaban dariku.
"Uhm benar, itu hal yang bagus.. aku hanya gugup, dan aku ingin sekali menjadi pemeran Cinderella tetapi," aku menjeda kalimat ku mengambil nafas dan menghembuskan nya perlahan. "Aku tidak yakin jika aku akan di pilih, sebab sudah banyak murid perempuan yang menginginkan peran itu" Jawab ku jujur.Setelah nya aku merasa sebuah tangan merangkul erat pundak ku. Aku melirik mendapati Dinda yang sedang menatap ku dengan senyum hangat nya.
"Kau tak perlu takut ataupun cemas, aku yakin kau pasti bisa.. dengan usaha yang keras dan jangan lupa berdoa, ingat.. kami juga akan selalu mendukung mu.." ucap nya seraya mengepalkan tangan kanan nya ke udara."Fighting!!"
Mereka berempat mengucapkan kata fighting dengan nyaring yang membuat ku tersenyum dan kembali semangat.
Kemudian aku mengangguk semangat, "terima kasih karena telah mendukung ku.."***
Mata ku sibuk membaca dan menelaah semua huruh huruf yang tertata rapi di layar laptop ku, seingat ku sudah sangat lama aku membaca dan mencoba mengingat kata kata tersebut dalam memori otak ku.
Sesekali, aku juga membaca percakapan yang tertera disana dengan judul Cinderella. Ya, aku mulai menyiapkan diriku untuk drama ini. Sebab aku sangat bersemangat untuk menjadi pemeran utamanya.
Hingga suara derit pintu membuat fikiran ku tak terfokus lagi pada layar persegi itu, dan manik kembar ku beralih fokus seorang wanita paruh baya yang berjalan menuju ranjang tempat ku berada.
"Belum tidur?" Ucap nya seraya menyodorkan segelas susu coklat hangat padaku.
Aku menggeleng sembari menerima gelas bening yang berisi susu tersebut.
"Via sedang latihan, sebab ekskul via akan mengadakan pentas drama bulan depan."
Jawab ku dan mulai menyeruput susu hangat ku.Mama tersenyum manis, tangan nya mengelus surai ku.
"Bagus, mama akan mendoakan yang terbaik untuk mu.." jawab nya seraya tersenyum lebih lebar kali ini.Aku ikut tersenyum.
"Terima kasih, ma.."Mama mengangguk tipis. "kalau begitu, cepat habisan susu nya dan tidurlah sebelum jam sembilan." Timpal nya dengan langkah menuju pintu kamar ku.
Aku mengangguk dan kembali meneguk habis susu coklat ku, pandangan ku masih tertuju pada sosok wanita paruh baya yang berjalan menjauh dari kamar ku. Dan setelah nya suara pintu yang ditutup pun terdengar jelas pada kedua rungu ku.
.
.
.
"Woah... Ini sangat indah!!" Sebuah pujian terdengar sangat jelas dengan pandangan mata berbinar saat melihat sebuah mahakarya yang tergeletak apik di atas sebuah sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gflows
Подростковая литература[COMPLETED] "We will really be together again someday ... with enthusiasm ... and also meet our idol one day" Pertemuan yang tidak pernah ku duga dalam hidup ku. Memiliki empat orang sahabat, yang mengubah arah pandang dan kehidupan ku.. pertama san...