Aku menyandarkan bahuku di pembatas roftoop dan memejamkan mataku, merasakan angin yang berhembus kencang membuat pikiran ku yang sangat kacau perlahan menjadi tenang dan rileks.
"Ck, dasar bedebah kurang ajar! Untung Lo belum di apa Apa apain, kalo sempet Lo lecet sedikit.. cari mati mereka." Racau Annisa dengan lengan seragam yang ia gulung sampai siku.
Aku terkekeh pelan, dengan mata yang sudah terbuka dan membenarkan posisi ku.
"Hehe.. terima kasih, jika tidak ada kalian, aku tidak tahu akan bagaimana jadinya.""Tidak perlu minta maaf, kau adalah teman kami sudah menjadi kewajiban kami untuk membantu mu dan selalu mendengarkan mu jika ada masalah." Itu bheby, dia berucap dan tersenyum padaku.
"Ck, tetapi mereka itu pengecut, hanya bisa main keroyokan.. itu tidak selevel dengan ku." Sela Dinda dan mengibaskan rambut nya.
Terputar sekilas di ingatan ku kejadian beberapa jam sebelum kami berada di roftoop.
Flashback on.
"Jadi aku ingin bertanya pada kalian, kapan pernah aku mencampakkan kalian?" Ucap ku dengan mata yang kembali memanas.
Rina tersenyum miring padaku.
"Entahlah, kami hanya kesal karena kau mendapatkan teman selain kami. Kau tak ingat bagaimana percakapan kita sebelum kau menginjakkan kaki ku di kelas baru mu itu?""Rina benar, aku sangat sangat tidak suka dengan teman baru mu itu!
Kau juga mulai berubah sekarang, kau lebih sering menghabiskan waktu bersama mereka. Dan juga, kau.. sudah mulai menyukai apa yang mereka sukai.. seperti.. KPop?" Kini retty, ia menekan kata KPop di kalimat terakhir nya."Lalu, kenapa jika aku lebih memilih menghabiskan banyak waktu ku bersama mereka, dan kenapa juga jika aku menyukai KPop? Aku tidak merugikan kalian, Dan kalian harus tau.. jika aku sangat sangat bahagia jika bersama mereka, melebihi saat aku bersama dengan kalian!!" Aku kembali menatap tajam mereka secara bergantian.menekan semua kata yang keluar begitu saja dari bibir ku. Dapat kulihat jelas perubahan raut wajah mereka, mata mereka mulai memerah dan menampakkan genangan kecil di pelupuk matanya.
Aku diam, menunggu salah satu dari mereka membuka suara. Tetapi sayang nya tidak ada yang berkutik atau hanya dehaman kecil, mereka tetap diam.
"Baiklah, jika tidak ada lagi yang ingin kalian katakan, aku sudah memutuskan semuanya. ""Aku.tidak.akan.pernah.bermain.lagi.dengan.kalian."
Aku menghela nafas panjang.
"Kita akhiri saja semuanya disini, dan mulai dari sekarang anggap saja jika kita tidak pernah saling mengenal."
Setelah mengeluarkan segala uneg uneg ku. Aku membalikkan badan ku mencoba pergi, tetapi tangan salat satu dari mereka menarik tangan ku, membuat ku berbalik. Aku sempat melihat kearah retty yang mendekatiku, hingga detik setelah nya aku menyadari jika bokong ku sudah bersentuhan dengan tanah."Awsshh.!!" Ringis ku saat bokong ku mendarat sempurna di tanah.
"Yah!! Apa yang kalian lakukan, kenapa kalian bermain fisik."
Aku menatap mereka tajam, sampai aku melihat tangan retty yang terangkat tinggi Seperti ingin menamparku. Aku memejamkan mataku erat dan,"HEYY!!"
Aku membuka mataku, melihat Annisa dan teman teman ku yang lainnya datang. Dapat ku lihat dengan jelas ekspresi kesal dari wajah Annisa.
Aku masih terduduk di tanah mencoba mencerna baik baik apa yang sebenarnya terjadi.
Detik berikutnya nya Annisa mulai mendorong Rina dan retty menjauh dari ku.
Dinda segera menarik ku dari duduk ku. "Kau tak apa?" Kulihat wajah Dinda menampakkan dengan jelas jika ia khawatir."Uhm aku tak apa." Ucap ku dan tersenyum kecil.
Aku kembali melihat ke arah Annisa, ia sudah sangat siap untuk menghajar Rina dan retty dengan tenaga nya sendiri.
Tetapi sebelum itu terjadi bheby segera menarik Annisa menjauh, seperti tau jika akan terjadi hal fatal pada mereka berdua jika ia sudah turun tangan."Tenanglah, kendalikan emosi mu.. kau tidak boleh memukul mereka, via baik baik saja, dia hanya sedikit terkejut.. sekarang kita harus pergi daripada membuat keributan." Ucap bheby pada annisa.
"Ck..kalo sampai temen gue lecet dikit aja karena Lo, habis Lo!!" Ucap Annisa dan membawa kami pergi dari belakang sekolah.
Flashback end..
"Ngomong ngomong, dari mana kalian bisa mengetahui jika aku berada di belakang sekolah?" Tanya ku.
"Kau tau kami menunggu mu sangat lama di kafetaria, jadi kami memutuskan untuk mencari mu hingga bertemu davina, ia mengatakan pada kami jika ia melihat mu pergi ke arah belakang sekolah." Jelas Andin panjang lebar. Aku hanya mengangguk angguk, mengerti.
"T..teman teman, jam istirahat sudah berlalu.. kita.. kita telat lagi." Ucap Dinda dengan nada terkejut dan pandangan yang tak lepas dari arloji nya.
"Aish, hari ini saja, hanya hari ini.. ayo kita bolos." Ucap Annisa dengan melangkah ke pembatas roftoop.
"Baiklah, ayo kita membolos!!" Teriak kami sertakan dan kemudian tertawa kencang. Merasa sangat bahagia, dasar makhluk bodoh:v
Kami kemudian kembali bersantai dan berbincang bincang, sesekali terkikik dengan hal sepele dan konyol.
Saat kami sedang asyik asyik nya berbincang, pintu roftoop terbuka secara perlahan. Sontak kami mengalihkan pandangan kami ke arah roftoop itu, dapat ku lihat sosok yang muncul dari sana dan membuat mata kami terbelalak hingga hampir keluar."B..Bu.. se..selmi?!!"
***
Lanjut???
Jangan lupa buat vote sebanyak banyak nyaaa~~ ^0^Dan jangan lupa buat follow akun WP ku buat tau updetan yang baru ya gussyy..
Happy reading!! :"))

KAMU SEDANG MEMBACA
Gflows
Teen Fiction[COMPLETED] "We will really be together again someday ... with enthusiasm ... and also meet our idol one day" Pertemuan yang tidak pernah ku duga dalam hidup ku. Memiliki empat orang sahabat, yang mengubah arah pandang dan kehidupan ku.. pertama san...