#annisa POV.
Aku mengucek mata ku yang terasa masih berat, entah jam berapa sekarang. Namun yang jelas telinga ku dapat menangkap dengan jelas suara cicit burung yang seolah bernyanyi dengan ria dari balik jendela kamar ku.
Netra ku fokus pada benda bulat yang tergantung Apik di dinding. Mendengus samar seraya memutar bola mata malas, jam sudah menunjukkan pukul 09:00am. Aku tidak ingat pukul berapa aku terlelap semalam, sebab aku terlalu asyik menghapal gerakan dance untuk ujian besok.
Setelah termenung beberapa saat, aku kembali menyadarkan diriku. Menyeret tungkai ku lekas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku.
.
.
.
Setelah dua puluh menit, aku selesai dengan urusan kamar mandi. Hari ini aku berencana untuk pergi ke rumah bheby. Karena teman teman ku akan membantu mengajari ku gerakan dance yang akan diuji besok.
Aku membuka lemari pakaian ku, memutuskan untuk memakai training Hitam, baju kaos berlengan pendek dengan tulisan 'SG' dibagian dada. Karena aku tidak terlalu suka berdandan seperti anak gadis feminim lain pada umumnya. Aku hanya memoles bedak bayi di wajah ku. Dan, tambahan lipbalm agar terlihat fresh.
Setelah nya aku mengambil topi berwarna hitam dari laci. Kemudian menyeret tungkai untuk berjalan meninggalkan rumah.👟👟👟
"Tumben sekali datang terlambat?" Perkataan itu yang pertama kali kudengar saat aku tiba di dalam rumah, milik bheby.
Aku mengedikkan bahuku.
"Taksi yang lamban, bukan gue!" Jawab ku seraya menatap Dinda tajam. Ya, siapa lagi yang paling cerewet dan banyak omong selain Dinda?."Sudahlah, sekarang fokus pada latihan dance nya. Oke?" Ucap bheby menengah.
Gadis yang sangat benci pertengkaran itu berjalan menuju speaker yang tak jauh dari tempat kami. Menghidupinya dan menyetel lagu 'itzy, wannabe.'Aku memang berencana untuk menampilkan dance itu, besok. Dan untungnya keempat teman ku ini hapal dengan gerakan nya, lagu ini juga baru keluar. Jadi mereka semangat sekali saat menghapal gerakan dance nya.
dan kami mulai berlatih. Untuk koreo dance, bheby orang yang bisa diandalkan, anak itu sangat cepat dalam menghapal jadinya dia yang akhirnya mengajari ku beberapa gerakan yang kurasa sulit.
👟👟👟
Aku menghela nafas panjang, tubuh yang sudah dipenuhi dengan keringat dan jantung yang seakan memompa cepat seakan ingin keluar.
Aku melirik keempat teman ku yang keadaan nya sama seperti ku, kondisi seperti ini memang wajar di rasakan saat sedang berolahraga berlebihan atau terlalu lama.
"Aigoo aku sangat... Lelah.." cicit Andin dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Aku.. juga.. sama.. tahu.." setelah Dinda berujar dengan tidak jelas, gadis itu malah menghempaskan tubuh nya di lantai yang sebelum nya ia duduki.
Aku terdiam, sejemang. Aku merasa sangat beruntung dan bahagia, bahagia karena aku tidak sendiri. Ya aku tidak pernah sendiri saat menghadapi situasi sulit. Mereka selalu bersama ku.
"Uhm.. gimana kalo kita ke kafetaria, ayo beli minuman. Gue yang traktir." Ucap ku seraya berdiri.
Dapat kulihat tatapan binar dari keempat teman ku, mereka langsung bersemangat seolah lelah yang mereka rasakan sebelumnya hilang dengan sekejap, dan entah kemana perginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gflows
Novela Juvenil[COMPLETED] "We will really be together again someday ... with enthusiasm ... and also meet our idol one day" Pertemuan yang tidak pernah ku duga dalam hidup ku. Memiliki empat orang sahabat, yang mengubah arah pandang dan kehidupan ku.. pertama san...