32. epilouge

23 7 2
                                    

Seoul, 9 Agustus 2025


Hanya saja waktu yang terlalu cepat berlalu, namun kenangan manis yang pernah tercipta tidak akan pernah hilang walau waktu sudah semakin bertambah, atau berusaha menimbun nya dengan kejadian kejadian yang tak kalah manis.

Tapi tetap saja, kenangan indah yang kau buat dengan orang yang istimewa tidak akan pernah bisa di lupakan dengan mudah. Walau kau berusaha keras melupakan nya, kepingan nya akan terus terbesit, hingga membuat mu menyerah di untuk berusaha melupakan nya.

Gadis cantik yang tengah termangu duduk di sebuah kursi dengan mata bulat yang masih betah menatap kue Pai di hadapan nya. Ia tersenyum tipis saat kepingan masa lalu tiba tiba terbesit begitu saja dalam benak nya. Bagai kaset rusak yang dipaksa diputar hanya untuk sekedar mengingat kenangan manis yang membuat nya merasa sedikit lega. Ia bahkan sudah lupa, entah berapa lama ia kehilangan kabar tentang keempat sahabatnya.

Tepat sebulan saat ia pindah ke Korea, tepatnya empat tahun yang lalu, Di hari itu hujan lebat. Olivia berlari kecil untuk menghindari rintik hujan yang siap membuatnya menjadi basah kuyup dalam hitungan detik.

Hingga saat ia ingin melompati genangan air, ponsel yang berada di dalam  genggaman terlepas, dan akhirnya tercebur ke dalam selokan yang cukup besar di pinggir jalan. Dan apa yang bisa di lakukan gadis sepertinya selain menangis dan meratapi ponselnya yang hilang entah kemana di bawa arus air.

Dan semenjak saat itu, ia benar benar kehilangan semua nya. Ia lost kontak dengan keempat sahabatnya. Tidak tau harus bagaimana lagi, ia sudah berusaha semaksimal mungkin mencari sosial media mereka satu persatu, namun sayang. Hasilnya nihil. Ia tak mendapatkan apa apa.

Kejadian itu terjadi empat tahun yang lalu. Dan ia baru sadar, jika ia sudah benar benar kehilangan mereka semenjak saat itu.

"Meow.."

Olivia menarik penuh kesadaran nya saat makhluk kecil berbulu tengah menempel manja, dan menggesek gesekan tubuh berbulu nya di kaki Olivia yang di balut celana jeans.

Ia lantas terkekeh lirih, menggendong sang peliharaan dan meletakkan nya di pangkuan.

"Bumbi..apa kau ingat ulang tahun ku?" Tanya nya seperti orang gila yang tengah berbicara sendiri.

Sementara makhluk kecil berbulu itu hanya menatap  sang majikan dengan mata bulat serta dengkuran halus nya.

"Apa kau lapar?..baiklah ayo kita makan." Olivia beranjak dari kursi kayu yang ia duduki, berjalan menuju pantri dapur. Nertra nya kemudian melirik singkat  d pada jam yang terpaku tepat di atas pantri. Dan detik itu pula ia membulatkan matanya lebar serta mengeluarkan umpatan kecil.

"Sial! Apa yang aku lakukan? Aku akan terlambat ke agensi jika seperti ini!" Dengan cepat gadis itu mengeluarkan makanan kucing dari toples dan meletakkan nya di lantai yang beralas karpet bulu berwarna coklat.

"Makan yang banyak ya, aku akan segera kembali." Setelah nya gadis itu berlari keluar rumah dengan langkah yang amat tergesa gesa.

***

"Apa kau sudah makan sayang? Bagaimana hari mu? Dan selamat ulang tahun ya..maaf mama tidak bisa mengucapkan nya lebih awal karena banyak pekerjaan."

Olivia terkekeh kecil saat sang ibu melemparkan banyak pernyataan padanya di seberang sana. Dengan gerakan kaki pelan ia berjalan menyusuri trotoar kota Seoul. olivia nampaknya sudah mulai lelah dengan semua ke khawatiran sang ibu yang tak jelas.

"Iya ma..aku baru saja pulang dari agensi, dan aku sekarang sedang mencari makanan untuk makan siang. Dan terima kasih untuk ucapan nya, karena seperti biasa..mama adalah orang pertama..yang mengucapkan ucapan selamat ulang tahun padaku."  Jawab nya sembari menatap jalanan dengan tatapan sendu.

GflowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang