25. Cinderella

20 9 0
                                    

#olivia POV.

"Thansk for today!" Aldhra melambaikan tangan nya, ia menghidupkan mesin motor besar nya, lalu melesat dengan cepat hingga presensi nya hilang dari pandangan ku.

Ya, hari ini aku dan aldhra memutuskan untuk latihan bersama. Latihan terakhir sebelum ujian drama yang akan di adakan besok.

Lalu, aku menyeret tungkai ku dan memasuki lift menuju lantai tiga belas, aku benar benar lelah. Pasalnya aku berlatih sejak jam sepuluh pagi, dan baru kembali kerumah tepat pada pukul dua siang.

Saat pintu lift terbuka, aku kembali menyeret tungkai ku. Namun langkah ku berhenti seketika mendengar suara berat seseorang meneriaki namaku. Lantas aku memutar tubuh ku untuk melihat orang yang memanggilku beberapa detik yang lalu.

"Papa?!" Teriak ku girang saat berhasil menangkap presensi papa yang tengah tersenyum lebar. Sepertinya ia baru pulang kerja,

Aku melangkah mendekat ke arah nya.
"Papa, tumben pulang cepat?" Tanya ku basa basi seraya tersenyum lebar.

"Iya, papa sedang tidak banyak pekerjaan hati ini. Jadi papa pulang lebih awal." Jawab nya seraya mengusap surai sebahu ku.

"Uhm papa dengar besok kau ada ujian drama ya?.. sudah latihan?"

Aku mengangguk cepat,
"Sudah, baru saja pulang dari latihan." Jawab ku seadanya.

Lalu keadaan menjadi hening untuk beberapa saat.
"Uhm gimana kalau kita beli gaun baru untuk mu, kau mendapat peran Cinderella,kan?" Tebak papa seraya menaik turunkan alis tebal nya.

Mataku berbinar indah saat mendengar tawaran papa.
Tanpa membuang waktu aku langsung mengangguk antusias dengan senyuman manis yang terukir di bibir ku.

"Via mau!!.. kapan kita pergi?" Tanya ku dengan nada antusias.

"Gimana kalau, sekarang?" Papa melirik arloji nya.
"Masih ada waktu sebelum makan malam,kan?"

Aku hanya bisa mengangguk sekali lagi, tentu saja aku merasa sangat senang. Waktu seperti ini sangat jarang kurasakan mengingat kesibukan kedua orang tuaku.

"Tunggu ya pa, via ambil tas sebentar." Ucap ku seraya berlari menuju ke dalam rumah.

👑👑👑

Jemari ku mengetuk ngetuk tas yang ku letakkan di pahaku. Lalu lintas sore yang begitu padat membuat ku dan papa terjebak.

"Apa antrean nya masih panjang?" Tanya ku sembari menerawang keadaan yang terjadi di luar melalui jendela mobil.

"Sabarlah, ini tidak akan lama." Ucap papa menenangkan dengan pandangan yang masih tertuju pada kemudi mobil.

Hingga setengah jam lama nya kami berhasil keluar dari kemacetan Jakarta. Mobil papa berhenti tepat di depan sebuah toko butik yang cukup terkenal.

Aku dan papa langsung keluar dari mobil dan berjalan beriringan menuju ke dalam butik.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Sapa seorang wanita dengan ramah nya ketika aku memasuki area butik tersebut.

"Uhm bisa tunjukkan padaku beberapa model gaun?" Tanya ku dengan pandangan menerawang.

"Gaun ala ala Cinderella, bisa kau tunjukkan padanya?" Cela papa seraya merangkul pundak ku.

"Aah, baiklah dik.. kau bisa mengikuti ku ke arah sana." Ucap pegawai tersebut dan berjalan mendahului ku.

"Baiklah papa tunggu di sini ya, aku akan segera kembali." Ucap ku seraya mengacungkan jempol ku dan mengikuti pegawai tersebut dari belakang.

GflowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang