Hari sudah semakin malam dengan jam yang jarum pendek nya menunjukkan angka 08:00 pm.
Di sebuah apartemen yang terletak di lantai 13 kelima gadis tengah duduk dengan tenang di ruang santai."Aku lapar.." ujar Andin dan memecah keheningan yang sudah berlanjut sedari tadi, dengan bungkus snack yang berserakan di sekitar mereka.
"Demi apa kita sudah makan sebanyak ini dan Lo masih ngeluh lapar??" Ucap Annisa seraya memekik terkejut.
"Santai.. saja, aku hanya ingin jujur pada kalian.." lanjut Andin.
"Jadi, apa yang ingin dimakan lagi.. sisa makanan di kulkas ku sudah habis.." sambung ku menatap keempat teman ku secara bergantian.Dinda menghembuskan nafas.
Mata coklat nya menatap mata bulat milik Andin.
"Kau benar benar lapar?" Andin mengangguk polos dengan puppy eyes nya"Ayo kita keluar untuk membeli sesuatu, kalian tidak kasihan kah dengan cacing cacing ku ini..??"
Ucap nya dengan nada manja, membuat Annisa menatap nya sambil bergidik ngeri."Ayo ayo.. kita keluar saja, tiba tiba perut ku juga merasa lapar.." ujar bheby dan membangunkan tubuh nya dari duduk.
Dan pada akhirnya kami pun pergi keluar apartemen untuk membeli makanan....
Setelah berada di lobby kami pun berjalan menuju luar gedung apartemen,mengedarkan pandangan pada sekeliling. mencoba mencari suatu kedai atau apa saja yang bisa mengisi perut lapar Andin dan bheby.
"Kemana??" Tanya Annisa dengan tangan yang ia lipat di depan dada.
"Kita ke supermarket saja.." sambung bheby kemudian.
Dan akhirnya kami pun berjalan menuju supermarket yang letak nya tidak jauh dari apartemen.Setelah kurang lebih setengah jam berada di luar, kami pun memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dengan tangan yang membawa kantong plastik yang berisikan banyak macam makanan dan juga Snack.
"Heol,, sekali lagi diet ku harus sirna.." keluh Andin dengan langkah lemas saat kami berjalan memasuki lift.
Annisa meniup poni yang bertengger di dahi nya.
"Siapa yang dari tadi ngeluh laper? Lo kan.. jadi sekarang lebih baik Lo makan daripada ngebacot tentang diet gagal Lo.."Kami pun serentak terkekeh kecil karena humor yang sebenarnya tidak terlalu lucu..
(Entahlah terkadang menertawakan orang lain yang sebenarnya tidak lucu pun menjadi lucu:v)Keadaan pun kembali hening setelah itu, kami hanya diam hingga pintu lift berbunyi dan berhenti tepat di lantai 13. Kami pun segera keluar dari lift menuju bilik apartemen ku, menekan beberapa pin lalu masuk setelah pintu terbuka.
Aku lekas menyeret tungkai ku ke dapur untuk meletakkan beberapa Snack yang sudah terbeli di supermarket tadi.
Sedang teman teman ku kembali duduk di ruang santai.Setelah selesai meletakkan beberapa Snack aku pun menata martabak dengan topping keju dan coklat ke dalam wadah, mengambil lima gelas untuk di isikan air dan kembali menyusul teman teman ku.
"Mari makan, aku sudah menata martabak nya." Ujar ku saat sampai di ruang santai.
Pun setelah ini tidak ada yang berbicara di antara kami, hanya ada suara yang berasal dari tv sedangkan kami sibuk mengunyah makanan.
"Jika setelah ini kita bermalas malasan kita hanya akan bertambah gemuk dengan lemak yang menggumpal di perut." Suara bheby menginterupsi di tengah tengah keheningan.
Pun pernyataan bheby hanya mendapat air muka bertanya dari kami.
"Maksudnya?" Dinda membuka suara sebelum tangan nya kembali mengambil satu potong martabak keju."Pagi besok, ayo olahraga! Jangan malas!!" Ucap bheby lantang yang membuat kami sedikit terlonjak.
"Uhuk..uhuk!.. ya.. kami ga tuli tau! Jangan ngegas." Seru Annisa sesudah meneguk segelas air sebab tersedak oleh martabak nya.
Sedang sang pelaku yang membuat kamu kaget pun kini hanya tersenyum dan memamerkan gigi putih nya "mianhae.."
. . .
Aku menghalangi cahaya yang seperti menusuk mataku dan entah datang dari mana, dengan menutupi wajah ku dengan sebuah bantal.
Hingga suara seseorang yang kencang seperti toa memekakkan kedua telinga ku.
Apakah itu bapak wakil kepala sekolah?Apa aku sedang tidur di jam pelajaran bapak itu?
Tetapi, suara nya sangat nyaring dan ini bukan suara pria.
"Ya.. ya.. cepat bangun!!"
Dan kini tidak hanya ada suara yang menggangu namun, sebuah guncangan di tubuh ku membuat aku terbangun seketika dan mengambil posisi duduk."Heol.. kenapa kalian ini susah sekali untuk dibangunkan, huh.." itu Dinda dengan suara kencang nya yang mungkin bisa membangunkan orang yang berada di lantai tiga belas ini.
"Aish, Dinda.. tak bisakah kau membiarkan aku tidur.. kau tahu aku sedang mimpi berkencan dengan Jungkook!"
Seru Andin dengan rambut yang berantakan khas bangun tidur.Dinda memutar bola mata malas, "syukurlah hanya mimpi.. jika sungguhan aku ragu apakah Jungkook masih waras atau tidak.." ejek nya yang membuat Andin melebarkan mata bulat nya.
"Kajja..kajja aku sudah membuat sarapan untuk kita, jangan malas.. siapa yang semalam bilang ingin berolahraga?"
Bheby yang masih memejam pun sontak membuka matanya, mengucek mata dan diam untuk beberapa saat (ritual ngumpulin nyawa)Tepat setelah semua nya beres kami pun turun ke dapur untuk memakan sarapan yang telah Dinda siapkan.
Sarapan sederhana, karena hanya ada sereal dan susu putih yang tersusun apik di atas meja makan."Apa masih ada waktu untuk berolahraga?" Tanya Andin di sela sela kegiatan makan.
Sontak kami sama sama melirik jam yang tergantung di dekat ruang santai.
"Uhm.. via apa diapartemen mu punya ruangan gym nya?"
Bheby bertanya dengan mulut yang asih mengunyah sereal.Aku mengangguk.
"Iya benar, kita bisa memakai gym apartemen ini saja.."Setelah acara sarapan selai kami turun ke lantai dasar untuk berolahraga di tempat gym yang disediakan untuk orang orang yang tinggal di apartemen, dan kami pun berolahraga hingga empat jam lamanya..
***
Gimana?? Gimana??
Aku udah double update lo.. spesial buat para reader ku di malming kali ini~~Gimana reaksi kalian nonton mv on??
Kaget?
Bahagia?
Atau sedih?
Atau pusing sama teori nya bighit. WkwkwJangan jadi readesr misterius aja.. vote nya jangan lupa:v
Biar aku makin semangat nulis nya.. heheLuv kalian.
-via💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Gflows
Teen Fiction[COMPLETED] "We will really be together again someday ... with enthusiasm ... and also meet our idol one day" Pertemuan yang tidak pernah ku duga dalam hidup ku. Memiliki empat orang sahabat, yang mengubah arah pandang dan kehidupan ku.. pertama san...