#dinda POV.
Aku menyembrukan nafas berkali kali melalui celah bibir ku, lelah. Entah sudah berapa jam waktu yang dihabiskan hanya untuk berkeliling mall.
Dengan troli yang sudah dipenuhi bahan-bahan yang akan digunakan untuk ujian memasak besok. Iya, besok. Aku tidak habis pikir, diantara banyak ekskul, kenapa harus ekskul memasak yang akan diadakan pertama kali? Bahkan boleh dikatakan aku belum punya ide, tentang apa yang harus kumasak besok.
Benar benar tidak ada persiapan."Mau cari apa lagi?" Suara lembut yang memenuhi rungu ku membuat ku sedikit terkesiap dari lamunan, kualihakan pandangan ku pada troli besi yang sedari tadi ku dorong tanpa arah.
Stroberi,pewarna makanan,tepung, telur,pasta, dan yogurt.
"Cukup. Ini sudah cukup, Bu."
Ucap ku setelah mengabsen beberapa bahan yang tersusun dengan teratur di dalam troli.Aku memutuskan untuk membuat red Velvet cake. Entah lah, pikiran itu terlintas begitu saja saat aku melihat wajah Kim seokjin. Pun—setahuku biasku itu sangat menyukai stroberi. Itulah alasan aku mengambil beberapa kotak stoberi saat melewati tempat yang berisikan berbagai macam buah dan juga sayuran.
Setelah nya, aku kembali menyeret tungkai pun—mendorong troli besi yang berisikan berbagai macam isi menuju kasir.
🍓🍓🍓
Aku menggigit bibir bawah ku. Dengan atensi dan pikiran yang masih setia terfokus pada bahan bahan yang kuberi beberapa jam yang lalu.
Gugup, itulah yang hanya bisa kurasakan sekarang. Ini pertama kalinya aku mencoba membuat sebuah cake, seorang diri. Karena memang biasanya aku hanya membantu ibu mengaduk adonan atau berbolak balik menunggu oven berisikan kue yang akan segara matang. Namun, kali ini aku akan melakukan nya sendiri. Benar benar sendiri tanpa bantuan siapapun walau hanya sekedar membantu menggunting bungkus tepung atau margarin.
Aku menghela nafas kasar, entah untuk keberapa kalinya dalam seharian ini.
Tangan ku mulai mencampur semua adonan yang telah ku siapkan beberapa menit yang lalu. Pun—mengandalkan YouTube dan google.Setelah semua adonan tercampur rata, aku menyeret tungkai ku menuju oven yang sudah kupanaskan sebelumnya. Memasukkan adonan dengan hati hati, setelah memastikan kue nya teroven dengan baik, aku menuju meja pantri dan mulai memotong beberapa stoberi menjadi dua bagian.
Aku tidak memasak red Velvet cake nya untuk besok, ini hanya sebuah latihan. Tak lupa aku menghubungi keempat teman ku untuk berkunjung kerumah ku dan mencicipi cake buatan ku. Pendapat orang banyak, itulah yang kubutuhkan sekarang. Aku tidak ingin besok rasa masakan ku akan kacau dan aku mendapat nilai jelek.
Sangat memalukan,
Begitulah pikirku.Saat sedang asyik termenung dengan fikiran ku. Suara bel dari pintu utama pun—menyeruak masuk ke dalam indera pendengaran ku.
Berlari kecil, masih dengan apron yang bertengger di tubuh ku. Aku meraih kenop pintu dan mulai mendorong nya agar pintu terbuka.
"Hey chief, apa kami menggangguku waktu berharga mu?" Sapaan itu yang tertangkap oleh rungu ku pertama kali saat atensi ku tertuju pada presensi keepmat teman ku.
Aku tersenyum lebar.
"Silahkan masuk, cake nya akan matang sebentar lagi." Jawab ku seraya menggeser tubuh ku ke sisi pintu;mempersilahkan mereka untuk masuk."Kita baru saja masuk tetapi aroma dari cake mu sudah menyambut kami.." ucap Olivia seraya menyengir lebar.
"Tau banget gue belum makan dari tadi pagi." Cerocos Annisa seraya berlari kecil menuju dapur.
![](https://img.wattpad.com/cover/211395975-288-k572850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gflows
Novela Juvenil[COMPLETED] "We will really be together again someday ... with enthusiasm ... and also meet our idol one day" Pertemuan yang tidak pernah ku duga dalam hidup ku. Memiliki empat orang sahabat, yang mengubah arah pandang dan kehidupan ku.. pertama san...