Assignment

3K 297 15
                                    

Lalisa sedang pusing sekarang. Tugas kuliahnya sangat banyak dan menumpuk. Hampir semua tugas memiliki deadline dalam waktu yang sama. Sudah hampir seminggu ini Lisa bergadang. Ia tidur di jam 3 atau 4 pagi, dan terbangun pukul 7 untuk bersiap dan pergi kuliah, karena kelasnya dimulai pukul 8.

Tugas-tugas yang menumpuk itu terasa sangat tidak manusiawi. Presentasi, makalah, tugas praktek, observasi, laporan dalam bentuk dokumentasi dan video, serta tugas berkelompok dan individu dari berbagai mata kuliahnya, semuanya memenuhi hari-hari Lisa selama sebulan terakhir. Kadang, otak Lisa yang masih seperti ABG itu seolah menyuruh Lisa untuk berhenti kuliah dan menikah saja — pikiran labil Lisa yang tidak patut ditiru.
Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, pria mana yang mau menikahi gadis berumur 22 tahun yang bahkan belum menyelesaikan kuliahnya dan sama sekali tak bisa memasak ini? Mengingat hal itu, kewarasan Lisa pun langsung kembali.

Saat ini pukul 01.45, malam yang hening di apartemen Lalisa. Gadis itu tengah mengetik sesuatu di laptopnya. Sebuah essay tentang perkembangan tarian tradisional Korea, yang harus diketik sebanyak minimal 7000 kata. Sungguh, dosen Lisa yang bernama Mrs. Soo A itu sudah tidak punya hati nurani. Beliau baru memberikan tugas laknat ini kemarin lusa, dan menyuruh mahasiswanya untuk mengumpulkan essay itu besok. Besok pagi saudara-saudara. Pukul 10 tepat, saat mata kuliah Mrs. Soo A dimulai.

Sebenarnya tak masalah kalau deadline tugas Lisa untuk besok pagi hanya essay ini. Sayangnya, Mr. Lee yang tampan tapi berhati sedingin es itu juga memberikan deadline besok pagi untuk tugas presentasi individu — yang untunglah sudah diselesaikan oleh Lisa tadi sore.

Lisa menatap layar laptopnya dengan mata sayu. Matanya terasa sangat pedas dan memerah. Kekuatan retina Lisa sudah tinggal 5 watt saja. Gadis itu sudah duduk di meja belajarnya sejak 4 jam lalu, tapi essay yang diketiknya masih kurang sekitar 2000 kata. Dan otak Lisa sudah mulai blank, ia tidak tahu apa lagi yang harus dituliskannya untuk essay itu. Rasanya Lisa ingin tidur saat ini juga, tapi sisa 2000 kata yang diminta Mrs. Soo A tidak akan mengetik dirinya sendiri.

Lagu "Seoul (Prod. HONNE)" mengalun di airpods yang dipakai Lisa. Lagu itu seolah menjadi lullaby pengantar tidur Lisa. Kepala Lisa sesekali menunduk, dan tersentak kembali. Kesadarannya tinggal 30%. Sungguh, Lalisa sangat mengantuk sekarang.

Lisa tersentak kaget ketika merasakan sebuah tepukan di bahunya. Ia melepaskan airpodsnya perlahan, dan ia menolehkan kepalanya dengan waspada.

"Daddy?" Lisa terkejut melihat sosok tinggi Namjoon berdiri di belakangnya dengan senyum manis. Ia melepas masker yang dipakainya, sedangnya baseball capnya dibiarkan bertengger di kepalanya.

"Kupikir kau sudah tidur, baby," ujar Namjoon sambil menarik tangan Lisa berdiri dari kursinya dan membenamkan gadis mungilnya dalam pelukan hangatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kupikir kau sudah tidur, baby," ujar Namjoon sambil menarik tangan Lisa berdiri dari kursinya dan membenamkan gadis mungilnya dalam pelukan hangatnya. Lisa menggeleng kecil.

"Aku tidak mendengar Joojoo masuk," Lisa mendongak dan menatap wajah kekasih tampannya.

"Bukannya tadi kau sedang mengenakan airpods?" tanya Namjoon. Lisa berpikir selama beberapa detik, kemudian ia nyengir tanpa dosa, ia lupa ternyata.

Sweetener | NAMLICE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang