Seleksi

781 58 4
                                    

Seleksi

Pada suatu sore di ruang kerja salah satu sudut rumah bergaya minimalis.
Seorang gadis berkulit coklat duduk sembari menundukkan kepala, tegang. Kecemasan tercetak jelas di wajahnya. Di hadapannya duduk pemuda berwajah tenang, sembari membolak-balik berkas di tangan.

"Namamu ...?" tanya si pemuda tanpa menatap lawan bicara.
"Ma ... May, om, mas ... pak," jawabnya gugup.

Lalu meringis ketika pria di hadapannya menatap sekilas, kembali fokus pada berkas.

"Nama lengkap?"

"Maemunah Sri Sutarno," jawab si gadis gugup.

"Jauh-jauh dari Wonogiri, serius mau kerja di sini?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Iy, iyaa ... tentu, om, mas, pak," jawabnya mantap, "Aduhh," gumamnya menyadari mengulang kesalahan. Lagi-lagi gadis bergigi gingsul itu meringis, menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Tingkahnya kontan menghadirkan lengkung tipis di sudut bibir pemuda yang sore itu masih mengenakan baju kerja.

"Bisa masak?"
"Bisa."
"Beberes?"
"Sangat bisa."
"Jagain rumah?"
"Bisa sekali."
"Cuci seterika."
"Bisa banget," jawab si gadis dengan semangat empat lima.

Kening si pemuda berkerut tipis, "Emm ... bisa nyuapin ...?*ehh."

"Mak, maksudnya ... nyua ... pin?" tanyanya linglung "Om, mas, paakk?!" cicitnya terbata.

"Ck! Piaraaan sayalah!" ujarnya datar

"Ohh," ucap May terbengong-bengong. "Sangat bisa sekali, om, mas, pak, eh."

"Kamu mulai kerja besok pagi. Ini kunci kamarmu." Gadis berhijab pink itu menjengit, matanya membulat. Girang.

"Alhamdulillah, jad ... jadi saya diterima?" jeritnya menegakkan tubuh.

"Terima kasih, om, mas, pak, terima kasih." Reflek ditariknya lengan si pemuda diciumi punggung tangannya.

Dengan wajah sedikit syok, si pemuda berdehem.

"Kamu mau panggil saya sebanyak itu?" semprotnya jutek.

"Hehe ma, maap, maap. Pesen bapak, May harus nurut sama ndoro klo udah kerja di kota. Harus rajin gitu. Gimana kalau saya panggil om, mas, pak. Eemm, ndoro aja," jelas May panjang lebar dengan kalimat belibet.

"Ok! Saya panggil kamu Munah, lebih enak didengar. Deal!" si pemuda mengulurkan tangannya. Mereka berjabatan tangan, tanda hubungan kerja dimulai.

KusumaCantik
26012020

Cerita MunahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang