"Ndoro, itu nonton apa?" Munah mendekati pemuda yang tengah fokus menatap layar datar di ruang keluarga. Sekilas layar lebar itu menampilkan pemandangan membiru yang aduhai.
"Ini filem semi dokumenter ... kapal tenggelam di dasar lautan Tulamben, Bali," jawab sang tuan tanpa mengalihkan padangannya dari layar.
"Ya ampuuun, bagus banget ...," ucap Munah takjub, pengucapan kata terakhir sampai ngambang saking terpesonanya.
"Ini tuh salah satu tinggalan arkeologi bawah air, di Indonesia. Namanya Kapal Usat Liberty, kapal Amerika yang karam tahun 1942. Banyak turis pada menyelam ke sana," terangnya berapi-api, apalagi Munah pun terlihat antusias.
"Waooww, keren banget ... tuh itu, ya ampun itu ... ada Oppa-oppa juga ikutan nyelem. Banyaaak lagi ...." teriak Munah histeris, berjingkrak sembari nunjuk-nunjuk layar. Tepatnya scene rombongan divers Jepang yang tengah memasang alat selam.
Klik!
Layar gelap, Munah melongo. Seketika raut suka citanya hilang berganti kecewa.
"Sana! Bikin kolak! Jangan keasinan!" titah pemuda dengan wajah juteknya.
Munah nggeloyor sembari mulutnya komat-kamit merapal mantra aji goyang dombret.
KusumaCantik
Relief Perahu Cadik di Candi Borobudur
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Munah
HumorMengapa memuja kasta jika hakikatnya manusia adalah sama. Kisah Ndoro dan asisten.