"Kamu kapan ke sini?" Pertanyaan dengan nada datar namun terdengar uwow di telinga tetangga. Hah.
"Belum tau, masih takut sayanya." Dijawab lebih uwow lagi.
Tik, tok, tik, tok jeda beberapa saat.
"Kan udah new normal, perjalanan antar daerah udah dibuka, Nah!"
Hening.
"Wonogiri ... aman kan?"
"Kata berita, yang belun aman kan ... Jakarta," sahut Munah lugas. Disambut lirih helaan napas di seberang sana.
"Ndoro kenapa? Ecieee ... kangen ... ya?" Munah terkikik nggak sopan.
"Iya ... kangen ongkang-ongkang kaki terus kamu yang ngepel, masak, nyuci, nyeterika ... nyapu."
"Huh, udah kuduga!" Munah merajuk, berasa tengah teleponan dengan si Juki, bukan bosnya.
"Hehe ... iya sih, saya juga kangen ... Hari saya berasa hambar, nggak ada pahit-pahitnya tanpa ada yang ngomelin saya kalau konser ala sobat ambyar di kamar mandi. Hiks," lanjut Munah dengan nada sedih yang alay.
"Makanya ke sini. Oke ya, minggu depan ya ... titik!" Klik, sambungan telepon terputus meninggalkan si gadis dengan mulut komat-kamit merapalkan kutukan.
#ceritamunah
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Munah
HumorMengapa memuja kasta jika hakikatnya manusia adalah sama. Kisah Ndoro dan asisten.