"Nah, Nur, liat baju gue ni, baru dong." Pamer Mince sembari mengangkat dua barang terbungkus plastik bening memenuhi layar."Wah lu udah belanja aja Min," teriak Nurul kagum.
"Lu ke pasar?" timpal Munah dengan tatapan menyelidik. Mereka tengah bervideo call dengan aplikasi hijau yang tengah digandrungi sejuta umat.
"Munah! Plis deh, gue milenials! Belanja ke online, nggak main dong ke pasar! Desek-desekan," balas Mince mengibaskan tangannya.
"Buat apa coba? Pan kagak bisa ke mana-mana?" Nurul nyinyir.
"Buat dipakelah! Buat gue aplut di medsos gue. Kita tetep harus ngeksis en modis walaupun di masa krisis!"
"Tunggu! Lu yakin, tuh baju seukuran lu? Pas mau lu. Coba buka dulu, biasanya nih beli baju online kalau lagi apes nggak sesuai," cecar Munah nampak serius di layar.
"Oke girls! Bentar yak gue buka." Selang beberapa menit Mince terlihat krusak-krusuk membuka bungkusan plastik. Munah dan Nurul memasang wajah tegang di depan layar.
"Oh em ji! Baju gue, kok begini!!" jerit Mince histeris. "Kok modelnya jadi gini! Mana gede banget lagi! Kemarin di katalog dipakai Han So Hee cantik ke mana-mana. Hiks ... Hiks, Den Radi ... it, tolongin Minceee!" Mince meraung-raung alay, seketika layarnya dipenuhi gambar langit-langit rumah.
Munah dan Nurul saling memandang, mengatupkan bibir. Menahan tawa. Lalu layar menggelap.
#ceritamunah
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Munah
HumorMengapa memuja kasta jika hakikatnya manusia adalah sama. Kisah Ndoro dan asisten.