Di Minggu pagi yang syahdu.
"Ndoro, saya izin keluar rumah ya? Ini kan libur," ucap Munah penuh kehati-hatian.
"Rumah udah beres, udah cling. Masakan udah siap, dijamin mak nyus. Suai pesanan, Ndoro," lanjutnya disertai seringaian centil khas Munah.
Sayangnya, sang tuan tak melirik, seolah memberi makan kesayangan di aquarium lebih menarik.
"Lah, teman-teman saya kan bentar lagi nyampe, Nah?!" sahutnya datar tanpa menatap lawan bicara.
"Pliss, Ndoro. Saya mau ke klinik Ki Joko Pinter, buat totok muka."
Pria berbusana santai itu meletakkan sebungkus plastik di tangannya. Beberapa saat tanpa berkedip menatap sosok di hadapannya. Membuat yang ditatap sedikit salah tingkah.
"Hii, boleh ya, Ndoro. Saya kan juga pengen ... awet cantik," rengek Munah sembari mengerjap-ngerjapkan mata, sok imut kek mermut.
"Hmm, boleh ...."
"Hah? jadi boleh?" teriak Munah histeris. "Aduh njenengan pancen Ndoro palinggg ...."
" .... sekalian aja nggak usah balik-balik lagi," lanjut pria itu sambil lalu.
"Ndorooo .... ! Dasar, jomb** permanen!" rutuk Munah tanpa suara. Kakinya dihentak-hentakkan di lantai dengan bibir manyun 3 cm.
#ceritamunah
#fotopribadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Munah
HumorMengapa memuja kasta jika hakikatnya manusia adalah sama. Kisah Ndoro dan asisten.