Jangan Lagi Drakor

288 24 0
                                    

Berbeda dari hari biasanya, petang ini si Bujang sudah berada di rumah. Dia melangkah menuruni anak tangga sembari tangan kanannya menenteng tablet.

Baru saja menjatuhkan tubuh ke sofa, sayup terdengar isakan. Dirasa-rasainya, memastikan pendengarannya tak salah. Kemudian menyambangi sumber suara. Teras belakang.

"Nah, ada apa?" ditegurnya gadis berhijab pink yang tengah tergugu, kedua tangannya memegang gawai yang layarnya menyala. Si gadis menoleh, menyusut pipinya yang basah, lalu meringis.
Si pemuda menggeleng dan berdecih.
"Nonton kok pake nangis," gumamnya. Pasalnya bukan sekali ini memergoki Munah seperti itu.

"Ini sedih banget Ndoro, Ong Seong Wu ditinggal kucingnya mati."

"Jangan keseringan nonton film cengeng, nanti jiwa kamu rapuh." Si pemuda menggaruk pelipisnya, menyadari salah memilih kalimat.

"Emm, maksudku sekali-kali bolehlah, tapi nggak baik kalo keseringan. Cari tontonan yang mencerahkan. Bisa nambah pengetahuan. Kamu tahu, bumi ini menuju kepunahan, karena kerusakan lingkungan?" jelas sang tuan panjang, kek ngajar anak esde.

Pertanyaan tuannya sontak membuat mata Munah terbelalak, cemas tersirat dalam maniknya.

"Punah, benarkah Ndoro? Maksudnya kiamat?" Munah melongo.
Sang tuang mengangguk. Makin membuat Munah bergidik ngeri.

Sementara sang tuan fokus mengusap tablet di tangannya.

"Ini film bagus ditonton, SEMESTA. Kamu akan dapat banyak pelajaran, gimana cara menjaga lingkungan dan mencintai alam."
Ditunjukannya layar tablet yang memutar video thriller film Semesta.

"Wahh, bagus banget. Ini Indonesia kan ya." Munah begitu terpukau, melihat keindahan alam dan penggalan-penggalan dialog dalam video.

"Hari Minggu besok, kamu nonton aja. Saya izinin," ujar sang tuan.

Samar lantunan panggilan surga membahana pertanda waktu maghrib tiba. Si pemuda bergegas meninggalkan teras.

Munah menutup aplikasi video pada gawainya, lalu mengulum senyum.

"Yes, besok ke bioskop. Emm, intinya, ndoro kuatir kalau Munah rapuh! Ngeromens, beud, uluh-uluh," gumam Munah, lalu terkikik sendiri.

#ceritamunah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#ceritamunah

Cerita MunahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang