BAB 58

9.4K 669 112
                                    

NYOK, lanjut lagi selagi Key lagi semangat pengen nyiksa Silas EHH #kaboor. VOMMENT-NYA PLEASE *pakaimukamohonHarmony.

"Ini kejutan untuk Dad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kejutan untuk Dad. Mara tidak pernah menceritakan apapun pada Dad. Dad tahu soal Amarossa, tapi Dad tidak menyangka jika Silas adalah anak Amarossa." Raja Henry meletakkan salah satu tangannya di pinggang sementara tangan lainnya menyesap cangkir kopinya. "Oh, Dad bodoh sekali tidak menyadari jika mata Silas yang tidak asing itu adalah mata Amarossa," ujarnya.

"Jadi, Daddy sudah tahu soal ibu Silas?"

Raja Henry tertawa pelan, berjalan untuk duduk menyilang kaki di sebelah Putri Harmony di atas sofa ruang tengah mansion putih. "Tentu, princess. Dad tidak mungkin melewatkan kisah cinta sahabat Dad sendiri semasa kuliah. Untuk pertama kali dalam hidup, ayah mertuamu yang keras hati itu jatuh cinta dengan pelayan pribadi ibunya sendiri. Sesuatu yang menarik untuk menjadi bahan ledekan Daddy."

"Daddy mengenal Ibu Silas?"

"Ehem." Raja Henry mengangguk. "Daddy tidak mungkin lupa pada perempuan yang memukul pantat Daddy dengan sapunya."

"Apa?" Putri Harmony melonggo, menahan tawa yang jelas gagal sebab tawa tertahannya keluar dari tenggorokannya. "Tunggu. Ini menarik. Daddy harus menceritakannya padaku."

Raja Henry memutar-mutar jari telunjuknya. "Tidak, tidak. Ini aib Daddy."

"Aku tahu." Putri Harmony memainkan satu alisnya. "Dad pasti mau berbuat macam-macam, kan, pada ibu Silas sampai-sampai dia—"

"Tidak perlu disebutkan bagian itu, princess." Raja Henry menggaruk sisi belakang lehernya yang tidak gatal. "Well, sebenarnya Dad tidak punya niatan macam-macam pada Amarossa. Dad hanya masuk ke dalam kamar Mara, menemukan Amarossa sedang membersihkan kamarnya. Dad mencoba untuk ramah, tapi mulut Dad tidak terkontrol."

"Apa yang Daddy katakan?" tanya Putri Harmony tertarik.

"Tidak ada, princess. Lupakanlah. Ibumu bisa mengutukku di alam baka jika aku mengatakannya padamu."

Putri Harmony memasang ekspresi mengancam semasa kecilnya. "Daddy. . ."

"Alright, princess. Ini hanya jiwa muda Daddy, jadi tolong jangan ditiru. Daddy keceplosan mengatakan seperti ini 'Selain bokong yang indah, kau punya mata yang mengagumkan, aku tahu sekarang alasan Mara jatuh cinta padamu' dan kau tahu selanjutnya."

"Dan ibu Silas memukul bokongmu dengan sapunya." Putri Harmony tertawa lepas. "Dad! Silas akan senang mendengar ini," katanya di sela-sela tawanya.

"Eits." Raja Henry mengangkat jari telunjuknya. "Jangan katakan ini pada menantuku yang tampan. Ini rahasia kita berdua, princess."

"Tidak."

The Secrets of Prince Silas (WealthBridge Kingdom Series #1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang