Prolog

67.7K 2.1K 80
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jesus, kau sangat cantik, Kak." Putri Lavendar terpekik ketika memasuki ruangan di mana Putri Harmony telah selesai dirias oleh Arnaud Dehaynin, perias terbaik kerajaan Wealthbridge yang telah dipercayakan khusus oleh kerajaan untuk merias Sang Calon Putri Kerajaan.

Putri Harmony tampak sangat mengagumkan dengan gaun putih yang telah dipersiapkan khusus oleh kerajaan—sebuah gaun putih dengan rok bermekaran yang menyerupai sekumpulan bunga white rose yang menjadi bunga favorit Ratu Gricella. 

Gaun yang dipakai oleh Putri Harmony saat ini memang merupakan gaun yang telah dipakai oleh Ratu Gricella, ratu kerajaan Wealthbridge sekaligus ibu dari Pangeran Magnus. Gaun tersebut adalah gaun yang sama yang dikenakan Ratu Gricella dalam pemberkatan pernikahannya bersama Raja Maranello.

Putri Harmony merasa terhormat bisa menggunakan gaun yang telah dirancang ulang agar sesuai dengan ukuran tubuhnya. Ia merasa beruntung bisa menjadi satu-satunya yang akan menempati posisi teman hidup selamanya Pangeran Magnus.

Putri Harmony benar-benar tidak sabar untuk keluar dari ruangan ini. Ia ingin Raja Henry, ayahnya segera menjemputnya untuk diserahkan kepada Pangeran Magnus di atas altar. Dia ingin melihat Pangeran Magnus. Dia ingin memandang wajah Pangeran Magnus setelah hampir seminggu mereka tidak bertatap muka oleh sebab persiapan pernikahan mereka yang mengharuskan mereka berpisah sementara waktu.

"Lavendar, aku sangat gugup," ujar Putri Harmony kepada adiknya.

Putri Lavendar tersenyum menenangkan, memberikan sentuhan lembut di bahu Putri Harmony agar kakak tercintanya yang sedari tadi terus menerus meremas bolak-balik kedua tangannya dapat sedikit tenang.

"Astaga, Kak! Kau harus tenang. Ingat, Kak, sebentar lagi kau akan menjadi istri Pangeran Magnus. Coba kau bayangkan betapa menyenangkannya kakak akan selalu dimanja oleh Pangeran Magnus. Aku jadi iri dengan kakak."

"Magnus hanya terlalu baik untukku," kata Putri Harmony. "Kau tahu tidak, Lav, seminggu yang lalu, di akhir pekan, Magnus mengajakku bertemu di Taman Lavendar. Dia di sana melamarku, dengan memberikan ini." Putri Harmony menunjukkan cincin berlian yang masih melingkar cantik di jari manisnya.

"Oh, Tuhan, Kak, indah sekali," pekik Putri Lavendar dengan mata berbinar. "Mengapa kau tidak menceritakannya padaku kemarin-kemarin? God! Aku berharap dapat bertemu pangeran seperti Pangeran Magnus."

Putri Harmony tertawa, menikmati setiap kalimat adik tercintanya. Putri Lavendar merupakan satu-satunya adik yang selalu menemaninya kala senang maupun sedih. Putri Lavendar juga merupakan teman yang bisa diajak curhat olehnya ketika ia sedang bahagia ataupun resah.

"Minta pada ayah untuk menjodohkanmu dengan adik Magnus. Aku dengar dia tidak kalah tampan dengan Magnus."

"Kau pernah bertemu dengan adik Pangeran Magnus?" tanya Putri Lavendar penasaran.

Putri Harmony menggeleng. "Tidak. Tidak sama sekali. Tapi dari isu yang kudengar, adik Magnus tidak suka jika kehidupannya diekspos dunia. Dia seseorang yang pendiam sepertinya, lebih pendiam daripada Magnus."

"Aku penasaran, Kak." Putri Lavendar bergumam sembari duduk di atas ranjang. "Apakah dia hadir di pertemuan perjodohan antara kakak dan Pangeran Magnus?"

"Tidak."

"Ketika acara lamaran?"

"Dia juga tidak hadir saat itu."

Putri Lavendar mengangkat bahunya. "Aku rasa dia benar-benar tampan sehingga jarang terlihat dan selalu menutup diri. Jika dia memang lebih tampan dari Pangeran Magnus, kakak harus membantuku mengatakan pada ayah supaya menjodohkanku dengannya," candanya.

Putri Harmony tertawa, ikut membuat lelucon. "Jangan-jangan dia buruk rupa sehingga dia menutup diri."

"Jangan menghina adik ipar, Kak. Hukum karma masih berlaku," balas Putri Lavendar, masih dengan nada guyonan.

"Menurutmu, apakah dia akan hadir dalam pemberkatan pernikahanmu dengan Pangeran Magnus?" sambung Putri Lavendar bertanya.

Putri Harmony menggeleng kecil. "Entahlah," ucapnya, beranjak dari duduknya dan berjalan menuju jendela yang terletak di salah satu dinding ruangan untuk kemudian mendapatkan begitu banyak rakyat menanti pemberkatan pernikahannya di bawah sana.

Putri Harmony menyatukan jari-jemarinya di bawah perut, meremas setiap sisi jarinya. "Mereka membuatku semakin gugup," gumamnya pelan, memejamkan matanya.

The Secrets of Prince Silas (WealthBridge Kingdom Series #1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang