BAB 37

18.2K 1.2K 137
                                    

Hayaa. . . Siap baca bab 37? Yang siap tekan tanda bintang dulu. Kalau makin penasaran bab 38, kasih comment-nya dong buat Pangeran Silas, besok Key update lagi deh, ehehehehe.

 Kalau makin penasaran bab 38, kasih comment-nya dong buat Pangeran Silas, besok Key update lagi deh, ehehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pangeran Silas)

"Kau benar-benar akan cemberut sepanjang hari bukan, Kak? Bibirmu mirip seperti ikan koki peliharaanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau benar-benar akan cemberut sepanjang hari bukan, Kak? Bibirmu mirip seperti ikan koki peliharaanku." Putri Lavendar berucap geli, geleng-geleng kepala melihat kakaknya yang sejak keluar dari rumah sakit, memasuki mobil, melakukan perjalanan selama sepuluh menit, hingga kini sampai di halaman Istana Wealthbridge, ekspresinya tak menunjukkan kegembiraan. Bibirnya mengerucut, wajahnya ditekuk dan lidahnya tak bergerak sedikit pun.

"Aku kesal," gumam Putri Harmony. Dan benar saja, ia berjalan memasuki bangunan utama Istana Wealthbridge tanpa peduli sekitar. Para pelayan yang sibuk memasukkan koper berisi barang-barangnya diabaikan. Senyum Gail yang berdiri di depan pintu utama, mengawasi pelayan-pelayan yang bekerja, bahkan juga diabaikannya.

Mood-nya memang sangat buruk sejak mengandung. Ia rasa sikapnya jauh lebih egois. Ia percaya hal ini karena bayi dalam kandungannya. Oh, yeah. . . Ingatlah fakta siapa ayah bayi ini.

"Welcome home, Harmony!" Suara ceria muncul dari arah tangga. Jangan tanyakan siapa orang itu. Putri Harmony bahkan heran melihat Putri Harvey berada di sini, di bangunan utama istana sementara Raja Maranello tak terlihat, Carlos pun tidak.

Menurut informasi dari Putri Lavendar yang menemaninya pulang dengan diantar Aaron dan dikawal lima pengawal, Sang Raja memiliki pertemuan penting yang memerlukannya. Alasan yang sama yang digunakan ketika ia bertanya mengenai keberadaan Pangeran Silas. Mengesalkannya, ayahnya, Raja Henry tidak bisa menjemputnya pula di samping fakta Pangeran Silas pun tidak. Alasannya sama; pertemua penting.

"Kau merasa lebih baik?" tanya Putri Harvey setelah memberikan satu pelukan panjang. Matanya turun ke bawah, tersenyum pada perut Putri Harmony. Tangannya lalu mendarat di sana. "Bagaimana dengan Silas Jr. ? Apa dia nakal seperti ayahnya?"

"Tidak." Putri Harmony menjawab datar. Lidahnya malas bergerak.

"Kak Harmony sudah merajuk sejak tadi, Vey. Hormon kehamilannya mengerikan," cetus Putri Lavendar.

The Secrets of Prince Silas (WealthBridge Kingdom Series #1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang