Ada yang kangen aku ga? Ehehe, becanda:)))
Happy Reading!!!
*****
"Halo Shopia"
"Hal---ADELE!!!"
Adele menjauhkan ponsel dari telinganya, suara Shopia benar-benar membuat telinganya berdengung.
"Enggak usah teriak bisa gak!" jawab Adele ketus.
"hehe maaf, habisnya aku kangen sama kamu." suara Shopia yang tiba-tiba merengek membuat Adele terkekeh kecil.
"Aaaa aku juga kangen" jawab Adele. Tidak ada salahnya kan bahagiakan teman?
"kamu kenapa enggak kuliah? Terus kemarin kamu kemana kok ngilang tiba-tiba?!" Adele di serbu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengganggu pikiran Shopia.
"Aku----"
"Apa kamu bolos! Yaallah mau jadi apa kamu sekolah males-malesan! Mau jadi maling!!" Shopia emosi.
Sabar Adele sabar, batinnya sambil mengelus dada.
"Aku nggak bolos, ceritanya panjang banget. Aku nggak yakin kamu mau dengerin aku, apalagi lewat telpon kaya gini." jawab Adele.
Semua ini Adele anggap salah Arvin, laki-laki itu menyembunyikan ponselnya membuat Adele tidak bisa memberitahu sahabatnya. Dan baru tadi siang laki-laki itu memberikan ponselnya. Seperti ini ucapannya,
"Ponsel aku kasih, tapi ingat jangan keluar rumah!! Kalau kangen aku, tinggal telpon aja, kalau sudah kangen berat kamu ngomong! Supaya aku langsung pulang.." Adele ingat sekali setelah ucapan itu pipinya dengan tanpa dosa memanas, menyebalkan.
"HALOO, MASIH ADA ORANG?!"
Adele tersadar, buru-buru ia menjawab ucapan Shopia. Mereka berdua menelpon cukup lama, dan Adele memutuskan untuk menceritakan semua hal yang ia alami. Mulai dari Arvin yang memaksanya menjadi pacar, hingga sekarang ia bisa berada di rumah laki-laki itu.
"aaaa romantis banget cowo kamu.." Shopia memuji Arvin.
"Biasa aja"
"nggak boleh gitu, aku kasih tau sama kamu cowo kaya dia langka di dunia ini, jadi jangan di sia-siain. Tapi kalau kamu udah bosen oper ke aku aja cowonya, aku menerima barang bekas, jadi selow aja, hehe"
Ingin rasanya Adele menjitak kepala Shopia bukan karena cemburu tapi karena bicaranya yang ngaur. Adele memutuskan sambungannya setelah hampir satu jam ia curhat dengan sahabatnya, untung saja kuliah jam kosong jadi Shopia bebas bertelponan dengan lama.
Adele men-charger ponselnya, dan sekarang ia merasa bosan berada di kamar ini terus menerus. Ia pun memutuskan untuk keluar kamar.
Rumah ini terlihat sepi seperti hanya ada dirinya saja, di samping kamar Arvin ada sebuah pintu coklat sepertinya itu juga sebuah kamar. Adele berjalan menuruni tangga dengan hati-hati ia hanya takut jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELE || Trapped In A Coldman
Teen Fiction(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus) "Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan" Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...