Maaf baru update^^
Typo bertebaran guys:)
Happy reading
****
"Shopiaaaa!" tanpa sadar Adele berteriak setelah melihat sahabatnya.
Setelah Arvin mengantarnya ke kelas, laki-laki itu langsung pergi sebelum mencium keningnya dan mengucapkan kata-kata perintah yang membuat mulut Adele menganga.
"Kalau ada apa-apa bilang aku, handphone nya aktifin terus, se-jam sekali kabari aku, Jangan deket-deket sama cowok!"
Yang benar saja se-jam sekali harus menghubunginya, minum obat saja tidak sesering itu. Untung ganteng, pikir Adele.
"Adele.." balas Shopia dengan gembira.
Selanjutnya Adele merasakan tubuh Shopia memeluknya dengan erat hampir saja badannya terjungkal ke belakang.
"Kangen banget sama si bantet ini!" ujar Shopia sambil menarik badan Adele untuk berputar-putar.
"Ih kok bantet sih!!" Jawab Adele ketus.
"Kamu kan bantet.." Adele mengerucutkan bibirnya, tapi tetap saja ia tidak melepaskan pelukan sahabatnya ini.
Mereka berdua sudah jadi bahan tontonan semenjak Adele datang tadi.
"Ayo duduk" ajak Shopia.
Adele mengangguk, teman sekelasnya banyak yang menyapanya dan menanyakan kenapa kemarin dirinya tidak masuk kuliah dan Adele menjawab bahwa ia kurang enak badan.
"Kurang enak badan kok adanya di cafe.." sindir Shopia dengan suara kecil.
Adele hanya menyengir, lalu matanya langsung berubah sinis menatap Shopia. "Kamu juga kasih info gak bener!" sentak Adele.
Shopia mengernyitkan alisnya, "Info apa?"
"Kata kamu Ananta kecela----"
"OWHH YANG ITU! Ya maaf aku juga kan tau dari grup. Jadi pas tau Ananta kecelakaan aku langsung bilang ke kamu padahal aku gak tau itu berita hoax apa bukan." ujar Shopia panjang lebar.
Adele menghela nafas berat, "Ananta memang hampir kecelakaan, tapi untung saja mobil itu nggak sampai menabrak motor Ananta, justru Ananta yang menyelamatkan penumpang mobil itu dan membawanya ke rumah sakit."
"Yaudah maaf aku gak tau informasinya" ujar Shopia.
Adele mengangguk tidak ingin membesarkan masalah kecil, tak lama kemudian dosen memasuki kelas Adele dan mereka mulai fokus pada pelajaran.
*****
Arvin memasuki kelasnya dengan wajah datar, tangannya ia masukan ke saku celananya. Penampilan Arvin saat ini menimbulkan pekikan dari cewek-cewek yang berada di kampusnya, kemeja kotak-kotak hitam, memakai kaos putih di dalamnya, celana jeans hitam dan sepatu converse berwarna biru menambah ketampanan Arvin semakin mencolok.
"Mr. Pradipta udah ada disini aja, biasanya dosen udah mau keluar dia baru dateng" sindiran dari Rangga tidak membuat Arvin emosi justru ia hanya biasa saja.
"Jelas dong udah beda, kan sekarang udah punya pawangnya. Itu tuh Ga anak jurusan kedokteran." Lanjut Lahar menyindir Arvin.
"Berisik lo pada!"
Gelak tawa Rangga dan Lahar langsung terdengar mendengar nada ketus dari Arvin. Senang sekali bagi mereka menjahili makhluk berwajah datar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELE || Trapped In A Coldman
Novela Juvenil(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus) "Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan" Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...