Update!!
Hati-hati typo!!
Happy reading
-oOo-
"Shopia, Maaf.." ucap Adele dengan mata sembap nya sehabis menangis.
Setelah Ananta meninggalkannya tadi, Adele hanya menangis meratapi kesalahannya dan Arvin yang senantiasa menenangkannya.
Dan tadi setelah ia masuk ke dalam kelas, Shopia sudah menunjukan raut datar dan kesal. Gadis itu sudah mengetahuinya, alhasil Adele di ceramahi oleh Shopia karena sikap Adele yang tertutup.
Shopia menghela nafas panjang, ia kesal dengan Adele tapi melihat wajah Adele yang terlihat murung membuatnya tak tega untuk mendiamkan gadis itu.
"Iyaa aku maafin, habisnya aku kesel aja sama kamu gak pernah cerita ke aku!" ujar Shopia sambil menatap Adele yang masih menunduk.
Adele langsung mendongak, sambil tersenyum ia memeluk tubuh sahabatnya. Ia merasa lega Shopia dapat memaafkannya.
Shopia membalas pelukan Adele, mungkin gadis itu memiliki alasan kenapa memilih untuk tidak menceritakan hal itu kepadanya maupun Ananta.
Tak lama Adele melepas pelukannya sambil mengusap Air matanya yang tadi menetes.
"Makasi Shopia, aku minta maaf kalau gak cerita sama kamu soal ini" ucap Adele dengan suara pelan.
"Iya iya Del, aku paham. Tapi lain kali kalau kamu punya masalah harus cerita sama aku!" jawab Shopia sambil menatap tajam Adele.
Adele mengangguk sambil mengusap air matanya ia tersenyum lega karna Shopia tidak marah lagi padanya.
Shopia menatap sahabatnya dengan tatapan tak terbaca, Hatinya terbuat dari apa, sehingga sampai sekarang mampu bertahan dengan Arvin--cowok yang menurut Shopia sudah gila.
"Adele"
"Hemm?" saut Adele.
"Kamu sayang banget ya sama Arvin?"
Adele terdiam, pasti Shopia menduga kalau dirinya aneh karna mau saja berpacaran dengan Arvin yang punya sikap kasar padanya."Kenapa nanya gitu? Udah jelas kan jawabannya, buktinya sampai sekarang aku masih bertahan sama dia" ujar Adele.
Shopia menghela nafas, mungkin cinta dapat membutakan segalanya, tak peduli seberapa besar sikap buruk yang dimiliki pasangan, kalau sudah mencintai, Shopia bisa apa. Ingin melarang pun ia tak bisa, ini urusan mereka berdua, tak seharusnya Shopia ikut campur.
"Kamu pasti mikirnya aku aneh kan Pi? karna masih bertahan sama cowok tempramen kaya Arvin?" tanya Adele membuat Shopia menganggukan kepalanya dengan kaku.
Adele tersenyum, "Dulu aku juga mikir gitu. Bahkan aku sampai gak kuat kalau terus sama dia, akhirnya aku berani putusin Arvin---ralat Arvin yang putusin aku. Aku cuma bilang ke dia kalau aku cape sama tingkah laku dia yang tempramen, kasar, posesif.. Aku ngomong gitu supaya Arvin mau berubah. Tapi dia malah putusin aku"
Shopia mengerjapkan matanya, mustahil jika Arvin dengan mudah memutuskan hubungan keduanya.
"Sedih sih pas dia putusin aku saat aku udah benar-benar sayang sama dia, walau ada sedikit perasaan lega karna aku bisa bebas, hehe" ucap Adele sambil terkekeh.
"Terus kok kamu bisa balikan lagi?" tanya Shopia.
Adele ragu untuk menjawab karna para mahasiswa yang berada di luar kelas, tiba-tiba mereka semua masuk. Sepertinya akan ada dosen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELE || Trapped In A Coldman
Teen Fiction(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus) "Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan" Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...