Bagian tanpa judul..
Happy reading:)
-oOo-
Arvin dan kedua temannya sedang menuju kantin, jam pertama kuliah telah selesai saatnya para mahasiswa untuk mengisi perutnya masing-masing.
Beberapa mahasiswi ada yang menyapa mereka bertiga, bahkan ada juga yang terang-terangan memuji kesempurnaan ketiga Laki-laki itu.
Tetapi gadis-gadis kadang takut dengan aura dan tatapan yang di miliki Arvin, menyeramkan dan penuh intimidasi. Ciri khas seorang Arvin Pradipta.
"Vin, Kok lo enggak nempel sama doi?" tanya Lahar setelah ketiganya mendapatkan tempat duduk.
Arvin menatap sebentar ke arah Lahar, "Nanti." jawabnya singkat.
Lahar berdecak karna Arvin sedang fokus bermain ponsel, menghubungi kekasihnya. Apalah daya seorang Lahar, hidup menjomblo dari lahir sudah jadi tradisinya.
"Kok Lo malah duduk Har?" tanya Rangga.
"Ya terus kenapa?"
"Pesen makanan Juno!!!" Teriak Rangga.
Lahar mendelik tak suka saat namanya di ganti lagi menjadi 'Juno', padahal nama aslinya sangatlah bagus, Lahar Ksatria Arjuna. Dan Rangga dengan enteng nya mengganti kata Juna menjadi Juno.
"Kenapa gak lo aja yang pesen?!" tanya Lahar.
"Males banget." ucap Rangga acuh.
"Gua juga males!" Ujar Lahar tetap tak mau memesan makanan walaupun perutnya sudah minta di isi.
Rangga dan Lahar menoleh ke arah Arvin yang sedang memainkan ponselnya dengan serius. Mungkin pikiran mereka berdua sama karena setelah itu keduanya memanggil Arvin bersamaan.
"Vin" panggil Lahar.
"Arvin" panggil Rangga.
Arvin menatap keduanya meminta penjelasan kenapa memanggilnya.
"Pesen makanan gih." ujar Rangga yang di balas dengan anggukan oleh Lahar.
Arvin terdiam, sorot tajamnya menatap Lahar dan Rangga dengan tatapan tak terbaca membuat kedua temannya bergidik ngeri.
"Males." jawab Arvin singkat setelah terdiam.
Bahu Lahar merosot ia sudah lapar, perutnya meronta-meronta minta di isi. Laki-laki itu menghela nafas panjang, ia harus mengalah demi perutnya!!
"Oke gua yang pesen!" ujar Lahar lalu pergi untuk memesan makanan.
"Juno Terrr The besttt~" ucap Rangga yang dihadiahi tatapan jijik oleh Arvin.
Tingg!
Arvin langsung melihat ponselnya, karna sedari tadi ia sedang chattingan dengan Adele tentunya.
Mine!
Kamu di sebelah mna?Ada yang sudah mengetahui itu nama ID siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELE || Trapped In A Coldman
Teen Fiction(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus) "Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan" Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...