(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus)
"Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan"
Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...
Adele mengernyitkan dahinya, telinga nya mendengar suara laki-laki yang begitu familiar.
Gadis itu merasa haus hingga ia memutuskan untuk mengambil air minum. Di samping kamarnya terdapat air galon hingga ia memutuskan untuk mengambilnya sendiri, dengan bantuan berpegangan pada dinding.
Saat ia ingin kembali menuju kamarnya ia melihat tiga orang laki-laki sedang menaiki tangga menuju ke atas, sehingga ia berpapasan.
Matanya membulat sempurna saat melihat Arvin sedang menundukan kepalanya dan berjalan dengan di bantu oleh kedua temannya.
"Ar-vin kenapa?" tanya Adele cemas.
Lahar dan Rangga menoleh mendengar suara seorang perempuan. Mata keduanya terkejut melihat keberadaan Adele di rumah sahabatnya.
"Kok lo ada disini?" tanya Lahar bingung.
Adele tidak tahu harus menjawab apa, matanya masih fokus pada laki-laki yang sedang menundukan kepalanya tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatapan tajam Arvin yang tertuju padanya membuat Adele merinding, apa yang terjadi padanya?
Lahar yang melihat tubuh gadis itu mematung langsung menjelaskan.
"Arvin pergi ke club."
Mata Adele membola, Arvin pergi ke club. Berarti yang Bi ina bilang jika Arvin selalu pergi malam hari dan pulang pukul tiga pagi laki-laki itu pergi ke club. Untuk apa Arvin pergi ke tempat haram tersebut?
"Dia minum?" tanya Adele
Lahar hanya menganggukan kepalanya. Tiba-tiba Arvin melepaskan tangannya yang berada di bahunya.
Srett
Happ
Kejadian nya cukup cepat, Adele tidak bisa menghindar saat laki-laki itu menarik Adele kedalam pelukannya. Sehingga pegangannya pada dinding terlepas, ia bisa saja terjatuh kalau Arvin tidak menahan pingganggnya.
