48. Benci

19.9K 1.3K 208
                                    

Update!!

Hati hati bnyk typo yaa:)

Hati hati bnyk typo yaa:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo temuin bagian ini😙

Happy reading:)

-oOo-


Adele memajukan bibirnya kesal karena Ananta memarahinya seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anak gadisnya lalu kemudian memberi nasihat.

Setelah ia menceritakan semuanya ke Ananta, laki-laki itu nampak marah sekali, ia kira laki-laki itu hanya akan marah pada Arvin tapi ternyata dirinya pun ikut dimarahi.

"Makan tuh cinta!! Bucin sih jadi orang!" ucap Ananta sinis.

"Kok aku yang di marahin sih?! Kan ini salah Arvin!" jawab Adele sengit. Dirinya kesal di katai bucin 'budak cinta' terus menerus.

"Salah kalian berdua! Sama-sama keras kepala, gua suruh lo jauhin dia, eh tau nya malah balikan! Yang satu gua suruh ngejauh juga, malah makin nempel!" ucap Ananta sinis dan tajam.

Bahkan tak ada lagi bahasa 'Aku-kamu' yang biasa laki-laki itu gunakan.

Saat ini ia berada di rumah Ananta, tepatnya dikamar laki-laki itu, tentu ada Tante Nindi--Bundanya Ananta. Karena jika tidak ada Tante Nindi mungkin dirinya dan Ananta tidak akan berduaan di kamar. Jangan salah paham, Dia berdua tidak melakukan apa-apa. Percayalah, Adele masih syok dengan kejadian di apartemen Arvin.

Ananta menatap Adele dengan sengit begitupun dengan sebaliknya, saat ini mereka berdua duduk di atas kasur Ananta.

Adele terlebih dulu membuang muka, dengan wajah masam, kalau begini jadinya lebih baik dia pulang kerumahnya. Tapi jika ia pulang, bukan tidak mungkin Arvin akan mendatanginya. Memikirkannya saja membuatnya merinding dan langsung terbayang kejadian saat Arvin memaksanya.

Belum lagi ternyata laki-laki itu hanya terobsesi padanya, menyimpan fotonya sangat banyak, bahkan baju masa kecil nya pun ada pada Arvin. Hal itu malah membuat Adele takut.

Adele menutup mata dengan kedua tangannya, ia ingin menangis. Rasanya campur aduk, kecewa, marah, dan sedih.

Ananta menghela nafas saat melihat Adele menangis kembali. Tanpa pikir panjang ia pun menarik bahu gadis itu dan meletakannya pada pundak. Bukannya malah tenang, gadis itu malah semakin kencang menangisnya.

Ananta pasrah, ia hanya mengelus bahu gadis itu agar tenang.

"Hiks, Arvin jahat banget sama aku, aku gak mau ketemu dia lagi hiks!" gumam Adele sambil terisak. Membenamkan wajahnya pada dada Ananta.

ADELE || Trapped In A ColdmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang