(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus)
"Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan"
Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...
Note Author: 1. Ada banyak yang berubah setelah revisi, jadi baca dengan teliti supaya gak bingung. 2. Jika masih ada kalimat yang kurang efektif boleh langsung kasih tau ke aku (Typo atau kalimat yang berbelit) 3. Dan jangan lupa klik tombol bintang dan comment nya 4. Chapter 6 ini udah di revisi ya sama aku.
Semoga suka dan selamat membaca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_________
"Nghh..hoam"
Perlahan-lahan mata bulat itu terbuka, gadis itu mengerjapkan matanya yang sedikit memburam. Gadis itu terdiam ia sedang berfikir bagaimana bisa ia sudah ada di kasur nyaman miliknya, seingatnya ia berada di mobil bersama seseorang.
"Kamu harus jadi milik aku, aku suka sama kamu Adele, jadi gadis milik Arvin ya..?"
"Cih! Seharusnya lo beruntung di sukai sama gua!"
"Aku enggak mau! Berhentiin mobilnya"
"Oke hiks, aku milik kamu Arvin! Jangan sakiti diri kamu sendiri!"
Bagaikan kaset kusut rentetan kalimat itu memenuhi pikiran Adele hingga gadis itu meringis merasa pusing.
Gadis itu ingat kalau Ia tidak tertidur tapi di paksa untuk tidur oleh Arvin dengan menyekap mulutnya menggunakan sapu tangan yang sudah di beri obat tidur.
Adele langsung menyibak selimutnya dan memeriksa pakaiannya, menghela nafas lega karena ia masih memakai baju yang sama dengan yang ia pakai saat kuliah.
Dilihatnya jendela kamar, langit sudah gelap sepertinya ia tertidur lumayan lama. Ia pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah.
"Ibu.." panggil Adele pada sang Ibu yang sedang menonton televisi.
"Apa? jawab Sella-Ibu Adele.
"Tadi siapa yang bawa Adele ke kamar?"
Ibunya masih fokus pada tontonannya "Cowok, katanya pacar kamu." jawab Sella.
Adele membulatkan matanya, jadi Arvin yang memindahkannya ke kasur dan apa-apaan itu dia mengaku-ngaku sebagai pacarnya. Menyebalkan!
Saat Arvin memaksanya untuk menjadi pacar lelaki itu sebenarnya Adele ingin menolak tapi apalah daya Arvin malah menyakiti dirinya sendiri, membuat Adele tidak punya pilihan lain selain menerimanya, entahlah apa yang akan terjadi besok. Yang pasti Adele sangat tidak ingin bertemu dengan Arvin.
