Hai^^
Maaf ya baru updateTypo dimna-mna:v
Happy Reading
***
Tubuh Adele membeku saat tatapan matanya beradu pandang dengan seorang laki-laki yang sangat ia kenali. Celaka! Tatapan Arvin begitu mengimintidasi membuat perasaan Adele jadi kalut.
Kakinya tidak bisa digerakkan saat Arvin berjalan menghampirinya, mulutnya nampak kaku, ia terlalu takut.
Adele memejamkan matanya tidak berani melihat Arvin yang semakin dekat ke arahnya, laki-laki itu begitu cepat menghampirinya seolah tidak sabar memberinya hukuman karna berduaan dengan laki-laki lain.
Tetapi untuk beberapa saat Adele tidak merasakan tarikan di tangannya, ia hanya mendengar suara pukulan yang begitu kencang berada di dekatnya. Tunggu-tunggu pukulan??!!
Setelah Adele membuka matanya betapa terkejutnya ia melihat Arvin yang tengah memukuli Ananta sambil menindih tubuh laki-laki itu.
"AAAAaa, Arvin--Stop!!!" Teriak Adele terkejut.
Tampak dua orang laki-laki sedang membantu memisahkan Arvin dari tubuh Ananta. Beberapa pasang mata sudah mulai memperhatikan mereka.
"NGAPAIN LO DEKET-DEKET CEWEK GUA!!"
BUGGG!!
Satu pukulan mendarat tepat di sudut bibir Ananta. Laki-laki itu terkejut mendapat serangan mendadak dari seseorang hingga membuat nya tidak sempat untuk mengelak.
"INI BUAT LO YANG UDAH BERANINYA JALAN SAMA CEWEK GUA!!"
BUGGG
"Akh-hh"
"Arvin berhenti!!" Adele memekik saat pukulan Arvin mengenai hidung Ananta.
Gadis itu sudah menangis, takut melihat adegan pukulan seperti ini.
"Vin stop Vin, tahan emosi lo!!!" Ujar Rangga yang sudah geram karna tingkah laku Arvin.
Rangga juga sudah kewalahan menarik tubuh cowok keras kepala itu. Begitupun dengan Lahar yang nampak bersih keras menarik tangan ataupun bahu Arvin.
Lahar menatap seorang gadis yang juga sedang berusaha menghentikan perkelahian ini.
"Lo Adele kan? Pliss lo menjauh. Arvin lagi emosi, gua takut lo kena pukulan!" Ujar Lahar cepat.
"Enggak, Aku harus pisahin mereka berdua!" Adele tetap kekeuh pada pendiriannya.
Arvin dan kekasihnya sama-sama keras kepala, pikir Lahar.
Arvin masih saja memberi pukulan pada Ananta, bahkan wajah laki-laki itu sudah nampak babak belur hingga siapa saja yang melihatnya akan terasa linu. Sementara wajah Arvin sendiri bersih tidak ada pukulan. Jelas saja laki-laki dibawahnya ini sama sekali tidak memberi perlawanan.
Bahkan ia tidak mendengarkan orang-orang di sekitarnya yang menyuruhnya berhenti, ia juga mendengar suara gadisnya tapi ia tak peduli. Dirinya sudah terlanjur kalap dan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELE || Trapped In A Coldman
Teen Fiction(Proses revisi, ada beberapa part yang aku hapus) "Dia bisa menjadi baik jika aku menuruti perintahnya. Sebaliknya, jika aku melanggar dia bisa menjadi manusia tak berperasaan" Bagaikan peliharaan pada tuannya, Adele selalu menuruti perintah Arvin...