DuaPuluh Enam

900 107 52
                                    

Yesung sempat mendapatkan CPR ketika perjalanan kerumah sakit karena sempat berhenti bernafas selama beberapa detik, bahkan detak jantungnya juga sangat lemah. Seolah dia sudah menyerah dan tidak ingin berjuang untuk hidup nya lagi.

Menurut dokter, Yesung mengalami Shock hingga membuatnya terkena serangan jantung ringan, tapi karena dia tidak memiliki riwayat penyakit Jantung, nyawanya masih bisa diselamatkan.

Yang ia lakukan setelah ia tersadar hanya diam. Dia tidak menjawab sapaan siapapun juga, bahkan saat Kangin membawa Kyu dan Siwon, dia tetap diam dan menatap langit-langit dengan tatapan kosong.

Sesekali air matanya mengalir sendiri tanpa suara tangis dari bibirnya dan itu sungguh membuat semua orang yang ada disana merasakan sakit yang luar biasa didalam relung hati mereka.

Kehilangan seseorang saja begitu menyakitkan, apalagi dia harus sampai kehilangan kedua orang tua nya secara tiba-tiba seperti ini. Tentu saja dia seperti seekor burung yang patah kaki dan sayapnya.

Ayah dan Ibu Kim merawatnya sejak kecil seperti anak kandung mereka. Selalu melimpahinya dengan kasih sayang meskipun mereka hidup serba kekurangan.

Mereka baru menikmati hidup yang lebih layak, tapi Tuhan seperti nya begitu mencintai kedua orang tuanya hingga mereka diambil begitu cepat dari pelukannya.

Yesung berharap ini hanya mimpi buruknya saja, tapi semakin dia berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa ini hanya mimpi, semakin ia sadar jika semua adalah kenyataan pahit yang menyakitkan.

" Hyung, hari ini pemakaman paman dan bibi Kim akan dilaksanakan. Apa sebaiknya kita tidak mengatakan apapun pada Yesung. Aku takut dia tidak sanggup melihat prosesi pemakaman itu" Tanya Kibum pada Kangin yang sejak tadi duduk dikursi panjang yang terletak didepan Kamar adiknya dirawat.

" Tapi, dia juga mungkin ingin melihat kedua orangtuanya untuk yang terakhir kalinya" Jawab Kangin " Apa tidak sebaiknya kita coba tanyakan padanya lebih dulu?"

" Hyung, apa kau tidak dengar kemarin dokter bilang apa? Kalau sampai dia pingsan lagi bagaimana? Aku tidak mau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Yesung lagi"

Kibum ada benarnya, tapi jika tidak diberi kesempatan, tidak akan adalagi kesempatan terakhir untuk mengucapkan selamat tinggal.

Klek,

Perhatian Kibum dan Kangin teralih begitu melihat pintu kamar tempat adik mereka dirawat terbuka.

" Yesung-ah" Panggil Kangin.

" Hyung, aku ingin menyaksikan pemakaman kedua orangtuaku" Kata Yesung parau " Bawa aku Kesana"

" Apa kau yakin?" Tanya Kibum memastikan keadaan adiknya.

Yesung mengangguk kecil " Tidak akan ada kesempatan lagi setelah ini. Aku ingin melihat wajah mereka untuk yang terakhir kalinya"

Kangin sedikit merendahkan tubuhnya untuk menggenggam kedua tangan kecil Yesung erat-erat " Jika kau tidak sanggup, Hyung ada dibelakang untuk menopang tubuhmu"

Air mata Yesung meleleh lagi, dia mengangguk kecil untuk meyakinkan Hyungnya bahwa ia bisa lebih tegar " Kyu dan Siwon, apa mereka sudah ada disana?"

" Tadi Kyuhyun bilang, dia dan Siwon akan membantu mengurus segalanya disana. Mereka yang paling keras bekerja untuk prosesi pemakaman ini"

Yesung memegang kepalanya yang mulai terasa pusing, dia bahkan hampir terjatuh jika saja Kangin tidak sedang memegangnya.

" Jangan paksakan dirimu" Bujuk Kibum " Yesung-ah?"

Yesung menangis lagi ketika ia melihat wajah Hyungnya satu persatu " Hyung, kenapa mereka harus diambil secepat ini?" Isaknya " Ayahku adalah orang yang baik, dia tidak pernah mengeluhkan kenakalanku, tidak pernah bicara keras padaku, aku benar-benar tidak bisa terima. Aku ingin mereka tetap bersamaku"

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang