Sesion II : Empatbelas

921 101 24
                                    

Yesung baru bangun tidur ketika ada panggilan masuk di ponselnya. Nama Seung-hyun tertera dan itu cukup membuatnya keheranan karena Seung-hyun sangat jarang menghubunginya kecuali itu adalah panggilan yang benar-benar penting.

Dengan malas dia menerima panggilan itu.

" Ada apa?"

" Yesung -ah, Jeonghan! Dia"

Mendengar seung hyun menyebut nama Jeonghan, mendadak Yesung merasakan sesuatu yang buruk dan itu membuat rasa ngantuknya hilang begitu saja.

" Jeonghan? Kenapa? "

" Jeonghan masuk rumah sakit! "

" Apa??? "

" Dia bertengkar dengan ibunya dan, "

Tangan Yesung yang tengah memegang ponselnya nampak gemetar, dia menunggu Seung hyun menyelesaikan kata-katanya.

" Jeonghan Jatuh dari balkon kamarnya, ibunya mendorongnya"

Kini sekujur tubuhnya yang gemetar " Lalu, lalu bagaimana keadaannya sekarang? "

" Kritis"

" Aku, aku akan kerumah sakit sekarang juga"

" Biar Siwon menjemputmu"

" Tidak, biar aku diantar supir saja"

" Baiklah, aku dan Siwon lebih dulu kerumah sakit. Kau harus tetap tenang, mengerti"

Setelah mematikan sambungan teleponnya, yesung berlari kekamar mandi untuk membasuh wajahnya. Matanya terasa berat dan panas, dia tidak bisa menahan air mata yang sudah terlanjur mengalir sejak tadi.

Sambil menatap cermin, Yesung melihat wajahnya yang nampak pucat dan berantakan. Dia kemudian mengusap wajahnya lalu pergi keluar untuk segera pergi kerumah sakit melihat keadaan sahabatnya yang saat ini sedang kritis.

" Yesung-ah, kau mau kemana? Ini masih terlalu pagi dan kau, apa kau tidak sekolah? " Tanya Taeyeon saat melihat adiknya nampak terburu-buru.

" Temanku masuk rumah sakit, Noona tolong katakan pada yang lain kalau aku pergi kerumah sakit"

" Kau pergi sendirian? "

" Aku minta antar paman Lee"

" Baiklah, hati-hati dijalan"

Yesung mengangguk setelah itu benar-benar pergi meninggalkan rumah.

Sesampainya dirumah sakit, Yesung menghampiri Siwon dan Seung hyun yang sudah lebih dulu tiba disana.

Ketika melihat sosok pria dewasa yang tak lain adalah Ayah Jeonghan, dengan terburu-buru dia bertanya pada lelaki itu " Pak kepala sekolah, sebenarnya apa yang terjadi? Dimana bibi sekarang? "

Pria dewasa itu nampak sedih dan hancur namun wajahnya masih menunjukkan sedikit wibawa dan sikap penuh ketenangan " Sebenarnya ini semua adalah kecelakaan. Tapi bagaimanapun juga, ibu Jeonghan tetap bersalah dan aku tidak bisa lagi membiarkannya terus-terus menyakiti Jeonghan"

" Maksud bapak? "

" Selama ini aku berfikir jika istriku itu sehat lahir batin, tapi semakin lama aku sudah tidak membohongi diriku lagi. Semakin hari sikapnya pada jeonghan semakin buruk, bahkan dia tidak ragu menyakitinya berkali-kali. Aku ayah yang buruk" Lelaki itu sudah tidak bisa lagi menahan perasaannya yang hancur berkeping-keping, dengan kedua telapak tangannya, dia menyembunyikan wajah dan menangis tersedu-sedu.

" Lalu Jeonghan? Bagaimana keadaannya sekarang? "

Ayah Jeonghan tidak bisa berkata apapun lagi dan hanya menggelengkan kepalanya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang