Delapan :

895 109 36
                                    

Yesung pulang sendirian karena dia menolak ketika teman-temannya menawarkan diri untuk mengantarkannya sampai kedalam gedung.

Dia masih menangis, bahkan terisak-isak karena kalungnya diambil oleh pencuri sialan yang tak bertanggung jawab.

Ketika melewati ruang pelatihan, semua orang yang melihat nya menangis menjadi keheranan tapi tak ada satupun yang berani menghampiri nya karena mereka bisa terkena hukuman jika keluar dari barisan saat sedang jam pelatihan berlangsung.

Anak kecil itu menangis sesenggukan, bahkan berkali-kali mengusap air matanya yang tidak mau berhenti mengalir sejak tadi.

" Yesung-ah, kau kenapa?" Seorang pelatih wanita menghampirinya dan mencoba untuk membujuknya yang sedang menangis " Katakan pada Noona siapa yang berani mengganggumu?"

" Huks, huks. Noona lihat ibuku?" Tanya Yesung.

" Ya, ibumu sedang memasak untuk makan malam didapur. Biar Noona antar ya"

Yesung menggelengkan kepalanya " Aku bisa sendiri, huks, huks"

Wanita bernama Victoria itu memegang kepala Yesung dengan lembut " Ya sudah, tapi jangan menangis lagi. Anak laki-laki mana boleh menangis"

Yesung mengangguk, tapi masih terdengar sesenggukan.

Sesampainya didapur, begitu melihat punggung ibu nya, Yesung kembali menangis bahkan lebih keras dari sebelumnya " Ibu" Panggilnya.

Ibu Kim berbalik dan ketika melihat anaknya menangis dia langsung menghentikan pekerjaannya " Astaga! Kenapa kau menangis sampai seperti ini" Kata Ibu Kim sembari mengusap wajah Yesung yang basah oleh air mata.

" Huks, ibu. Huks, huks. Kalung, kalungku diambil pencuri Huwe!!!!"

Ibu Kim memeluk anaknya erat-erat saat Tangis Yesung semakin keras terdengar, dengan lembut ia mengusap-usap punggung Yesung yang bergetar " Bagaimana bisa diambil pencuri? Itu kalung yang sangat berharga"

" Maafkan aku ibu, maafkan aku tidak bisa menjaga nya"

" Ya sudah tidak apa-apa, jangan menangis lagi ya. Tidak apa-apa sayang"

Yesung menggelengkan kepala nya berkali-kali " Aku mau kalungku ibu, aku sudah mengejar pencuri itu tapi dia lari cepat sekali. " Adu Yesung.

" Iya, tidak apa-apa sayang. Nanti kita cari sama-sama ya. Sudah, jangan menangis terus. Kau bisa sakit nanti"

" Ibu, huks huks huks"

" Ibu antar Yesung-ee keruangan kita. Setelah itu Yesung-ee bisa beristirahat dan tunggu ibu sampai selesai mengerjakan pekerjaan ibu ya"

Yesung mengangguk patuh ketika sekali lagi Ibu Kim mengusap air matanya.

" Yesung-ee mau makan?"

Yesung menggelengkan kepala.

" Ya sudah, ayo ibu antar"

Kedua ibu dan anak itu pergi dari dapur menuju Ruangan tempat mereka tinggal.

" Ibu tinggal sebentar ya, jangan kemana-mana"

Ibu Kim menutup pintu dari luar, sedangkan Yesung memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya karena kelelahan terlalu banyak menangis.

Setelah satu jam Ibu Kim kembali keruangan yang ia tempati bersama keluarga nya dan langsung bermaksud melihat keadaan Yesung. Tapi, ketika ia mencari kedalam Yesung sama sekali tidak ada dikamarnya.

Ini sudah jam delapan malam, Yesung pergi kemana? Tidak mungkin dia melihat orang latihan karena para peserta sudah pergi semua untuk makan malam.

Apa dia pergi mencari orang yang sudah mencuri kalungnya?

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang