Duapuluh Lima

918 105 98
                                    

Yesung memandang telur dadar yang ditaburi Keju diatasnya dan itu adalah buatan Kangin, bukan buatan pelayan dirumah mereka. Sesekali dia menggaruk kepalanya dan berfikir akan makan atau tidak, karena warna telur dadar itu sedikit menghitam, yang membuatnya terlihat lebih manusiawi karena ada taburan Keju diatasnya.

" Kenapa diam saja? Kau bilang setelah dari kamar mandi kau akan langsung makan?" Kangin melihat adiknya dengan kedua tangan yang ia lipat didadanya " Ayo cepat dimakan!"

Yesung menggigit bibirnya, dia melihat wajah Kangin lalu beralih melihat telur dadar itu lekat-lekat " Aku tidak mau! Hyung berniat meracuni ku ya?"

" Apa?"

" Ini telur dadar atau pantat panci? Warnanya saja hitam begini."

Kangin menggaruk hidungnya ketika ia melirik telur itu " Ya, kan kau yang minta dibuatkan telur dadar. Kebetulan pelayan masih tidur semua. Coba kau lihat ini jam berapa?"

Yesung mendengus kecil " Ya sudah, aku tidak mau memakannya. Hyung makan saja sendiri" Yesung berdiri dari tempatnya duduk, dia kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Kangin begitu saja " Dia suruh aku makan?? Apa dia fikir aku bukan manusia, makanan macam apa itu?" Omel Yesung ketika ia berniat kembali kekamar " Aaahhhhh" Yesung berteriak ketika Kangin memeluk perutnya dari belakang dan mengangkatnya tinggi-tinggi " Hyung, apa yang kau lakukan??" Pekik Yesung sedikit ketakutan.

" Kau kesal karena aku membuatkan telur gosong untukmu?"

" Turunkan aku, Hyung!!" Pinta Yesung dengan sedikit meronta " Aku takut jatuh"

Dengan enggan Kangin menurunkan Yesung kelantai, dia melihat wajah Kesal adiknya lekat-lekat.

" Aku kelaparan!!! Dari tadi malam aku belum makan apa-apa dan hyung menyuruhku makan telur gosong itu?? Hyung ingin aku mati keracunan, hah???"

" Ya, baiklah, maafkan Hyung. Hyung buatkan lagi yang baru"

" Aduh, perutku sakit lagi." Yesung meremas perutnya yang terasa melilit.

" Ada apa?"

" Aku tidak tahu, perutku sakit sekali. Aku mau kekamar mandi lagi, Hyung tunggu disini ya" Yesung berbalik dan pergi lagi kekamar mandi seperti sebelumnya dan kembali dalam beberapa menit.

" Hyung sudah minta Bibi untuk buat kan sarapan, sekarang makanlah" Setelah Yesung selesai dengan urusan dikamar mandi, akhirnya ada makanan layak yang ada diatas meja.

Yesung tidak langsung menikmati makanan itu malah melihat wajah Kangin lekat-lekat.

" Ada apa lagi?" Tanya Kangin.

" Hyung hari ini libur kan?"

" Lalu?"

" Bagaimana kalau kita jalan-jalan?"

" Ehm, bagaimana kalau kita dirumah saja?"

Dahi Yesung berkerut kesal karena Kangin sedang menolaknya " Kenapa begitu?"

" Hyung ingin istirahat, mau tidur sampai siang"

Jawaban Kangin Sukses membuat Yesung mengomelkan kata-kata ambigu sambil dia mengunyah sarapan paginya.

" Jaejoong Hyung juga ada dirumah, kenapa tidak ajak dia saja"

Wajah Yesung cemberut, dia mengatakan " Ya, tentu saja aku akan mengajaknya karena cuma dia saja yang sayang padaku. Kau sudah tidak sayang padaku lagi"

Yesung telah menghabiskan isi piringnya dan setelah minum segelas air, dia berbalik pergi meninggalkan Kangin di meja makan dengan kesal.

" Yesung-ah?" Panggil Kangin.

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang