Duapuluh Tujuh

1K 102 50
                                    

" Ibu, ibu mau kemana? Ibu, Ayah, jangan pergi. Ayah, ayah"

Seung Hyun yang tidur disebelah Yesung sedikit terganggu akibat Racauan Yesung yang tidak teratur, anak lelaki itu menolah kesisi Kirinya untuk melihat Yesung yang tidur dengan wajah gelisah.

Mungkin Yesung belum bisa menerima kepergian kedua orangtuanya makanya dia sampai mengigau Seperti itu.

" Ayah, ayo pulang. Ayah" Racau Yesung, sudut matanya nampak berair membuat Seung-hyun reflek mengusap sudut mata Yesung dengan telunjuknya " Kenapa ayah diam saja? Ibu, katakan sesuatu. Hiks, kenapa tidak ada yang menjawab aku. Kalian marah? Tapi aku salah apa? Ayah, ibu"

" Yesung-ah," Panggil Seung Hyun, Kareena Yesung terus saja meracaukan nama orangtuanya " Yesung-ah, bangun"

" Jangan dibawa, jangan dibawa!!!! Ayah, ibu, tolong jangan bawa mereka! AYAH!!!!!" Yesung berteriak, nafasnya nampak terengah-engah saat ia membuka matanya.

" Yesung-ah?" Panggil Seung Hyun sekali lagi " Kau mimpi buruk?"

" Aku, aku"

Tangan Seung Hyun terulur mengambil air minum yang ada diatas nakas dan memberikannya pada Yesung " Minumlah" Katanya.

Yesung meraih gelas yang diangsurkan Seung Hyun dengan tangan gemetar, bahkan air minum itu hampir tumpah jika saja Seung Hyun tidak ikut memegangnya.

" Pelan-pelan saja" Bujuk Seung-hyun " Tenangkan dirimu, minum pelan-pelan"

Setelah minum seteguk, Yesung menyorong gelas itu menjauh " Maaf karena sudah mengganggumu, kau pasti tidak nyaman dengan keberadaanku disini. Sebaiknya aku pergi, aku harus pulang" Yesung beranjak dari ranjang dengan gerakan tiba-tiba dan ketika ia akan pergi, kepalanya lagi-lagi terasa sakit hingga membuat tubuhnya lemas dan terjatuh diatas lantai.

Seung Hyun menghela nafas panjang ketika ia memapah Yesung untuk kembali naik keatas ranjang " Beristirahat saja dulu, besok pagi aku benar-benar akan mengantarmu pulang. Tidak masalah, aku tidak merasa terganggu sama sekali"

" Maafkan aku" Sesal Yesung.

Seung Hyun memegang dahi Yesung untuk memastikan suhu tubuhnya " Kau sedang demam, jadi jangan memaksakan dirimu dulu."

" Seung Hyun-ah?"

" Ada apa?"

" Rasanya dingin,"

Seung Hyun mengambil selimut tebal yang ada didalam lemarinya, dia lalu membungkus seluruh tubuh Yesung dengan selimut tebal itu " Apa sudah hangat?"

Yesung menggeleng kepalanya.

" Aku tidak pernah mengurus orang sakit, tapi aku akan berusaha membuatmu lebih nyaman."

Yesung duduk, dia kemudian mendekat dan duduk diantara paha Seung-hyun lalu memeluk perut Seung Hyun erat-erat " Jika aku sakit, ibuku akan memelukku hingga aku merasa hangat" Gumamnya pelan.

Seung Hyun merasa canggung dengan posisi mereka, bahkan jantungnya berdegup tidak karuan, tapi Yesung benar-benar sedang berada dialam bawah sadarnya sekarang, mana mungkin dia menyingkirkannya.

" Ibu, aku kedinginan" Gumam Yesung sekali lagi.

Seung Hyun meraih selimut tebal yang tadi ia gunakan untuk menyelimuti Yesung dan membungkus tubuh mereka berdua dalam selimut itu hingga Yesung berhenti meracaukan kata-kata ambigu.

Setelah Yesung sudah lebih nyaman, Seung Hyun berusaha untuk melepaskan pelukan Yesung dengan sangat hati-hati. Pelan-pelan dia membaringkan Yesung lalu turun dari ranjang dan menjauh karena sekarang dia merasa sedikit demam karena ulah Yesung.

Crazy FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang