1. Apakah aku berjalan diatas mimpi / kenyataan {4(1/2)/5}

140 4 0
                                    

"_ N a m a k u _ S y l a _ G r a c i a _ R i c h a r d _ k a m u _ b i s a _ p a n g g i l _ a k u _ D r . G r a c i a _ s e p e r t i _ y a n g _ l a i n n y a _ d a n _ s i a p a _ n a m a _ p a n g g i l a n m u ? _ "
" _ R u b i _ "

Happy reading 🎉

Tak lama kemudian seorang suster membawakan nampan berisi makanan, Syla lalu mengambilnya dan suster tersebutpun pergi.

"Sekarang adalah waktunya kamu makan, ini" Syla menyodorkan segelas air pada Rubi untuk ia minum dan iapun meminumnya, lalu Syla mulai menyuapinya sesendok bubur

"Aku tidak suka bubur" Rubi menjauhkan bubur yang disodorkan Syla

"Kenapa?" Syla heran

"Rasanya tidak enak" 🤢

"Apa kamu tidak lapar? Kamu ingin cepat sembuh bukan?"

Kryuk kryuk *anggap aja suara perut keroncongan

' aku memang lapar tapi aku tidak suka bubur ' Umpat Rubi dalam hatinya

Terdengar begitu jelas suara perut keroncongan

"Kalau begitu makan!"

"Hmm baiklah aku akan makan, tapi kau harus memberiku permen nanti"

' aku terpaksa daripada nanti kelaparan kan gak lucu ' gerutu Rubi dalam hatinya

"Oke"

Syla lalu menyuapinya perlahan sesendok demi sendok bubur tersebut dan iapun mau memakannya sampai habis, sesudah buburnya habis Syla lalu memberinya minum lagi.

"Karena kamu sekarang sudah makan sebaiknya kamu beristirahat dan tidur, aku akan kembali kesini besok" Syla beranjak untuk pergi

"Tunggu!" Ucapan Rubi membuat Syla berhenti dan kembali ke tempatnya

"Ada apa?" Syla tersenyum kecil

"Bolehkah aku menganggapnya sebagai saudaraku?" Rubi menatap manik Syla dalam

"Tentu anggap saja aku sebagai saudaramu" Syla kembali tersenyum

Cup

Rubi mencium bibir Syla yang membuatnya terkejut, lalu Rubi berterimakasih pada Syla, " terimakasih kak"

' first kiss ku ' suara hati Syla

"Apa yang kamu lakukan?" Syla mengucapkannya dingin yang membuat Rubi ketakutan

"Maaf ..." Rubi meneteskan air matanya, "maaf, kumohon maafkan aku, maaf..." Rubi mengucapkannya berulang kali sambil menangis yang membuat Syla syok

' apakah aku mengatakan hal yang salah dan membuatnya begitu ketakutan ' suara hati Syla

"Sudahlah! Mengapa kamu menangis?" Syla mendekat dan mengusap air mata Rubi

"Apa kakak marah? Apa kakak akan menghukum ku? Kumohon maafkan aku" suara Rubi terdengar parau

"Bukan begitu! Tidak apa-apa, aku hanya terkejut" Syla tersenyum untuk menyembunyikan kesedihan dan kemarahannya karena karena kehilangan first kiss nya

"Benarkah?" Rubi tak yakin

" Iya "

Rubi lalu memeluk Syla dan berkata, "aku bisa menjelaskannya"

Tiba tiba ponsel Syla berdering, "tunggu sebentar!" Ucap Syla sambil merenggangkan pelukan Rubi lalu mengangkat teleponnya

"Halo!"

"Sayang kapan kamu pulang? Aku akan menjemputmu!" Terdengar suara Yohanes dari sebrang sana

"Sebentar lagi, apakah pekerjaanmu sudah selesai?"

"Sudah, sekarang aku dalam perjalanan menjemputmu!"

"Ah! Baiklah aku akan menunggumu"

"See you"

"See you to"

Syla lalu menutup telponnya dan kembali menghampiri Rubi lalu berpamitan.

" Aku harus pergi sekarang, kamu istirahat ya jangan nakal aku akan kembali besok & jaga dirimu yah"

"Tapi aku..." Rubi nampak murung

"Oh ya, kau bisa jelaskan itu besok nanti! Selamat tinggal"

Syla berlalu pergi meninggalkan Rubi sendirian di ruangan tersebut.


To be continue

" Kenapa tiba tiba Rubi berterimakasih dengan cara kiss? Bukankah dia masih anak polos! Hanya Rubi sendiri yang bisa menjelaskannya... "

"Kira kira gimana nih penjelasan Rubi...! Hohoo bikin penasaran gak nih?"

Tunggu sampai saya update lagi ya! Reader's sayang, untuk kalian yang suka sama ceritaku ini ayo ikuti terus gimana kelanjutannya. Oke!
maaf nih, kalo di part bagian ini ada typo dan kesalahan lainnya dari akumah apa atuh

Thank you very much for your attention, for reading this story. For those who like this story, I beg for votes and comments. Okay! ^_^
...

Evolution Of Inner Child [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang