3. Angan-angan akan menjadi kenyataan (1/5)

130 1 3
                                    

Happy reading 🎉

Disebuah hotel G&V

Sang Surya terbit dari ufuk timur, burung burung bernyanyi dengan merdu ,, dilibasnya kain yang menghalangi cahaya untuk masuk kedalam sambil menyesap sekuntum rokok, jendela terbuka perlahan cahaya menyelinap masuk menyilaukan seseorang yang tengah terlelap disebuah kamar hotel disana.

"Uh.." perlahan Yohanes membuka matanya dan menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitarnya

"Bagaimana malammu?" Asap keluar dari mulut Ringga

"Hah, kenapa aku bisa ada disini? Dan dimana dia? Awas saja jika sampai terjadi sesuatu kau akan tau akibatnya!" Yohanes panik sekaligus khawatir

"Owh, tenang saja aku tidak melakukan apapun pada wanita itu, dia baik baik saja hanya saja.... suatu hal kecil telah terjadi padamu dan...apa kau tidak menyadarinya?" Ringga mendekat pada Yohannes dan menatapnya seperti mangsa yang sudah lama ia tunggu-tunggu

"Padaku? Tidak mungkin!" Yohanes tersenyum culas dan membuang pandangannya

"Jika itu tidak mungkin bagimu tapi itu mungkin bagiku untuk melakukannya, apa kau tidak menyadari keadaanmu sekarang?"

Perkataan Ringga sontak membuat Yohanes menatap dirinya sendiri yang terlihat memakai piyama lalu menatap Ringga yang terlihat memakai kimono berwarna hitam dengan tali yang terikat longgar sehingga menampilkan dada bidangnya yang terdapat sebuah kissmark disamping kiri atasnya dan membuat Yohanes terkejut

"Wow, apakah kau terkejut?" Ringga sedikit tertawa

"Sial! Apa yang sebenarnya terjadi?" Yohanes sedikit membentak

"Tolong santai sedikit!" Ringga sedikit mengangkat dagu Yohanes

"Ck, jangan sentuh aku" Yohanes mengibaskan tangan Ringga yang berada di dagunya

"Okey, aku akan memberi tahumu " ucap Ringga dengan santainya

"Cepat katakan!" Yohanes mengangkat 1 alisnya

"Tapi dengan satu syarat" Ringga berbisik tepat pada telinga kiri Yohanes

"Apa itu!" Tanya Yohannes dengan datar

Membuat Ringga tersenyum licik lalu perlahan Ringga mendekatkan wajahnya pada Yohannes, wajah mereka semakin




***





Kediaman Richard

"Bi, apakah kakak sudah pulang?" Syla bertanya dengan agak khawatir

"Belum Nona" kepala pelayan sedikit membungkukkan badannya sebagai penghormatan

"Ah, baiklah jika kakak pulang nanti tolong beri tahu dia aku sudah berangkat ke rumah sakit" Syla mengambil tasnya dan berjalan keluar

"Baik nona saya akan memberitahunya" pelayan tersebut agak membungkukkan tubuhnya

Di halaman depan Syla masuk kedalam mobil yang sudah siap dengan sopirnya didalam, gerbang terbuka secara otomatis dan mobil tersebut berjalan keluar melalui gerbang tersebut setelah mobilnya keluar dari kediaman Richard gerbang tersebut tertutup Secara otomatis

Lalu mobil tersebut membawa Syla berangkat menuju RSvi ditengah perjalanan Syla menelpon kakaknya namun tak ada Jawaban membuatnya semakin kawatir dan dia mencoba menelponnya lagi lalu dijawabnya

"Ya, hallo!" Terdengar suara Yohanes dari sebrang sana

"Kak, apa terjadi sesuatu sampai kau tidak pulang tadi malam?" Tanya Syla dengan khawatir

Evolution Of Inner Child [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang