Happy reading 🎉
36 jam kemudian Syla siuman sedangkan kakaknya yaitu Yohanes terbaring lemah di IGD kondisinya sangat menghawatirkan
Syla bangkit dari posisinya tangannya terasa ngilu dan kepalanya pening, 2 orang pria muda di samping tempat tidurnya berdiri dan membantu Syla untuk duduk
"Bagaimana kondisi mu sekarang?" Tanya salah satu pria muda tersebut yaitu Kelvin seraya mengusap punggung tangan Syla
Syla menatap Kelvin dan tersenyum lemah, "aku akan panggilkan dokter untuk memeriksa keadaannya!" Ujar pria muda yang lain yaitu Arya yang dibalas anggukan oleh kelvin
Arya pergi mencari dokter yang merawat Syla, saat hendak masuk ke ruangan dokter yang merawat Syla, Arya berpapasan dengan seorang lelaki seumuran Yohanes dengan tubuh yang lebih tinggi darinya keluar dari ruangan tersebut
"kakak! di mana kak aku ? apakah dia baik-baik saja?" tanya Syla dengan mata berkaca-kaca pada Kelvin
" dia akan baik-baik" saja jawab Kelvin
Tak lama kemudian hari ada seorang dokter masuk ke ruang rawat Syla, kemudian dokter tersebut memeriksa Syla, seusai nya memeriksa keadaan Syla dokter tersebut berujar "keadaanmu sudah membaik jangan banyak pikiran, terus tenang dan istirahat yang cukup"
setelah itu Syla langsung bertanya, "dokter apakah kakak baik-baik saja? bagaimana keadaannya?" dengan mata berkaca-kaca
" keadaannya masih kritis karena mengalami pendarahan di otak, sehingga nyawanya hampir tak terselamatkan tapi, berkat Tuhan ia masih beruntung bisa diselamatkan meskipun kemungkinan besar sebagian ingatannya, tentang kenangan indah nya hilang" jelas dokter tersebut yang seoah tahu pasien yang dimaksud Syla adalah Yohanes
" dokter, bisakah aku menemuinya?" tanya Sheila
"tentu saja jika anda merasa sudah baikan" jawab dokter tersebut
" ya saya baik-baik, saja saya mohon izinkan saya bertemu dengan kakak" ujar Syla
"baik mari" ucap dokter tersebut seraya menuntun jalan menuju ruang IGD
Kelvin dan Arya membantu Syla untuk berjalan mengikuti dokter tersebut
Tak lama kemudian mereka sampai di ruang IGD, Syla segera mengintip keadaan Yohanes dari pintu kaca yang transparan tersebut
"kakak" gumam Syla dengan mata berkaca-kaca
"Dok bisakah aku masuk untuk menemuinya?" Pinta Syla
"maaf pasien tidak bisa diganggu untuk saat ini" jawab dokter tersebut
"kakak maaf hiks maafkan aku semua ini salahku hiks hiks seandainya saja aku tak melakukannya, semua ini tak akan terjadi" ucap Syla dalam tangisnya yang mulai pecah
"Kakak maaf, aku mohon sadarlah kak hiks" lanjut Syla seraya duduk bersandar pada pintu kaca yang membatasinya
" kakak sadarlah" tangis Syla semakin menjadi, demi kebaikan pasiennya dokter tersebut membius Syla dengan obat tidur
" kakak maaf" ucap Syla dengan suara kecil sebelum akhirnya ia pingsan
kelvin dan arya merasa iba, kelvin lalu berjongkok dan mengangkat tubuh syla kemudian membawanya ke ruang perawatan diikuti arya di belakangnya, sesampainya di sana kelvin meletakkan tubuh Syla diranjang yang sudah disediakan
dokter lalu memeriksa Syla kembali setelah itu dokter tersebut berkata, "kondisinya melemah, tapi pasyen baik-baik saja" lalu pergi meninggalkan mereka bertiga
Drrt drrt
Handphone milik Kelvin bergetar ada sebuah telpon masuk
"selamat sore pak, maaf mengganggu waktunya ada kepentingan darurat di RS anda harus segera kembali bersama tuan arya, apakah beliau bersama anda?" ucap seseorang di seberang sana tergesa-gesa namun terdengar tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Evolution Of Inner Child [END]
Fantasía"aku anak kecil tapi aku dewasa" "aku pria kecil yang sebenarnya pria besar" "seandainya saja itu tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, pasti sekarang hidupku sesuai seperti orang orang pada umumnya" "harapkan Guntur Silangit, air ditempayan dicur...