Happy reading 🎉
Ditengah perjalananpulang Syla mengingat sesuatu yang hampir saja ia lupakan.
"Kak, bisa kita pergi ke rumah duka sekarang?" Tanya Syla pada Yohannes
"Kenapa?" Tanya Yohannes balik
"Aku ingin bertemu ayah!" Rengek Syla
"Tapi, kau bisa pergi ke sana besok! Apakah kau tidak lapar sayang?"
"Kak... Aku mohon, aku sudah berjanji kemarin!" Syla memegang tangan Yohannes yang sedang mengemudi yang membuat Yohannes menepikan mobilnya untuk berhenti dan menatap manik Syla dalam, "hmm...baiklah" Yohannes menghela napas lalu ia memutar balikkan kemudinya dan melaju ke rumah duka
"Terimakasih kak"Syla tersenyum begitu manis, Yohannes yang melihatnya pun tersenyum kecil
***
Surya menyembunyikan sinarnya dibalik awan untuk melalui dataran samudra hingga hari mulai gelap, Rubi terbangun dari tidurnya dikala seorang perawat masuk untuk mengganti infus yang hampir habis dikenakan oleh Rubi dengan yang baru.
"Nak sebaiknya kau istirahat penuh dan jangan terlalu banyak gerak agar kau cepat stabil, sekarang ini kondisimu masih lemah" perawat tersebut menyuntikkan sesuatu pada cairan infus yang tadi ia ganti
"Tapi..." Rubi merubah posisinya menjadi duduk, perawat tersebut langsung menatap Rubi tajam yang membuat Rubi merasa ketakutan dan langsung berkata, "baiklah aku akan istirahat yang cukup" perawat tersebut lalu berlalu pergi meninggalkan Rubi tanpa sepatah kata pun.
' huhh, wanita itu sungguh mengerikan ' suara hati Rubi
Ia lalu kembali ke posisi semula dan kembali membenarkan selimutnya seperti sedia kala. Sepertinya sekarang obat yang disuntikkan oleh perawat tersebut mulai bereaksi." Apakah yang terjadi padaku ini mimpi ataukah kenyataan?!" Prolog Rubi yang kembali menutup matanya
' aku berharap ini hanyalah mimpi, tapi andaikan saja ini kenyataan aku ingin...' kata hati Rubi yang perlahan mulai kehilangan kesadaran dan terlelap dalam khayalannya
***
Sesampainya di rumah duka mereka masuk melewati gerbang tinggi di sana Yohannes lalu memarkirkan mobil yang dikendarai nya. Syla segera turun dari mobil dan menerobos masuk lewat pintu besar yang berdiri kokoh menjaga keamanan, terlihat sebuah sebuah Gabriel's statue disertai lilin merah yang menyala mengitarinya yang terdapat pada masing masing sisi pintu disertai suasana yang sunyi semakin menambah kesan mistis di sana, begitu pula dengan dekorasi nya yang begitu elegan di setiap sisi sudut yang membuat rumah duka itu terkesan kayaknya Vampire castle yang telah lama ditinggali.
Syla & Yohannes masuk kesebuah ruangan yang didalamnya terdapat barang barang berharga kesayangan mendiang Richard solukh Hermawan dan foto foto semasa hidupnya, yang telah lama ia tinggalkan, kemudian mereka mendo'a dan setelah itu Syla berbicara dalam batinnya pada mendiang ayahnya tersebut.
Setelah itu mereka kembali ke mobil dan menuju sebuah restoran untuk makan malam.
Di restoran tersebut Syla nampak tak nafsu makan bahkan makanan yang ia pesan pun hanya satu dan hanya dimakan setengahnya, seusai makan mereka pergi pulang..
TBC
"Sepertinya Syla melupakan sesuatu pada kakaknya, atau apa yang diucapkan Syla hanya untuk menggoda Yohanes saja!"
Nantikan terus kelanjutan ceritanya, karena semakin banyak caphter nya derita ini akan semakin seru dan menarik. Ya maklum lah ini masih diawal cerita jadi kayak yang gak menentu arah gitu...
I never forget to apologize for typos or other errors. Thank you very much for reading this story. Take it easy! I still love you readers 😇
If you like this story please vote and comment okay! Thanks you ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Evolution Of Inner Child [END]
Fantasy"aku anak kecil tapi aku dewasa" "aku pria kecil yang sebenarnya pria besar" "seandainya saja itu tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, pasti sekarang hidupku sesuai seperti orang orang pada umumnya" "harapkan Guntur Silangit, air ditempayan dicur...