Happy reading 🎀
Rubi dan Syla melintas dijalanan saat lampu merah bersamaan dengan orang orang yang lainnya.
Saat sampai di seberang jalan kaki Syla tersandung hingga barang belanjaannya jatuh semua tapi isinya tak tercecer
Grepp
Pluk
Rubi refleks menangkap Syla, "kakak baik-baik saja!" Ucap Rubi menatap Syla polos
Syla lalu membuka matanya hingga mereka bertatapan, Syla terpesona oleh tatapan polos yang terpancar dari mata Rubi
"Terim....eh" ucapan Syla belum selesai Rubi langsung melepaskan tangannya
Brukk
"Ice cream" ucap Rubi saat melihat ice cream nya yang tinggal setengah jatuh ke tanah
"Ahk" pekik Syla seraya memegang punggungnya yang terasa sakit karena terjatuh
"Hah sayang sekali padahal baru dimakan setengah" ucap Rubi sedih sambil berjongkok dihadapan ice cream tersebut
Syla yang mengulurkan tangannya mengira Rubi akan membantunya berdiri membalikkan tangannya dan menabok jidatnya sendiri
"Ya ampun" lirih Syla
Syla kembali berdiri dan membersihkan pakaiannya
Prukh prukh
Lalu Syla mengambil tas berisi belanjaan tersebut dan berjalan menuju toko kue, meninggalkan Rubi yang sedang fokus pada ice cream nya
"Eh kakak tunggu aku" ucap Rubi seraya berlari kecil mengikuti Syla yang berjalan dengan tempo cepat saat menyadari Syla tidak ada di samping ice cream tersebut.
***
Keesokan harinya....
Rubi baru saja selesai mandi dia melihat ada sebuah kotak biru tua dengan seutas pita kecil di atas laci
matanya langsung berbinar dan kakinya segera melangkah menuju kado tersebut, ia lalu mengambil kado tersebut dan membukanya
didalamnya terdapat sebuah liontin Phoenix dan sebuah surat kecil bertuliskan, "apa kau menyukainya? aku ingin kamu memakainya! pasti akan terlihat cocok untukmu^_^" tapi tidak ada tanda pengirim
"ya aku menyukainya, ini sangat cantik sungguh! tapi dari siapa ini? apakah dokter cantik yang memberikannya" menolong Rubi sambil memandangi isi kado tersebut
" sebaiknya kusimpan dulu saja" gumam Rubi seraya memasukkankado tersebut ke dalam laci
lalu pergi memakai pakaiannya dari RS, setelah selesai seorang suster masuk ke ruangan tersebut dan memberikan porsi sarapan untuk Rubi
" terima kasih" ucap Rubi yang dibalas sebuah senyuman oleh suster tersebut, sebelum akhirnya keluar dari ruangan tersebut
Rubi lalu duduk di pinggir kasurnya dan memakan sarapannya hingga habis meskipun rasanya sedikit hambar tapi dia sudah terbiasa dengan hal itu
" aku punya ide" ucap Rubi setelah sarapannya habis saat melihat jam dinding yang ada di sana
"aku sebaiknya bersembunyi" monolog Rubi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evolution Of Inner Child [END]
Fantasy"aku anak kecil tapi aku dewasa" "aku pria kecil yang sebenarnya pria besar" "seandainya saja itu tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, pasti sekarang hidupku sesuai seperti orang orang pada umumnya" "harapkan Guntur Silangit, air ditempayan dicur...