3. Angan-angan akan menjadi kenyataan (4/5)

129 1 4
                                    

T o k t o k t o k

" M a s u k "

B a y a n g a n _ j a n g k u n g _ s e o r a n g _ l e l a k i _ b e r t u b u h _ t e g a k _ t e r l i h a t _ d i a m b a n g _ p i n t u _ r u a n g a n _ y a n g _ d i t e m p a t i, _ p e r l a h a n _ b a y a n g a n _ i t u _ m e n e r o b o s _ m a s u k _ k e _ d a l a m _ r u a n g a n _ t e r s e b u t _ s a m p a i _ m e m u n c u l k a n _ w u j u d n y a _ y a n g _ b e g i t u _ m e n a w a n _ g a g a h _ d a n _ t a m p a n _ l a y a k n y a _ s e o r a n g _ p a n g e r a n _ t a p i _ p a n g e r an _ l e b i h _ b a i k _ d a r i _ p a d a n y a _ . . . . .

Happy reading 🎉

"Selamat siang tuan Richard" ucap managernya yang bernama lengkap Brayn Marthin Vantrice

"Ya, ada apa?" Tanya Yohanes seraya membenarkan dasinya

"Ada hal penting untuk ku sampaikan kepada Anda" ucap Brayn dengan santainya yang membuat Yohanes berfikir sejenak

"Apa itu?" Tanya Yohanes lagi

"Ini..." Brayn memberikan surat undangan pesta, membuat Yohanes mengangkat sebelah alisnya

"Datanglah bersama pasanganmu okey! Ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu mengenai adikku" lanjut Brayn

Yohanes hanya tersenyum tipis, ' bagaimana ini aku akan berada dalam kesulitan,, tuhan tolong bantu aku ' dalam hati Yohanes

"Baiklah sekarang aku tidak akan menganggu pekerjaanmu lagi, jangan lupa kamu harus datang,, bye" Arya berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut setelah tersenyum manis pada Yohannes

"Aku harus bagaimana ini?" Prolog Yohanes dengan ekspresi cemas bercampur bingung




***



Syla masuk keruang pemulihan disana dia melihat Rubi sedang tertidur, karena dia tidak ingin mengganggunya dia duduk di kursi yang sudah disediakan disana, Syla lalu mengusap puncak kepala Rubi tanpa menyadari mata perlahan terbuka

"Kakak" lirih Rubi membuat Syla terkejut dan pipinya mulai memerah karena malu

"Ba-bagaima keadaanmu?" Tanya Syla

"Aku baik baik saja kak" Rubi memberikan senyum manis pada Syla yang membuat Syla menatap mata polos Rubi dan terpana

"Kak" Rubi menyentuh tangan Syla

"Emh, begini! Eum maksudku ini hari Spesialmu" Syla berbicara tidak jelas maksudnya

"Hah" Rubi menunjukkan ekspresi tak mengerti

"Mm..." Syla berpikir sejenak

"Kamu akan menjalankan sebuah terapi agar kamu bisa bergerak dengan bebas, jika kamu berhasil aku akan membawamu ke taman hiburan dan membili manyak gulali untuk mu. Bagaimana?!" Lanjut Syla

"Wah benarkah!?" Mata Rubi berbinar karena begitu senang layak nya seekor anak kucing yang mendapat mainan baru

"Iya" Syla sedikit tersenyum

"Lalu bisakah kau memberikan ku permen setiap aku berhasil melakukannya" Rubi bersemangat

"Baiklah, aku berjanji akan memberikan apa yang kamu mau"

"...Dan ada seseorang yang akan memandu mu melaksanakan terapinya" lanjut Syla

Tak lama kemudian seorang lelaki muda masuk keruangan dimana Syla berada tanpa aba-aba, "Syyang kenapa kamu meminta ku datang kemari?" Tanya lelaki muda tersebut yang ternyata adalah Kelvin, "apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?" Lanjutnya

Evolution Of Inner Child [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang