4. Aku ingin kebahagiaan dalam hidupku (4/5)

129 1 1
                                    

Ya teriak anak termuda keluarga Vantrice tersebut dari luar dan melesat pergi dengan cepat menuju RSvi membuat kakak pertamanya menabok jidatnya sendiri pelan

Happy reading 🎉

Kelvin memarkirkan mobil lexus LF-FC miliknya di basement bawah tanah RSvi selesai memakirkan mobilnya ia melihat punggung seseorang yang terlihat tidak asing di matanya hanya saja kenapa ia mengenakan masker dan kacamata hitam apakah ada paparazzi yang mengintainya? saat kelvin hendak membuka pintu mobilnya

lalu ia memanggil orang tersebut , "Syla" panggil kelvin dari kejauhan suara tersebut meng interupsi orang tersebut karena berasa ada yang memanggilnya dia mempercepat langkahnya mencoba menghindari orang yang memanggil namanya tersebut sontak Kelvin segera keluar dari mobil dan berlari kecil untuk mengejarnya alhasil orang tersebut berhenti berjalan karena Kelvin berhasil meraih tangannya

"kenapa kau menghindar" tanya Kelvin langsung saat orang yang ia kejar berhenti berjalan "biarkan aku pergi" ucap orang tersebut yang bernama Syla

"Apakah ka_" Kelvin bertanya seraya sedikit mengeratkan pegangannya membuat orang yang tangannya dipegang meringis kesakitan sebelum Kelvin menyelesaikan pertanyaannya, "oh maaf" ucap Kelvin langsung melepaskan pegangannya, "tak apa!" ucap syla dan mulai berjalan menjauh

Kelvin melihat kedua pergelangan tangan syla legam, "TUNGguu!" teriak Kelvin sontak membuat Syla menghentikan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun, Kelvin segera menghampiri orang tersebut dan sekarang ia berada tepat di hadapannya ia meraih kedua tangannya dan melihat luka legam yang lumayan parah di kedua pergelangan tangan Syla

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Kelvin pada Syla namun ia tak bergeming, Kelvin meremas pelan pundak Syla dan menatap wajahnya lalu ia mulai membuka kacamata hitam yang melekat pada wajah orang tersebut, setelah kacamata hitam tersebut dilepasnya ia dapat melihat mata sembab dengan tatapan kosong Syla Kelvin terbengong seketika saat melihat tatapan kosong Syla karena ini pertama kalinya biasanya ia selalu ceria tapi hari ini....

kemudian kemudian kau pingin mencoba membuka masker yang menutupi setengah wajah Syla namun dia menolak untuk melepaskannya dia meraih tangan kelvin yang mencoba melepaskan marker yang ia kenakan dengan sebelah tangannya, "jangan" ucap Syla hampir tak memiliki ekspresi saat mengatakannya, "tidak bisa kah kau menunjukkan nya?!" tanya kelvin sedikit membentak membuat seorang tersebut menundukkan kepalanya ke bawah dan melepaskan tangannya dari kelvin

Lalu kelvin melanjutkan aksinya betapa terkejutnya ia saat melihat rahangnya yang legam serta bibirnya yang bengkak dan sudutnya yang sedikit robek saat masker tersebut terlepas dari wajah Syla, kelvin menangkup wajah Syla dan menatapnya sendu namun ia tak menunjukkan ekspresi apapun selain tatapan kosong yang di dalamnya terdapat ketakutan, "ikut aku!biar aku obati" ucap Kelvin seraya menarik tanganya lalu ia menurut saja dan mengikuti kelvin di belakangnya






***





Di kantor

"Pak ini berkas yang akan kita bahas di rapat nanti" ucap seorang sekertaris

"Simpan saja disitu!" Ucap seorang Presdir muda yang tampan dari salah satu putra keluarga Richard, siapa lagi tentunya kalau bukan Yohanes

"Saya permisi" ucap seorang wanita berusia 1 tahun lebih tua darinya ia merupakan sekertarisnya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut

Yohanes mengambil berkas tersebut dan membacanya, tiba-tiba saja Yohanes kehilangan fokusnya dan terlelap dalam dejavunya, kebahagiaan dan cinta kasih terganti menjadi kesedihan dan kebencian di sana yohanes dapat melihat dengan jelas Syla pergi meninggalkan tanpa sepatah kata pun bahkan ia tak menoleh sedikitpun saat pergi meninggalkannya, "tunggu" ucap yohan untuk menghentikannya namun Syla sudah menghilang bersama jejak nya bagaikan tiupan angin di hadapan yohanes, cairan bening mengalir tanpa diperintahkan membasahi pipi seorang pemuda bermarga Richard tersebut

Yohanes mengambil berkas tersebut dan membacanya, tiba-tiba saja Yohanes kehilangan fokusnya dan terlelap dalam dejavunya, kebahagiaan dan cinta kasih terganti menjadi kesedihan dan kebencian di sana yohanes dapat melihat dengan jelas Syla pergi m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Presdir" panggil seseorang Yohanes samasekali tidak bisa mendengarnya, "Presdir" ulang orang tersebut namun yohan masih tak mendengarnya, "maaf Presdir mengapa anda menangis saat membaca berkasnya apa ada yang salah?" Tanya orang tersebut yang menyadarkan yohanes dari lamunannya, "huh ini hanya mimpi" gumam Yohanes seraya menyeka air matanya

"ada apa tuan?" Tanya orang tersebut, "tidak ada!" Singkat Yohanes, "apa yang terjadi aku kemari?" Tanya Yohanes selanjutnya, "rapat akan segera dimula jadi..." Belum selesai orang tersebut berbicara Yohanes langsung memotong ucapannya, "baiklah saya akan bersiap" namun orang tersebut tidak mengerti ia masih terdiam ditempatnya, "apa yang kau lakukan disini cepat keluar!" Ucap Yohannes membuat orang tersebut mengerjap lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut dengan kaku, Yohanes mendengus kesal






***






RSvi~

Seorang wanita paruh baya yang merupakan seorang perawat tengah menutupi ruby atau lebih tepatnya menemaninya makan

"Selamat pagi kau sudah bangun rupanya!" Ujar perawat tersebut, Rubi tersenyum kecil, "ini sarapan mu!" Ujar perawat tersebut

"Woah sup ayam" mata Rubi berbinar layaknya anak kucing yang mendapat mainan baru, "ini biar aku suapin" tawar perawat tersebut namun Rubi menolaknya dengan menggelengkan kepalanya pelan, "kenapa?" Nya perawat tersebut keheranan, "aku ingin memakannya sendiri" ucapan Rubi sontak membuatnya tiba-tiba tersenyum kecil dan memberikan sup ayam tersebut pada Rubi

"lihat sekarang aku bisa makan sendiri" sindir Rubi pada perawat tersebut karena ia masih ingat waktu itu iya dimarahi oleh nya karena tak bisa makan sendiri membuat perawat tersebut menyesali perbuatannya

ia melihat Rubi yang lebih tepatnya memperhatikannya makan dengan lahap, "kau sudah membaik ya" gumam perawat tersebut tapi tetap saja rudi bisa mendengarnya dan tiba-tiba ia tersedak makanannya sendiri perawat tersebut langsung mengambil segelas air putih yang ada di nampan dan segera memberikannya dan Rubi segera meminumnya

"kau baik baik saja nak?" Tanya perawat tersebut yang terlihat khawatir, "ya" singkat Rubi

"apa yang tadi kau ucapkan?" Tanya Rubi penasaran, "apa?" tanya balik perawat tersebut yang seperti nyata mengetahui atau lebih tepatnya lupa apa yang baru saja iya ucapkan mungkin, "lupakan" singkat Rubi mengibaskan tangannya dan mulai memakan supnya kembali.

' maaf, ini bukan saatnya ' ucap perawat tersebut dalam benaknya












TBC

Wah bikin penasaran ya, perawat tersebut siapa sih sebenarnya? Kira kira dia siapa? Sering muncul tapi hanya pada saat ada Rubi dan itupun nggak semuanya ada dia! Udah deh ya daripada makin penasaran mending ikutin aja dulu alur ceritanya nanti juga bakal kemauan kan dia siapa? Bisa dibilang inilah salah satu bagian misteri yang ada

Nggak ada bosennya mohon dimaklumi jikalau ada typo dalam ceritanya baik pendek maupun panjang. Semangat reader's tunggu kelanjutan ceritanya oke bakal makin seru deh...

Jangan lupa untuk vote dan comment nya

またね💕

Evolution Of Inner Child [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang