Happy reading 🎉
Yohannes berkali kali menelpon Syla namun tidak ada satupun telponnya yang dijawab membuatnya khawatir pada Syla karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Yohannes pun bergegas pergi ke RSvi.
Setibanya di RSvi Yohanes segera pergi ke sekretariat umum dan bertanya-tanya
"Maaf pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang gadis muda yang bertugas untuk menjaga sekretariat umum
"Ya! apa kau tau dimana biasanya Dr. Gracia praktek?" Yohanes tergesa gesa
"Dr. Gracia berada diruang mawar" gadis penjaga sekretariat tersebut melihat paksa layar komputer
*Ruang mawar: ruang pemeriksaan umum
"Baik terimakasih" Yohanes menganggukkan kepalanya
"Kelihatannya jam segini dr. Gracia sudah..." Gadis penjaga sekretariat tersebut baru menyadari orang yang menanyakan dr. Gracia sudah pergi
Setelah tau dimana ruangan yang Syla tempati Yohanes bergegas ke sana, tapi sesampainya di sana yang ada diruang mawar tersebut adalah seorang lelaki muda yang tampan mengenakan setelan layaknya dokter
"Maaf pak, apa anda mau kontrol mengenai keadaan anda?"
"Ah! Tidak saya kesini mencari Syla" Yohanes celengak celinguk
"Syla?" Dokter tersebut memiringkan kepalanya berpikir
Belum lagi Yohanes bicara dokter tersebut langsung angkat bicara "mungkin yang dimaksud oleh anda dr. Gracia. Apakah Anda ada janji?!" Dokter tersebut tersenyum manis
"Ya! Apa kamu tahu dimana dia?" Yohanes buru-buru
"Dia seharusnya sudah pulang, tapi sebelumnya saya melihat dr. Gracia masuk keruang pemulihan" dokter tersebut penasaran dan bertanya, "anda siapa? Kenapa mencarinya?"
"Aku... Aku kekasihnya" Yohanes menjawabnya dengan sebuah pertimbangan agar adiknya tidak ada yang mengganggu, sontak dokter yang mendengarnya membelalakkan matanya karena tak percaya
"Buat apa Syla pegi kesana? Dan mengapa kamu bertanya seperti itu?" Yohanes mengernyitkan dahinya
Dokter tersebut tersenyum kecil, "karena dia adalah junior ku! Dan saya tidak tau bahkan tidak mau tau apa yang dilakukannya di sana"
"Kalau begitu percuma saja aku bertanya" Yohanes berlalu pergi
' wajah sangat mirip tapi sikapnya membuatku semakin tidak percaya kalau benar dia kekasihnya ' gerutu dokter tersebut dalam benaknya
Setelah Yohanes berjalan agak jauh dari ruang mawar dia kembali kesana, melihat pintu ruangan tersebut terbuka ia langsung masuk
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya dokter tersebut dengan ramah, sebelum melihat bahwa orang tersebut bukanlah Manager maupun atasannya melainkan orang yang tadi masuk dan menanyakan dr. Gracia
"Huh ternyata orang ini lagi" umpat dokter tersebut
"Apa yang kau katakan!?" Yohanes sedikit meninggikan suaranya
Dokter tersebut menelan salivanya, "tidak ada!" Dia membuat senyuman palsu yang membuat Yohanes menatapnya tajam dan dokter tersebut merasa tenggorokan mengering
"Apa kau bisa tunjukkan arah menuju ruang pemulihan?" Yohanes bertanya dengan ragu
"Sepertinya tidak! Karena saya ada urusan, tapi asistenku bisa mengantarkan mu kesana" dokter tersebut menaikkan bolpoin di tangannya
' jawaban seperti yang diharapkan pasti dia akan menyuruh asistennya ' ucap Yohannes dalam benaknya
"Kamu tolong antarkan dia keruang pemulihan" suruh dokter tersebut pada asistennya
"Baik" asistennya lalu melangkahkan kakinya
"Tunggu sebentar!" Ucapan mendadak Yohanes membuat dokter beserta asistennya kaget
"Maaf anda baru saja membuat saya hampir jantungan" sindir dokter tersebut
"Siapa namamu?" Tanya Yohannes menatap dokter tersebut tajam
"Oh aku dr. Arya, Arya Iskandar muda"
Yohanes berbalik, ' cih mentang mentang anak tuan Iskandar saja soksoan '
"Mau menanyakan nama saja mengagetkan" umpat dokter tersebut yang membuat Yohanes kembali berbalik dan menatap dr. Arya tajam
Dr. Arya yang menyadari tatapan mata Yohanes mengancam segera bertingkah normal, "ah saya ingin memberikan anda kartu nama saya, jika anda perlu bantuan telpon saya" ia menyodorkan kartu namanya
"PFFt, aku tak butuh bantuanmu" Yohanes mengambil kartu nama dokter tersebut dan Yohanes membisikan sesuatu padanya, "jangan salah paham tentang ini" tepat pada telinga kirinya. Yohanes pun berlalu pergi
' sialan kenapa aku harus memberikan kartu namaku padanya dan mengapa sorot matanya begitu mengerikan sangat mengancam! Apakah dr. Gracia benar benar kekasihnya? Jika benar ia kekasihnya, pasti itu terpaksa karena rayuannya, eh tidak ia pasti takut padanya ' gerutu dr. Arya dalam benaknya agar orang yang mengaku ngaku sebagai pacarnya dr. Gracia tidak mendengar apa yang ia katakan
TBC
Author: "Hayo Yohanes kamu ngelakuin kesalahan terhadap dr. Arya! Dia sekarang memiliki pikiran buruk tentang kamu lohh"
Yohanes: " dihh... Pake nyalahin aku segala, inikan salahnya author siapa suruh aku bersikap kayak gitu kalo gak ada di naskah yang Author tulis "
Author: " tapi yang ngelakuinnya itu kamu bukan saya " 😅
Yohanes: " eh iya yah " 😁
Yohanes: " Anda mencoba ngecoh saya ya!" 😎Author: ' yah ketauan dehk ' 😓 (ucap dalam benakku)
Author: "🤔,ok maaf! Gak bakal di ulangi kok" (menunjukan egyo)Yohanes: "janjiya" 😉
Author: "mungkin"😅
Yohanes: "hng🤨"
Author: "santai dong"🤗
Yohanes: "🙄iya atu tidak!"
Author: " emh... " 😑
Author: ' kalo bilang iya ntar ngelakuin lagi gimana dan kalo bilang tidak ntar dia marah lagi 😒 ' ( gerutu dalam hati )"Haii gimana cerita kali ini apakah menghibur? Oh ya tolong ya jangan hiraukan masalah tadi...👆"
"Kira kira apakah Yohanes dapat menemukan Syla atau tidak? Seperti apa reaksinya jika dia tidak dapat menemukan Syla atau sebaliknya? Yuk ditunggu gimana kelanjutannya"^_^
Terimakasih banyak buat yang udah baca cerita ini, mohon maaf atas segala kekurangannya ( kalo ada typo dan yang lainnya makluminya ). Jangan lupa ikuti terus gimana kelanjutannya! Sayang kalian reader's 😽
please vote and comment, besides that I also give permission to give advice now just for now (2020-02-14) in the comments column.
See you 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Evolution Of Inner Child [END]
Fantasi"aku anak kecil tapi aku dewasa" "aku pria kecil yang sebenarnya pria besar" "seandainya saja itu tidak pernah terjadi padaku sebelumnya, pasti sekarang hidupku sesuai seperti orang orang pada umumnya" "harapkan Guntur Silangit, air ditempayan dicur...