6. Kenyataannya Yang Tak Terduga (4/6)

121 1 1
                                    

Happy reading 🎉

Ringga baru saja pulang kerumahnya (kediaman Daichi) setelah menghabiskan waktu di bar semalaman entah apa yang dilakukan kannya disana sampai lupa untuk pulang

"Akh, rencanaku gagal dan permohonan maaf ku tak di terima" ucap Ringga seraya melemparkan sebotol kecil berisi obat penenang pada kaca berbentuk oval yang menggantung rapih pada dinding, membuat kaca tersebutmenampilkan guratan-guratan tipis yang panjang dan melingkar hingga retak dan retakan-retakan kecil jatuh ke lantai bersamaan dengan sebotol kecil obat penenang yang pecah sehingga isinya berhamburan keluar dari botol tersebut

seseorang yang melihat hal itu merasa tersentak membuatnya menghampiri Ringga, "kak tenanglah" ucap orang tersebut pada Ringga seraya mengusap punggung Ringga

napas Ringga men deru karena marah, "Bagaimana aku bisa tenang!!!" teriak sehingga pada orang tersebut membuatnya mengerjap karena kaget, "kak ini bukan salah kakak!" ucap orang tersebut mencoba menenangkan Ringga

napas Ringga tengah-tengah sebelum akhirnya dia angkat berbicara, "tidak! ini salahku, aku yang menabrak yohana" ucap Ringga seiring dengan air matanya yang perlahan mengalir

"bukan itu hanya ke tidak sengajaan kak" tanggap orang tersebut seraya menggelengkan kepalanya pelan

"kau tidak mengerti FELICIA!" bentak Ringga seraya mengertakan giginya, membuat orang tersebut yaitu adik ipar nya yang bernama lengkap Felicia Putri Daichi tersentak hingga tanpa disadari air matanya menetes dan mengalir membasahi pipinya

"ya ini memang bukan kesengajaan, tapi ini salahku! aku yang menyakiti yohanes dengan tanganku sendiri" jelas Ringga dengan emosi

felicia hanya bisa diam di tempat membeku tak bergeming sedikitpun saat mendengar apa yang dikatakan ringga dengan air mata yang terus mengalir

"Kau tak pernah mengerti keadaanku!" Lanjut ringga seraya membentak dan menunjuk Felicia menggunakan jari telunjuknya

"TAU APA KAU?" Tanya Ringga dengan berteriak seraya meremas bahu felicia yang hanya dijawab oleh tatapan menyedihkan dari Felicia

"Memangnya siapa kau? Menasehati ku seenaknya! Kau ini hanya anak haram dari seorang jalang, jangan berpura-pura sok baik dihadapan ku! Ku tau kau hanya memanfaatkan ku dan berusaha menyingkirkan ku demi harta waris yang kudapatkan!" Jelas Ringga seraya mengguncang tubuh Felicia tanpa perasaan

Felicia hanya menatap nya menyediakan dengan napas saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ringga karena menahan amarahnya dan sebab Felicia tak pernah menyangka kakak iparnya itu mengetahui rahasianya

"jangan menatapku seperti itu!! jawab aku?!" bentak Ringga seraya mendorong felicia dan melepaskan tangannya dari bahu felicia membuatnya terjatuh nemenbulkan lebam pada sikut kirinya

felicia meringis kesakitan, "dan kau! kau hanyalah seorang lelaki jadi-jadian kau lelaki palsu! kou rela meninggalkan cintamu demi harta waris, kau rela mengubah kewanitaan mu menjadi kejantanan hanya demi memperoleh harta waris" jelas felicia untuk membalas perbuatan ringga yang memberberkan rahasianya masih dalam posisi terakhirnya dia jatuh karena amarahnya sudah diujung tanduk

Ringga hanya berjalan mundur ke belakang sambil memegangi kepalanya seraya mengucapkan kata, " tidak " berulang kali dan menggeleng gelengkan kepalanya pelan

"akuilah kau seorang penipu!" teriak felicia

"diam kau!" bentak ringga dengan nada tinggi seraya menyerbu Felicia lalu menamparnya dengan keras

PLAKK

Felicia memegangi pipinya yang sakit, Ringga meluap kan amarahnya pada felicia bagai orang kesehatan.

Evolution Of Inner Child [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang